Kadang aku bangga dibilang mom's girl.. anak mami..
karena engga semua orang mendapatkan kesempatan disayangi ibu seperti ku.. :)
Story by : LIGHT a.k.a C Dragon
Cast : Seungri (BIGBANG), Seungri's Mom, Choi Seunghyun (BIGBANG)
Suported Cast : Youngbae (Taeyang BIGBANG)
===================================
"Sudah kubilang eomma jangan datang!" Seungri berteriak pada ibunya di depan pintu. Ibunya tersentak. Ia tidak mengerti kenapa Seungri begitu keras menolaknya untuk datang ke hari kunjungan orang tua di sekolahnya. Menyadari emosinya yang sedikit berlebihan, Seungri meredakannya sedikit, namun tetap menolak ibunya untuk datang ke acara di sekolahnya, dimana orang tua murid sekolah itu harus datang untuk melihat bagaimana anak-anak mereka belajar di sekolah. "Jangan datang! Aku akan bilang pada sonsaengnim kalau eomma sibuk bekerja, jadi tidak bisa datang." katanya lagi.
karena engga semua orang mendapatkan kesempatan disayangi ibu seperti ku.. :)
EOMMA (mom)
Story by : LIGHT a.k.a C Dragon
Cast : Seungri (BIGBANG), Seungri's Mom, Choi Seunghyun (BIGBANG)
Suported Cast : Youngbae (Taeyang BIGBANG)
Rate
: semua umur ._.
Genre
: Family
Length
: ONESHOT===================================
"Sudah kubilang eomma jangan datang!" Seungri berteriak pada ibunya di depan pintu. Ibunya tersentak. Ia tidak mengerti kenapa Seungri begitu keras menolaknya untuk datang ke hari kunjungan orang tua di sekolahnya. Menyadari emosinya yang sedikit berlebihan, Seungri meredakannya sedikit, namun tetap menolak ibunya untuk datang ke acara di sekolahnya, dimana orang tua murid sekolah itu harus datang untuk melihat bagaimana anak-anak mereka belajar di sekolah. "Jangan datang! Aku akan bilang pada sonsaengnim kalau eomma sibuk bekerja, jadi tidak bisa datang." katanya lagi.
Ibunya kecewa. Tentu saja. Bukan hanya karena ia tidak diperbolehkan datang oleh anak sulungnya ke acara sekolahnya itu, tapi juga karena Seungri harus membentaknya seperti itu. Ia kecewa, namun mencoba mengerti. Mungkin ada sesuatu yang membuat Seungri tidak mengijinkannya datang. Maka yang bisa ia lakukan hanya mengiyakan permintaan anaknya itu. Ibu Seungri mengangguk lembut, kemudian membelai lengan anaknya itu lembut. "Hati-hati dijalan!" katanya dengan senyum tulus. Seperti tak ada yang terjadi sebelum ini.
Dengan canggung Seungri mengangguk, kemudian berbalik dan bergegas berangkat ke sekolahnya. Ke sekolah besar di Seoul, tempat dimana anak-anak orang kaya bersekolah. Sebenarnya bukan sekolah mahal dan tidak hanya Seungri siswa yang memiliki keadaan ekonomi biasa. Namun karena nama sekolah yang terkenal, jadi banyak sekali kalangan keluarga kaya dan terkenal bersekolah disana.
Itulah mengapa Seungri tak mengijinkan ibunya datang di acara kunjungan orang tua. Ia membayangkan bagaimana ibunya yang datang dengan pakaian dan penampilan amat sangat biasa, akan bersanding dengan ibu-ibu kaya yang di lehernya bergelantungan kalung mutiara dan berlian. Ia merasa kasihan pada ibunya. Sedikit. Namun perasaan yang lebih besar adalah ia akan malu sekali karena penampilan ibunya. Ini tidak benar, tapi tetap saja ia tidak mengijinkan ibunya untuk datang ke sekolahnya.
Ia ingin menghilangkan pikiran menyebalkannya sekarang. Memasang earphone ke kedua telinganya dan mendengarkan lagu apa saja yang dimainkan oleh mp3 player bututnya. Setidaknya ia akan melupakan kejadian berdosa pagi tadi.
