Saturday, August 7, 2010

Wedding Dress -PART 1-

Wedding Dress -PART 1-

Cast:
Dong Yong Bae (a.k.a Tae Yang a.k.a SOL ‘BIG BANG’)
Baek Seung Hee
Ryu Sang Wook
Guest Star :
Kwon Ji Yong (a.k.a G-Dragon ‘BIG BANG’)
Choi Seung Hyun (a.k.a T.O.P ‘BIG BANG’)
Kang Dae Sung (a.k.a D-Lite ‘BIG BANG’)
Lee Seung Hyun/ Seung Ri (a.k.a V.I ‘BIG BANG’)

Fanfic By: Nanba Hikari

===========================

Hari ini 18 Mei. Tepat di hari ulang tahunku. Dan sekarang aku sudah rapi dengan setelan tanpa jas (kemeja putih dengan celana, vest dan dasi hitam) yang melekat pas di badanku, juga sepatu hitam mengkilat yang pas dengan setelanku. Aku berkaca sebentar. Tidak ku sadari sebelumnya bahwa sebenarnya aku ini tampan. Haha..bukannya ingin sombong, tapi memang benar kan?

Tapi seharusnya hari ini aku tidak bisa bercanda. Aku tidak bisa bersenang-senang meski hari ini ulang tahunku. Dan aku berdandan serapi ini bukan untuk acaraku. Tapi untuk acara temanku. Tepatnya, aku akan datang ke pernikahan mereka.
Terserah kalian mau bilang aku ini teman yang tidak baik atau semacamnya, tapi jujur, aku tidak suka dengan pernikahan mereka. Andai saja saat itu aku bisa lebih cepat dari Sang Wook, yang menikah hari ini pasti adalah aku. Ya sudahlah, lagi pula aku tidak bisa membalikkan waktu seperti membalikkan jam pasir yang ada di atas mejaku itu.

Jam pasir..aku lihat di sebelahnya, ada sebuah kotak warna putih. Aku ambil kotak itu dan membukanya, sebuah cincin dengan satu mata berlian di atasnya berada di sana. Aku mengambilnya, memandangi benda itu sebentar, sesaat hatiku sakit dan perasaanku tercabik. Namun aku tidak bisa berlama-lama, Sang Wook dan Seung Hee pasti sudah menungguku.

Aku kantongi cincin itu tanpa kotaknya. Lalu aku ambil buku musikku yang sudah aku siapkan tadi dan segera pergi.

***

Tempat pernikahannya sudah ramai, meski acara baru akan di mulai setengah jam lagi. Tanpa berlama-lama aku masuk ke dalam gedung, aku ingin menemui calon pengantin terlebih dahulu.

Aku lihat ruang rias pengantin wanita terbuka, dan Seung Hee sedang berkaca di sana dengan gaun putihnya. Ia tampak bahagia. Aku tersenyum, aku juga jadi ikut bahagia melihatnya. Sesaat, perasaan sakit hatiku menghilang.

“Yong Bae!” serunya, ia melihatku dari cermin. Aku tersenyum padanya. Ia lalu berbalik dan keluar dari ruang riasnya. “Kau datang!”

“Tentu saja!” jawabku masih dengan senyumku. Entah kenapa aku tidak bisa menunjukkan rasa sedihku di hadapannya. “Gaunmu indah sekali! Kau tampak cantik memakai ini!”

Gomaweoyo!” katanya. Ia terlihat benar-benar senang, sampai tidak bisa berkata-kata. Ia hanya tersenyum, kemudian tertawa-tawa kecil di hadapanku.

“Oi..Yong Bae! Tidak seharusnya kau menganggu pengantinku!” kata seseorang tiba-tiba. Aku menoleh, Sang Wook berdiri di sana sambil tersenyum nakal. Sesaat, hatiku langsung hancur melihatnya. Tapi aku tidak mau menghancurkan saat bahagia dari kedua sahabatku. Aku harus tegar. Demi mereka, dan aku.

“Hai!” kataku membalasnya. Kami bertepuk, kemudian bersalaman. “Selamat ya! Akhirnya kalian menikah!”

Gomaweo!” katanya. “Jangan lupa, nyanyikan lagu yang indah untuk kami nanti! Tolong jangan rusak acara kami! Hahaha..aku bercanda!”

“Tenang saja! Aku tidak akan mengecewakanmu!” kataku. Ia tersenyum.

“Seung Hee, kita harus segera bersiap!” kata Sang Wook pada gadis dengan gaun putih di hadapanku itu. Seung Hee mengangguk. Sang Wook lali menggandengnya dan membawanya pergi dari hadapanku. “Sampai jumpa Yong Bae! Buat acara kami menyenangkan dengan suaramu!”

Aku hanya menjawab dengan senyum dan anggukan kecil, kemudian berbalik pergi. Aku harus segera mempersiapkan diri. Mempersiapkan diri untuk penampilanku. Tapi yang lebih penting lagi mempersiapkan diri untuk melihat gadis yang aku cintai di nikahi oleh orang lain.

Hah..poor you, Dong Yong Bae..

