Akirnya setelah ngetem beberapa minggu.. yaampun~ bener-bener gw gasempat melirik naskah barang sedikitpun~ -__- gegara kuliah dan praktikum pala gw kagabisa nengok *kecuali buat nonton videonya onyu* *ehehe~*
oke, di sini banyak yang ga gw kuasai seperti model pekerjaan di media masa dan lain-lain yang gw karang-karang seadanya ajalah~ haha.. jadi kalo agak aneh yah mohon di maklumi ya~ bakal gw perbaiki di lain hari~^^
Happy reading~!
I don't Understand
PRIIIIIITT~!!!
Peluit berbunyi
keras memenuhi seluruh stadion, tanda pertandingan sudah berakhir. Dan sesaat
suara riuh dari arah penonton yang mendukung club Seoul bergema. Tim putri
Seoul menang dengan angka 54-41. JoongKi pun ikut bertepuk tangan dan beberapa
kali meneriakkan nama adiknya ‘Yongi~! Daebak!!’ dengan wajah bahagia. Namun
JinKi masih tertegun duduk di kursinya. Meski seisi stadion riuh, JinKi seperti
tidak mendengar apapun, sampai JoongKi menepuknya dan mengajaknya ber-high five
karena kemenangan tim adiknya itu. JinKi baru sadar bahwa pertandingan sudah
usai.
“Mereka keren!
Kau melihatnya kan?” ujar JoongKi pada JinKi setelah mereka ber-high five.
“Ah.. ye~ mereka keren!” JinKi tampak
mengulangi kata-kata JoongKi.
JoongKi
mengernyitkan dahinya, merasa ada sesuatu yang aneh. “Kau kenapa?”
“Ah.. uh.. ahniyo hyung~.. ayo kita ke ruang
pemain!” ajak JinKi mencoba mengalihkan perhatian.
“Ide bagus!”
JoongKi mengacak rambut JinKi. “Kajja!”
ajaknya kemudian mereka segera berlalu pergi ke ruang pemain.
***