Friday, March 11, 2011

Memories..[Part2]

Hai..saya datang lagi dengan part yang ke2..tapi belom finish~masih 1 part lagi..*kok jadi panjang ya??* padahal rencananya cuma 1-2 part~tapi ternyata jadinya malah lebih panjang..o.oa
oke deh..langsung baca aja!^^ Doozo!

Memories..[Part2]


Apa yang dikatakan oleh Hikari tadi siang, terus menghantui pikiran Arisu hingga ia tidak bisa belajar untuk ulangan besok. "SeungJo..SeungJo..ahhh!!!" Arisu heboh sendiri di kamarnya. ia mengacak-ngacak rambutnya sendiri dengan kesal, kemudian membanting pensil mekaniknya hingga pecah menjadi dua batang. "Ahh..senpai pasti bohong! Ya..senpai kan tukang godain orang!? Pasti dia bohong!" katanya pada diri sendiri.

Tapi meski begitu, ia masih sedikit percaya kalau rumornya itu benar-benar ada. Walaupun ia sudah berusaha untuk mengacuhkannya, entah mengapa gosip itu menjadi sangat mengganggunya. "ARRHH..bodo ah!" katanya, kemudian menghempaskan dirinya diatas ranjang dan tertidur hingga pagi.

***

Tomorow, morning.

Dengan langkah gontai dan dengan nyawa yang belum masuk seluruhnya, Arisu masuk kedalam gedung sekolah. Setelah mengganti sepatunya, ia bergegas menuju kelas yang ada dilantai dua. Tapi sebelum sampai di kelas, ia melihat beberapa tulisan tertempel di beberapa bagian tembok sekolah. 'Korean Drama di Sekolah, Yoon SeungJo dan Arisu, Virgin Snow (Virgin snow adalah film kerja sama jepang-korea yang dibintangi oleh Lee JunKi dan Aoi Miyazaki).

"Nan ni kore (apa ini?)???" tanya Arisu pada diri sendiri, kemudian mencabut kertas tersebut. "Kampungan!" katanya. Ia meremas kertas itu kemudian membuangnya ke tempat sampah. Tapi tampaknya kertas itu sudah menyebar keseluruh sekolah. Karena saat ia melihat kearah lorong, seluruh tembok sekolah hampir penuh dengan kertas-kertas itu. "Sebegitu terkenal kah aku?" gumamnya heran.

Bukan Arisu yang sebenarnya terkenal, tapi Yoon SeungJo. Sudah di ceritakan bahwa Jepang juga sedang dilanda demam Hallyu, sehingga ada satu anak Korea saja yang datang menjadi murid baru, maka ia langsung jadi terkenal. Apa lagi Yoon SeungJo itu pintar, bertubuh tinggi, good looking dan pastinya sikap pendiam dan dinginnya itu membuat banyak anak perempuan di sekolah makin menyukainya.

Tapi hebatnya, hanya Arisu yang selalu bisa akrab dengan SeungJo sejak mereka menjadi teman seminggu yang lalu. Makanya rumor langsung merebak ke seluruh sekolah, dan membuat Arisu merasa terganggu.

Arisu masuk kedalam kelas dengan tampang lemas. Ia menuju ke bangku-nya. Dan saat melihat SeungJo yang duduk di bangku yang ada di depan bangkunya, ia berjalan pelan sambil menunduk dan memeluk tas sekolahnya. Setelah duduk, ia tidak mengatakan apapun. Bahkan ucapan 'Patung Es! Ohayou!'

***

Semakin hari semakin canggung. Bahkan Arisu sampai pindah ke bangku yang kosong di pojok belakang kelas dekat jendela dan pintu lorong. Ia seperti merasa malu saat berpapasan dengan SeungJo, makanya ia menjauh. Dan itu berlangsung selama seminggu, sampai datang lagi rumor yang mengatakan bahwa mereka berdua putus. Kabar kacangan apa lagi itu??

---

Jam pulang sekolah.

Arisu merapikan buku-bukunya, kemudian memasukkan kedalam tas sekolahnya. Ia bergegas untuk segera ikut latihan di club voli. namun sebelum ia keluar dari kelas, seseorang meraih tangannya dan membuat gadis itu berhenti dan berbalik.

"S..SeungJo?" bisik Arisu lirih, tapi SeungJo bisa mendengarnya karena jarak mereka sangat dekat.

"Kohaku, bisa ikut aku sekarang?" dan akhirnya SeungJo mengatakan sesuatu. Hal itu membuat seluruh penghuni kelas dan beberapa siswa yang lewat kelas itu berhenti dan melihat mereka. Bagaikan menonton adegan drama yang sedang berlangsung secara live.