~엄마~
Halaman luas di hadapan gedung besar sekolah itu kini dilalui oleh siswa-siswi yang bersekolah disana. Di depan pintu gerbang, seorang guru menyambut siswa-siswinya, sekaligus mengecek kelengkapan seragam siswa sekolah tersebut. Seungri masuk setelah menyapa hormat gurunya, dan tak mengambil waktu lama untuk mempercepat langkahnya ke arah gedung sekolah, hingga ia menemui seseorang dengan name tag Choi Seunghyun yang tengah berdiri di tangga batu ke arah gedung sekolah itu.
"Terserah eomma saja!" Seunghyun berteriak, kemudian menutup ponselnya cepat. Membuangnya asal ke arah semak-semak, dan meninggalkannya begitu saja. Seungri terperanjat. Ponsel yang dilempar oleh Seunghyun tidak murah. Ponsel keluaran baru dan ia tahu bocah itu baru membelinya kemarin. Dan kini ia membuangnya.
Seungri melompat ke semak-semak itu, mencari ponsel berwarna putih yang baru dibuang tadi. Setelah mendapatkannya, ia segera berlari menemui Seunghyun dan menepuk pundaknya. Membuatnya berhenti dan menoleh. "Ya! Jangan sok kaya di hadapanku! Membuang benda ini begitu saja.." Seungri protes, seraya menyodorkan ponsel itu pada temannya.
Seunghyun memandang Seungri sejenak, kemudian berjalan kembali. "Ambil saja kalau kau mau!" katanya.
Seungri memandangnya tak percaya, namun ia tak mau bertanya untuk yang kedua kalinya, sebelum Seunghyun berubah pikiran untuk menarik ponselnya kembali. Seungri menyamai langkah temannya itu setelah mengantongi ponsel barunya. "Omonim datang?" tanya Seunghyun pada Seungri tanpa mengarahkan pandangannya pada bocah lelaki bermata panda itu.
"Ahniyo.." jawab Seungri gugup. Namun ia berusaha agar emosinya tak begitu terlihat.
"Eomma ku juga.." kata Seunghyun tanpa di tanya balik oleh Seungri. Nada bicara Seunghyun terdengar kesal. Karena memang itu yang dirasakannya. "Padahal aku ingin sekali eommaku datang.."
Seungri melirik Seunghyun antusias. Ia ingin tahu kenapa Seunghyun begitu ingin eommanya datang. Mungkin untuk menunjukkan betapa kayanya keluarga itu, terlihat dari pakaian dan perhiasan yang dipakai ibunya jika ia datang nanti. Berbeda dengan Seungri yang ingin menyembunyikan ibunya karena alasan yang sama.
"Ibuku tak mau datang.. katanya acara seperti ini tidak penting!" ujar Seunghyun. Seungri ingin menyanggahnya, namun ia menelan kalimatnya sendiri. Karena ibunya juga tidak datang hari ini. "Padahal kupikir aku bisa bertemu eomma pada saat seperti ini saja.." Seunghyun menarik nafas pelan. "Bahkan saat aku berulangtahun pun eomma tidak memberikan selamat.. hanya hadiah yang katanya ia belikan untukku.. padahal aku tahu sekertarisnya yang membelinya!"
Mereka terdiam sejenak. Kini keduanya sudah berada di lorong kelas, sebentar lagi mereka sudah akan sampai ke kelas mereka di lantai dua.
"Tapi kau kan kaya! Kau punya banyak benda-benda yang mungkin aku tidak pernah memegangnya.."
"Kau sakit kalau berpikir aku senang karenanya! Karena tidak sama sekali!!" Seunghyun menyela kalimat Seungri. "Ngomong-ngomong, kenapa omonim tak datang?"
Seungri memutar matanya, mencoba mencari alasan. "Ah.. umh.. membantu abeoji di kedai! Aku.. tidak tega membuat mereka meninggalkan pekerjaannya demi aku.. kau tahu kan.." Seungri beralasan.
"Ahh.. tapi kau enak! Tidak bertemu dengan omonim disini, kau bisa melihatnya terus sepanjang hari di rumah!" Seunghyun mencibir. Cemburu dengan kehidupan Seungri. "Kadang aku ingin berada di posisimu, Seungri-ah! Lebih baik aku jadi orang biasa asal aku bisa bertemu orang tuaku setiap hari!"
