It's Alright
Story by : LIGHT a.k.a C Dragon
Cast : Choi Minho (SHINee), Lee Jieun (IU)
Rate
: SU
Genre
: Romance, Angst
Length
: ONESHOTAuthor Note : dapet ide ini gegara dengerin lagunya DOK2 - It's Alright. Ga tau nyambung sama arti lagunya atau engga, yang jelas ini ide yang aku dapet setelah dengerin bagian reff nya yang berbahasa inggris, dan penggalan lyric itu ak tulis di bawahnya nanti^^
Bacanya sambil dengerin ini : DOK2 - It's Alright
===================================
Hari ini ia mendapatkannya lagi. Gadis itu menangis di tempat yang sama seperti hari-hari sebelumnya. Dan aku selalu menemukannya. Apakah memang ini takdir, atau karena aku yang ingin menemukannya dalam keadaan seperti ini? Tidak. Aku tidak ingin ia seperti ini, aku ingin menemukan ia tersenyum cerah padaku. Bukannya meringkuk menangis seperti ini.
Pelan, kudekati gadis yang tengah duduk di bangku di taman yang tak cukup penerangan itu. Ia berantakan. Meski gelap, bisa kulihat wajahnya yang merah dan penuh air mata. Apa aku harus membiarkannya seperti itu? Atau aku harus mendekatinya? Memeluknya.
Aku berusaha tidak menghasilkan suara dari langkahku. Namun sepertia ia sudah merasakan seseorang datang, seperti biasanya. Atau memang dia sebenarnya sedang menungguku datang kemari, maka ia sengaja duduk disini. Ia menengadahkan kepalanya, melihat ke arahku sejenak, kemudian dengan cepat mengusap air matanya, merapikan rambutnya dan berusaha tersenyum ramah padaku. Berusaha menyembunyikan perasaannya. Tapi itu percuma, aku sudah melihat semuanya. Bahkan aku yakin aku sudah tahu apa yang terjadi padanya.
“Gwaenchanayo?” tanyaku pelan.
Ia menggeleng. Aku tidak tahu sebenarnya aku mengharapkan jawaban jujur seperti ini darinya, ataukah aku berharap dia sok kuat dengan menyatakan bahwa ia baik-baik saja, padahal sebenarnya aku tahu ia sedang tidak baik-baik saja. Tapi melihatnya menjawab jujur seperti ini makin membuat hatiku terasa amat sakit.
Aku duduk di sebelahnya, memandangnya sisi kiri wajahnya. Ia tidak memandang ke arahku, ia melihat ke bawah, sementara ia memainkan sepatu keds yang dipakai di kakinya, menaut-nautkan kedua ujungnya. “Kalian bertengkar lagi?” tanyaku. Ia hanya mengangguk dan tak mengucapkan sepatah katapun. Sesekali masih terdengar isakan yang di tahan dari tenggorokannya. “Dia masih menyalahkanmu?” ia mengangguk lagi. Membuat hatiku makin sakit semakin lama aku melihatnya.
Kuselipkan rambutnya yang jatuh di pipinya, ke belakang telinganya. Kulihat kulit di pipi kirinya lebih merah dari bagian lain wajahnya, seperti bekas pukulan. Ia di tampar. “Jieun-a..” hendak ku sentuh bekas tamparan itu, namun dengan cepat ia meraih pergelangan tanganku, mencegahnya untuk menyentuhnya. Kali ini pria itu sampai menamparnya?
Aku memeluknya begitu ia melepaskan tanganku. Aku tak bisa lagi menahan perasaanku, aku ingin memeluknya erat, membuatnya nyaman bersamaku, meski hanya saat ia dalam keadaan seperti ini saja. Keadaan dimana ia pasti membutuhkanku. Ia tidak membalas pelukanku, namun ia juga tidak menghindarinya, dan tak lama, ia kembali terisak. Kubiarkan ia menangis di pelukanku, meski sebenarnya aku lebih ingin memeluknya saat ia tersenyum, namun hanya ini yang bisa kudapatkan darinya. Selama aku bisa melakukan apa yang membuatnya nyaman, dan selama aku bisa berada di sini untuknya, aku akan melakukannya.
Ia terisak semakin keras, dan bisa kurasakan bagian depan kaosku basah. Aku memeluknya semakin erat. Ingin sekali kukatakan, sudahi saja semua ini! Putuskan dia, dan datanglah padaku! Kau tahu aku mencintaimu, dan dia menyakitimu setiap hari! Kenapa kau tetap membiarkannya seperti ini?? Tapi meski otakku menghendaki untuk melakukannya, entah kenapa hatiku mencegahnya. Aku tidak yakin dengan apa yang aku pikirkan. Mungkin memang ini yang ia inginkan, tetap bersamanya meski begitu sering ia merasakan sakit dari orang itu. Karena ia sangat mencintainya..
Dan aku juga sangat mencintai Jieun! Lalu kenapa aku tidak bisa mendapatkan orang yang ku cintai? Mungkin aku akan ikhlas dengan rasa sakit yang akan aku dapat seperti dirinya, asalkan aku tetap bersamanya. Lee Jieun. Dan aku menyadari bagimana perasaannya sebenarnya. Aku tak bisa menghentikan perasaan Jieun terhadap laki-laki itu begitu saja. Aku tak bisa memaksakannya untuk membalas perasaanku padanya.
Tangisnya sudah mereda meski ia masih sedikit terisak. Aku mempererat pelukanku, kemudian mengusap lembut punggung, kemudian kepalanya. “Gwaenchana..” hanya itu yang bisa ku katakan padanya.
"Me out of here, hold my hand
No one has taken away
Baby girl don't cry come, come here hold my hand girl
Yeah you know I love u
Count on me baby I'm gonna hold u
Nobody knows u more than I know u
Everything in this world we can go thru.. -DOK2 - It's Alright"
*END*
comment JUSEYO~!^^
-Keep Shine Like HIKARI-
umm.. No comment~ haha~ tapi ky ada sesuatu yah~ tapi apa?~ umm~
ReplyDelete._. ?
Deletethx btw^^
please.. Make this to a sequel for happy ending both of them . Hehehe
ReplyDeletewaa.. gajanji yaa~ >< hhe..
Deletetapi thx udah berkunjung dan mau baca karya nista(?) ini~ kkk
selalu saja ending seperti ini ,,, buat lebih banyak dikit kek!
ReplyDeleteselalu seperti ini gimana? hhha
Deletekan ini derebel neng, jadi ya pendek lah..