"A..atashi(aku)? Ima(sekarang)?" tanya Arisu bingung. Namun tanpa basa-basi lagi, SeungJo menarik Arisu pergi dari kelas itu. Pandangan semua murid yang melihat mereka mengikuti mereka sampai menghilang ditikungan lorong sekolah.

"Apakah SeungJo akan meminta Arisu kembali padanya?" tanya salah seorang anak laki-laki sok tahu. Dan mereka menanggapinya dengan pendapat masing-masing yang ngawur dan tidak berdasar fakta.

---

Sementara itu diatap sekolah. SeungJo menarik Arisu sampai ke atap sekolah, dan melepaskan genggaman tangannya setela dirasa Arisu tidak akan melarikan diri darinya. Arisu merasakan sakit di pergelangkan tangannya karena genggaman tangan SeungJo terlalu kuat. "Itai~(sakit~)" katanya pelan sambil menggosok pergelangan tangannya.

Bukannya mengatakan sesuatu, SeungJo malah menatap Arisu tajam, dan membuat Arisu kebingungan. "Nan ni (apa)?" tanya gadis itu.

"Doushite(kenapa)?" SeungJo menganggantung pertanyaannya.

"Apanya yang kenapa?" tanya Arisu.

"Aku melakukan kesalahan padamu?" tanya SeungJo akhirnya. Arisu kaget.

"Eh?"

"Kau menjauhi ku kan? Kenapa?" tanya SeungJo lagi.

"Atashi wa..(Aku..)"

"Apa karena rumor itu?" tanya SeungJo lagi. Arisu tidak menjawab, ia bingung harus menjawab apa. "Kau temanku satu-satunya Kohaku Arisu. Aku memang tidak pernah bicara banyak, tapi bukan berarti aku tidak membutuhkanmu.."

"He??"

SeungJo mendengus dan menatap mata Arisu tajam. "Apapun yang terjadi, kita adalah teman! Jangan dengarkan rumor itu! Abaikan kata-kata mereka! Wakarimasuka(mengerti)?"

Arisu terdiam, namun sebentar kemudian ia mulai mengangguk. "Wakatta (aku mengerti)!" jawab Arisu, kemudian tersenyum kecil. "Kita teman!" katanya sambil mengulurkan tangan mengajak SeungJo bersalaman.

SeungJo diam saja, dan membuat Arisu jadi salah tingkah dan akhirnya kembali menarik uluran tangannya. Namun tiba-tiba dan tanpa disangka, SeungJo malah memeluknya. Hal itu membuat Arisu kaget dan entah mengapa detak jantungnya berdegup sangat keras. Ia memegangi dadanya sendiri. "Aku nggak sakit jantung kan? Aku belum mau mati~"

***

Hubungan mereka jadi makin dekat sejak saat itu. Berangkat sekolah sama-sama, dan pulang bersama juga. Makan siang dikelas berdua, dan Arisu kembali menjadi gadis cerewet dihadapan SeungJo. Kalau ada waktu luang, mereka juga sering hangout berdua saja. Tapi tetap saja SeungJo selalu tampil dengan gayanya yang pendiam.

---

Festival musim panas.

Arisu mengajak SeungJo datang ke acara itu. Mumpung sedang liburan dan SeungJo pasti tidak pernah menonton acara yang selalu diadakan saat musim panas tiap tahun. Arisu datang menjemput SeungJo diapartemen tempat anak laki-laki itu tinggal sekarang.

SeungJo muncul dengan kaos lengan 3/4 motif bergaris puti-biru tua, celana selutut dengan banyak saku, dan sneakers putih tanpa kaos kaki. Karena ini musim panas, saat malam pun rasanya tidak begitu dingin. Saat ia keluar, Arisu sudah menunggu didepan pintu.

"Ayo berangkat!" ajak Arisu kemudian tanpa berhenti menggoyangkan kipasnya yang bergambar Doraemon itu.

"B..begini saja?" tanya SeungJo.

"Jangan berharap aku pakai Yukata..ribet!" jawabnya asal. "Sudah ah! Ayo jalan!" katanya cuek dan mendahului SeungJo pergi. SeungJo mengernyit, dan setelah mengunci pintu rumahnya, ia segera pergi mengikuti Arisu ke festival.