Seungri tak menjawab. Ia menaikkan sebelah alisnya. Ia malah merasa seharusnya ia yang ingin berada di posisi Seunghyun yang memiliki kekayaan di atas rata-rata.
"Aku senang saat main ke rumahmu! Ia begitu memperhatikanmu dan Hana, begitu juga denganku yang bukan anaknya! Aku juga ingin eomma melakukannya padaku! Kau tahu, kesempatan di sayangi oleh seorang ibu itu sangat langka bagiku.." Seunghyun berhenti mendadak, padahal mereka sudah berada didepan pintu kelas. Seunghyun menghempaskan nafas pendek, kemudian menepuk bahu Seungri. "Kau tidak boleh jahat pada omonim! Kau tidak boleh menyia-nyiakannya.. arrachi??" katanya, kemudian berlalu dari hadapan Seungri. Masuk kedalam kelas.
Hanya satu kata. Dan itu membuat Seungri seperti dihantam palu besar di hatinya. Betapa ia berdosa, membentak ibunya pagi tadi hanya karena ibunya ingin datang ke sekolahnya, dan ia tidak ingin malu karena penampilan ibunya. Ia tidak ingat ibunya tak pernah malu karena dirinya, meski kebodohan-kebodohan yang sering ditimbulkannya, dan membuat ibunya kesusahan, yang ibunya lakukan hanyalah memeluknya dengan penuh senyum, mencium keningnya penuh kasih sayang. Dan Seungri tak pernah menyadari betapa ibunya menyayanginya. Tapi apa yang sudah ia lakukan, ia membuat dosa. Meski kecil, ia merasa benar-benar menyesal telah melakukannya.
~엄마~
Orang tua sudah berdatangan. Mereka berdiri di belakang kelas, memperhatikan anak-anak mereka belajar didalam kelas. Suasana hening, siswa-siswi di kelas 2-3 itu begitu khidmat memperhatikan materi yang diberikan oleh guru bahasa inggris mereka di papan tulis. Hanya ada dua siswa yang tampak tak berkonsentrasi. Seunghyun, yang memilih tidur karena ia yakin ibunya tidak akan datang, dan Seungri, yang sejak tadi terus melirik keluar jendela kelasnya, ke arah lorong dimana beberapa orang tua siswa berlalu lalang mencari kelas anak-anak mereka.
Tapi tak ada tanda-tanda ibunya akan datang. Ia tahu itu, karena ia yang menginginkannya.
Seungri membenamkan wajahnya di kedua tangannya yang ia lipat di atas meja. Ingin menangis, tapi ia menahannya. Bagaimana bisa ia menangis saat hampir seluruh teman sekelasnya tertawa karena joke yang dilontarkan guru bahasa inggrisnya?
Dan pintu kelas bagian samping belakang terbuka tiba-tiba. Sontak, semuanya menengok. Seorang ibu-ibu setengah baya mengenakan sweater warna pink pudar, dengan kemeja bunga-bunga di dalamnya, celana warna coklat semata kaki, sepatu semi kulit warna krem, dan tas jinjing rajutan yang biasanya di pakai untuk belanja, berdiri di ambang pintu dengan sedikit terengah. Rambutnya yang di cempol di belakang nampak sedikit berantakan. Mungkin karena ia tergesa untuk datang.
"Apakah anda orang tua siswa disini?" Yongbae-saem bertanya sopan pada ibu itu.
"Ahh.. ye.. cwesonghamnida.." suara lembut itu begitu dikenal Seungri. Bocah itu bangun dan menoleh. Dipandanginya wanita itu sejenak, kemudian bangun, dan berjalan mendekatinya. Ekspresi takut terpancar dari wajah ibunya, hingga ia merasakan anak sulungnya itu merengkuhnya dalam pelukan yang sangat erat. Dihadapan teman-temannya, dan orang tua murid yang lain. Seungri tidak tahu alasan mengapa ibunya datang, dan dia tak butuh alasan itu. Ia hanya ingin memeluk ibunya saat ini. "S.. Seungri-ah.."