***

“Tebak siapa aku?” goda seseorang setelah menutup mataku. Tangan lentik dan lembut ini, aku tahu siapa dia. Tapi aku berpura-pura tidak tahu dan mencoba menerka saja.
“Nenek ya?” kataku asal.

“Apa maksudmu nenek?” protesnya seraya melepaskan tangannya dan mendorong bahuku ke depan dengan kesal. Aku terkekeh.

“Aku sudah tahu itu kau! Dan aku juga tahu cara tercepat membuatmu melepaskan tanganmu!” jawabku. Ia lalu duduk di sebelahku. “Mana Sang Wook?”

“Dia akan datang sebentar lagi!” jawabnya. “Kau tidak..menari?” tanya Seung Hee sambil menggerak-gerakkan badannya. Aku tertawa melihatnya. Dia wanita, tapi badannya kaku sekali.

“Hari ini latihan libur!” jawabku. “Ah, tapi aku mau menunjukkan sesuatu!”
Aku mengeluarkan ponselku, lalu memperlihatkan rekaman video. Video dance ku sambil menyanyikan lagu yang baru aku buat. Seung Hee mendengarkan suaranya melalui headset.

Kalau melihat wajahnya saat ini, makin menguatkan hatiku. Aku jadi semakin tahu bahwa aku menyukainya.

Aku, Baek Seung Hee dan Ryu Sang Wook, adalah teman sejak kami berada di sekolah dasar. Dan Seung Hee lah yang membuat kami bertiga bersahabat sampai sekarang. Ia yang meminta berkenalan dulu denganku, kemudian dia mengenalkanku pada Sang Wook yang pendiam sekali saat itu. Dan sampai sekarang, kami selalu bersama-sama. Setiap hari kami menyempatkan diri untuk berkumpul bertiga. Sampai aku merasa, kami bertiga adalah saudara.

Namun seiring berjalannya waktu, aku merasakan sesuatu yang lain jika sedang bersama Seung Hee. Aku menyayanginya, tapi tidak seperti sebelumnya. Lebih tepatnya, aku jatuh cinta padanya. Dan sekarang, aku makin menyadarinya, perasaanku ini tidak main-main dan bukan hanya perasaan yang bersifat sementara.

“Keren sekali!” seruan Seung Hee membuyarkan lamunanku tentang dirinya. Ia lalu memandangku, aku hanya bisa tersenyum menanggapinya. “Kau berbakat, Yong Bae! Kenapa kau tidak ikut audisi bakat saja?”

“Mungkinkah aku akan sukses?” tanyaku padanya. Seung Hee mengangguk mantap.

“Kau pasti sukses! Kau berbakat sekali!” katanya. Aku tersenyum, lalu mengacak rambutnya pelan.

Beberapa detik kemudian Sang Wook datang sambil memutar-mutar kunci mobil di telunjuk kanannya. “Aku melewatkan sesuatu?” katanya pada kami.

“Banyak sekali!” jawab Seung Hee menggoda.

Sang Wook terkekeh. Dan kami melanjutkan obrolan sampai larut.



“Na..nanana..na..” aku berdendang sedikit sambil membaca buku musikku saat sedang istirahat latihan dance. Sepertinya yang lain memperhatikanku. Aku menoleh ke arah mereka.

“Akhir-akhir ini kau keliahatan bahagia sekali?” tanya Seung Hyun, salah satu teman berlatih dance ku. Aku hanya tersenyum. “Baek Seung Hee-ssi?”

“Bagaimana kau bisa tahu?” tanyaku heran.

Tiba-tiba ia menunjukkan ponsel warna putih, dan di layarnya terlihat e-mail dari Seung Hee. Yang lain tertawa melihatnya. Aku segera merebut ponsel itu dan membacanya. Aku tidak sadar kalau sejak tadi Seung Hee mengirimkan e-mail padaku. Bahkan aku tidak mendengar deringnya.

“Seung Hee-ssi itu yang sering kau ceritakan?” tanya Ji Yong, temanku yang lain lagi. Aku mengangguk pelan sambil tersenyum kecil.

“Cepat nyatakan saja! Dari pada nanti keduluan orang, hyung!” kata Seung Ri seraya mendekatiku dan menepuk bahuku.

“Kau anak kecil diam saja!” kataku asal. Terus terang, saat itu aku malu sekali.

“Tapi Seung Ri benar, hyung! Kalau tidak cepat kau nyatakan, bisa-bisa keduluan orang lain!” bela Dae Sung. Yang lain mengangguk setuju. Tapi, memang ada benarnya juga sih. “Yong Bae hyung bilang kan gadis itu cantik! Pasti tidak hanya hyung yang suka padanya!”

“Begitu ya?” tanyaku ragu. Tapi mereka mengangguk.

“Fighting!” tambah Seung Ri sambil mengepalkan tangannya. Aku mengangguk sambil tersenyum dan memandang layar ponselku. Aku akan membalas e-mail Seung Hee, dan membuat janji dengannya untuk bertemu.




==To Be Continue==>
-Keep Shine Like HIKARI-^-^v

No comments:

Post a Comment