Suasana festival sudah sangat ramai. Penuh dengan stan makanan, permainan dan banyak benda-benda yang diperjual belikan. Juga banyak sekali anak-anak muda, pasangan sampai keluarga datang ke festival dan menunggu hanabi matsuri (festival kembang api) yang akan di laksanakan sekitar satu jam lagi. Itu adalah puncak acara dan yang paling ditunggu-tunggu dalam festival tersebut.

Arisu dan SeungJo membeli beberapa makanan dan mencoba bermacam-macam permainan. Namun sepertinya mereka sedang tidak mujur, dalam permainan ikan mas, karena SeungJo belum berpengalaman, maka ia tidak bisa mendapatkan satupun ikan disana. Tapi memainkannya saja sudah cukup membuat mereka senang.

Lima menit lagi, hanabi matsuri akan segera dimulai. Hampir seluruh masyarakat yang datang ke festival tersebut berduyun-duyun pergi ke jembatan agar jelas saat melihat hanabi matsuri yang katanya malam itu mereka akan menyalakan 1000 kembang api.

"Ahh..penuh sekali~" ujar Arisu kesal. Tapi saat ia melihat kearah SeungJo, sepertinya anak laki-laki itu tidak bermasalah karena bisa dilihat perbandingan tinggi badannya dengan orang-orang disekitar mereka. Arisu jadi bertambah kesal. Tapi sesaat kemudian, ia malah menarik SeungJo pergi dari sana. SeungJo sebenarnya ingin protes. Tapi berteriak-teriak sambil berlari itu bukan gayanya. Makanya ia hanya bisa menuruti kemana gadis itu membawanya.

Akhirnya mereka berhenti di tepi sungai. "Disini lebih leluasa!" komentar Arisu sambil merentangkan tangannya.

"Apa maksudmu?" tanya SeungJo. Arisu hanya tersenyum kecil, kemudian menjatuhkan dirinya duduk diatas rerumputan.

"Duduklah, dan nikmati pemandangan!" katanya sambil menepuk-nepuk tanah berumput disebelahnya. SeungJo duduk disana, kemudian memandang ke arah yang sama dengan Arisu. Tak lama kemudian, festival kembang api dimulai. "Waa..sugoi na~(Indah sekali~)" komentar Arisu senang seperti anak kecil yang baru dapat mainan. Sedangkan SeungJo hanya memandanginya tanpa ekspresi sedikitpun, dan itu mengganggu Arisu. "Hei patung es! Apa ibumu tidak pernah mengajarimu tersenyum? Sedikit saja.."

SeungJo melirik kearah Arisu. "Oke, oke, baiklah! Terserah kau saja!" Arisu mengalah. Tapi bukanlah Arisu kalau ia hanya diam tanpa mengobrolkan tentang sesuatu. "Ngomong-ngomong, kenapa kau memintaku berteman denganmu?" tanya Arisu tiba-tiba. SeungJo tidak menanggapi. "Hei, patung es!"

"Hmm?" SeungJo berdehem sebentar. "Yada(tidak)!"

"He?? Masa nggak ada alasannya?" Arisu protes. SeungJo mengangkat kedua alis matanya. "Bukannya kau bisa cari teman yang lain? Kau juga punya banyak fans~"

SeungJo melepas nafas panjang. Ia mengalihkan pandangannya dari Kembang api kearah Arisu yang juga sedang melihat kearahnya saat mengajak anak laki-laki itu bicara. "Eh..d doushita no(ada apa)?" tanya Arisu.

Chu~ tiba-tiba SeungJo mencium pipi Arisu dan membuat gadis itu terbelalak kaget. Tapi bahkan setelah menciumnya, SeungJo tidak menampilkan ekspresi yang lain. "Apa yang kau lakukan??" tanya Arisu.

"Aku pernah baca dibuku, kalau hal itu bisa membuat seorang wanita diam!" jawab SeungJo jujur. "Tapi sepertinya hal itu tidak berlaku padamu!"

"He??" Arisu bertanya tidak percaya. Apa maksud perkataannya barusan. "Baka da na~(bodoh~)"

SeungJo menghela nafas, kemudian menepuk-nepuk pundak Arisu. "Tetaplah selalu menjadi temanku seperti ini! Karena aku cuma punya kau~" katanya. Arisu masih bertanya-tanya, tapi akhirnya ia diam hingga hanabi matsuri selesai.

***

"Jadi kalian pacaran?" tanya Hikari semangat sampai lupa kalau dia sedang melayani pembeli yang sudah menunggu di depan kasirnya. "Eh..maaf~" katanya kemudian dan menyerahkan tas plastik kecil berisi kaset CD setelah menerima uangnya. "Kalian pacaran?"