"Eomma, mianhae.." ujarnya. Dan tak lama ibunya merasakan pundaknya basah. Anaknya itu baru saja menangis, membuat ibunya khawatir. Meski perasaan kecewa masih melingkupinya, namun tangis anaknya bisa mengalahkan perasaan itu.
"Wae? Seungri apho? Gwaenchana?" katanya. Salah satu tangannya yang tak membawa tas mengusap punggung anaknya itu dengan sayang, sedangkan tangan yang satu lagi hanya melingkar di pinggang Seungri. Bocah itu tak menjawab, ia terisak di bahu ibunya. Ia sangat menyesal. "Kau tidak marah pada eomma?"
Seungri melepas pelukannya, mengusap airmatanya dengan punggung tangannya, kemudian memandangi ibunya dan berusaha tersenyum sebahagia mungkin. "Aku senang eomma datang!" katanya sambil mengusap pundak ibunya. "Eomma terlihat cantik.."
"Kau kenapa?" ibunya bertanya heran, meski ia senang anaknya itu baru memujinya.
"Eomma saranghae.." katanya, kemudian kembali memeluk ibunya itu, dan banyak pasang mata masih memandang ke arah keduanya. Ibunya tersenyum tulus. Sepertinya kejadian tadi pagi tak pernah ada. Sakit di dalam hatinya tak membekas sedikitpun. Kekecewaannya menguap begitu saja. Ia senang mendengar kalimat yang diucapkan Seungri. Begitu juga Seungri yang menyadari betapa besarnya rasa sayang ibunya kepadanya.
***END***
sankyuu^^
-Keep Shine Like HIKARI-
good story n good job !
ReplyDeletegomawo~!^^
Deleteso touching!!
ReplyDeleteMaklumin mama kita bang, mama kita kan sibuk #what?
tapi emang bener mama si TOP kaya mamanya junpyo kkkk
hahaha.. Goo Seunghyun.. apa Choi Junpyo? kkk
Deleteak seneng bagian dia buang hp nya! haha.. sini bang, buang ke tanganku~ iphone doank gpp, saya ikhlas~ xp
thx^^
maksudnya dandanan mamanya bang tabi kan rada-rada mirip mamanya Junpyo. Yoi, kalau iphone saya mah juga mau.. sayang jidi gak masuk cast
Deleteyang kayak orang dagang kalung yaa? hahaha.. orang kaya~ *kkk*
Deletebiar ga jidi mulu.. dia udah sering banget tak pake jadi cast soalnya.. :p
hahaha ia juga, hampir di setiap FF ada jidinya ya
Deleteitu poster FF pas banget XD
btw kalau mau beli Album Big Bang atau yang lainnya ke saya ya oen! #promo XD
http://jiforg.wordpress.com/ask/big-bang/
*nyanyi nada boomshakalaka* nggak punya duit~! nggak punya duit~! nggak punya duit~! hhhh..
Deletekm jualan yaa?
wkwkwkw
Deleteia, baru semalam mulai. Join sama temen si sebenarnya.
CREEWWWW!!!!
jangan di paksa please.. malah makin lama ntar T_T
Deleteklo pun cepet jadinya ga maksimal~ ><
ak orangnya gbisa di ksi deadline.. ._.
hahaha saya juga gitu sih kalau di paksa makin gak di buat kkk
Deletecalm down oen, itu hanya berupa ┌( ಠ‿ಠ)┘ semangat dari saya.
Lanjutkan! #alapaksby
sedih bgt critany.. Singkat dan mendalam.. Bhsny bgus.. Cuma ak ga tau ada 'hana' d paragraf brapa ya? Yg part tabi deh ith typo ato hana nama org? Bingung jg..
ReplyDeleteseungriny boleh d keplak ga? *bicara dngn nada super imut* paragraf 1 aj udh jleb bgt ngeliat anak bentak2 nyokapny.. Halah.. This super duper best story.. Like it..
hana itu adenya seungri.. *itu ade asli* kkk
Deletetp emang ga nyambung sih, soalnya tadinya si hana mau di munculin, cuma gajadi, takut kepanjangan^^
haha.. gomawo^^