Arisu menggeleng. "Siapa yang bilang?" katanya jujur.

"Jadi bukan ya?" kata Hikari kecewa. "Trus, kenapa dia cium-cium segala?"

Arisu menggeleng. Ia benar-benar tidak tahu. Tapi yang jelas, sekalipun SeungJo belum pernah menyatakan apapun pada Arisu. Jangankan menyatakan sesuatu yang penting. Ngomong "Hai" aja susah.

Tapi entah kenapa akhir-akhir ini Arisu merasakan sesuatu yang aneh terhadap SeungJo. Tepat sejak SeungJo memeluknya diatap sekolah, kemudian saat hanabi matsuri. Jika mereka bertemu muka, Arisu menjadi sangat bahagia, meskipun di luarnya ia biasa saja, tapi sebenarnya ia selalu berdebar-debar.

"Kohaku?" panggil SeungJo dalam perjalanan mereka baru pulang dari toko kaset untuk membeli DVD film. Sementara Arisu berjalan disebelahnya sambil melamun. "Hei!"

"Eh? Doushita no?" tanya Arisu kaget. SeungJo menggeleng dan tak mengatakan apa-apa lagi.

***

2 Tahun, dan setelah ujian berakhir, mereka akan segera melepaskan seragam SMA untuk kemudian melanjutkan untuk kuliah atau bekerja. Mereka baru saja selesai mengerjakan ujian terakhir mereka dan tampang puas sekaligus lega menghiasi wajah-wajah segar anak-anak SMA dimana Arisu bersekolah. Begitu juga dengan Arisu dan SeungJo yang kini tengah berjalan menyusuri lorong sekolah untuk pulang.

"Kita rayakan sama-sama ya?" ajak Arisu pada SeungJo riang. SeungJo tidak menjawab, hanya mengernyit tanda bertanya. "Kelulusan! Pulang dari upacara kelulusan nanti, kita rayakan sama-sama!"

SeungJo memutar matanya. Sepertinya ia tidak begitu suka merayakan sesuatu. "Ayolah! Kau harus mencoba bersenang-senang sedikit dan bersosialisasi!" rengek Arisu. SeungJo tidak menjawab. "Humh..kenapa aku bisa tahan berteman denganmu? Dasar!" gumamnya kesal dan mendahului SeungJo. Sedangkan SeungJo hanya menatap Arisu, kemudian tersenyum kecil dan menyamai langkahnya. SeungJo tersenyum.

---

"Jadi, apa kau akan pulang ke Korea?" tanya Arisu ketika mereka tengah duduk-duduk ditepi sungai sambil melemparkan batu-batu kecil. Pulang ujian tadi, bukannya langsung pulang, mereka malah main-main dulu. Relaksasi pikiran.

"Shiranai(tidak tahu).." jawab SeungJo singkat. Arisu memandang kearah SeungJo. Namun saat SeungJo menoleh kearahnya, ia langsung melemparkan pandangan kearah sungai.

"Kalau kau pulang.." Arisu memeluk lututnya dengan tampang sedikit kecewa. Namun sebentar kemudian wajahnya berubah menjadi ceria. Ceria yang dipaksakan. "Kau harus kembali lagi ke jepang dan bawakan aku pria-pria tampan dari sana!" ujarnya kemudian.

SeungJo tampak kaget, tapi ia tersenyum setelahnya dan mengacak rambut Arisu. Arisu menjulurkan lidahnya sedikit dan tertawa kecil. 'Aku benar-benar akan merindukannya kalau ia benar-benar pergi!' batin Arisu sambil memeluk lututnya dan menenggelamkan kepalanya diantara lututnya.

***

"Arisu!! Ayo foto!" seru seorang teman sekelasnya mengajak Arisu berfoto dengan mereka semua. Arisu yang sedang menunggu seseorang didepan pintu menoleh sejenak. "Ayo foto sebentar!" ajak temannya lagi.

"Ah..hai!" katanya kemudian bergabung dengan yang lain.

"Ngomong-ngomong, kemana SeungJo?" tanya salah satu dari mereka yang mengharapkan bisa meminta satu kancing jas seragam SeungJo untuk disimpan (mitos anak sekolah).

Arisu tampak berpikir sebentar. "Tidak tahu, tapi ia bilang ia pasti datang!" jawabnya.

"Oke, siap! 1..2..3.. CHIIZU!"

Hari kelulusan sekolah sudah tiba. Upacara kelulusan akan segera berlangsung beberapa menit lagi. Tapi SeungJo belum datang juga. Arisu sudah menghubungi ponselnya, tapi tidak aktif juga. "Kemana sih dia??" gumamnya kesal.

1 jam kemudian, acara upacara pelepasan siswa kelas 3 sudah selesai, tinggal pentas seni dari siswa-siswi kelas 1 hingga kelas 3 di gymnasium sekolah. Tapi bukannya nonton acara dengan teman-temannya, ia malah sibuk kesana-kemari sambil terus menghubungi nomor ponsel SeungJo.

Beberapa jam kemudian, ia memutuskan untuk pulang. Ia mengambil tas sekolahnya dikelas, kemudian berlari ke parkiran sepeda, mengambil sepedanya dan bergegas ke apartemen dimana SeungJo tinggal selam ini.

---

"Yoon SeungJo?" tanya wanita tetangga SeungJo pada Arisu setelah gadis itu bertanya. "Anak laki-laki pendiam yang tinggal disebelah?" Arisu mengangguk. "Aku lihat kemarin ia sudah pergi dari sini! Memang tidak secara resmi pamit, tapi ia mengangguk padaku dan berterima kasih saat berpapasan, sambil membawa tas koper besar!"

"Dia tidak mengatakan apapun?" tanya Arisu.

"Hmh..iie~..selama ia tinggal disini, ia jarang berkomunikasi dengan siapapun!" jawab wanita itu.

"S..so ka?" bisik Arisu. "Ne..arigatou gozaimasu!" katanya pada wanita tadi kemudian pergi.

Ia pergi tiba-tiba, bahkan tanpa pamit kepada siapapun. Arisu pulang sambil melamun, ia menuntun sepedanya dan arah matanya terus berada di tanah. Dan sejenak kemudian matanya mulai merah, dan air matapun leleh dipipinya.

***

Now (2 years later)

SeungJo berdiri dihadapan Arisu yang kini berdiri dengan tampang terkejut dan jantungnya berdetak sangat kencang. Ia tidak tahu kalau hal ini bakal terjadi. Seseorang yang penting baginya, yang dua tahun lalu tiba-tiba menghilang, kini muncul lagi di hadapannya begitu saja. "Hisashiburi, Kohaku?"

"Kau.." Arisu tidak bisa mengatakan apapun. Kepalanya blank.

"Masih ingat denganku kan? Patung Es mu!" katanya.

"Apa yang kau lakukan disini?" tanya Arisu.

SeungJo memutar matanya. "Tidak ada, hanya ingin bertemu denganmu. Setelah dua tahun aku pergi.. aku memenuhi janjiku untuk kembali kemari!" jawabnya enteng.

"Janji apa? Kau pernah berjanji sesuatu? Bahkan pamit pun tidak!" tiba-tiba Arisu merasa kesal. Bukannya senang SeungJo akhirnya muncul lagi, tapi ia malah merasa marah.

"K..kohaku?"

"Kau ini apa? Jelangkung? [sebenernya ga ada jelangkung di jepang sih, tapi gw bingung mau pake perumpamaan apa~ (_ _')] Pergi begitu saja, dan kini muncul tiba-tiba dihadapanku setelah aku berusaha mati-matian mengubur ingatanku tentang kau!" Arisu melanjutkan dengan segala amarahnya.

Mendengar keributan diluar, Mikami yang sudah cukup lama menunggu Arisu didalam, akhirnya keluar untuk memeriksa keadaan. "Arisu!? Siapa yang datang? Kenapa lama sekali sih?" seru Mikami dari dalam rumah seraya berjalan keluar rumah. Dan ketika sampai diluar, ia melihat Arisu berdiri diambang pintu pagar, dan didepannya tampak seorang laki-laki yang lebih tinggi darinya memandang Arisu dengan tampang kaget. "Arisu? Doushita no?" tanya Mikami lagi.

Tapi bukannya menjawab, Arisu malah pergi berlari masuk kedalam rumah meninggalkan dua orang laki-laki dengan tampang kebingungan. Mikami menatap SeungJo yang kini menunjukkan raut wajah tidak percaya dengan apa yang terjadi. Dulu Arisu akan selalu tampak bahagia saat bertemu dengannya, dalam keadaan apapun. Tapi kini malah terbalik, dan SeungJo tidak tahu apa yang harus ia lakukan.

*** To Be Continue***

Yaph..tunggu part ke-3nya ya..dan semoga jadi part yang terakhir..hhe
karena udah ada 1 ide yang nunggu lagi~ xp
Don't forget to leave a coment^^ sankyuu! gamsahamnida! terima kasih!!

-Keep Shine Like HIKARI-

No comments:

Post a Comment