Tuesday, July 5, 2011

Fans Girl [ONE SHOT FF]

Gw nulis ini setelah dapet inspirasi dengan ngelitain TL twitter semalem. Temen-temen gw lagi pada galau sama bias mereka..
Dua yang terutama, Dae Sung yang masih berkutat dengan kasus kecelakaannya sekarang #bestrongdae~ >_< dan JunHyung yang lagi pada digalauin karena dia punnya pacar baru, dan dirumorkan bahwa scandal itu dibikin sama managemen. Poor Jun, be strong too!
Dan mungkin para fans girl yang pada galau itu perasaannya gw gambarkan disini. Sebenarnya gw belom pernah galau soal begituan *tapi klo soal kuliah sering!* ..tp gw mencoba menggambarkan perasaan fans-fans itu sebaik mungkin..^^

Fans Girl

[Just Imagine that the girl is you, and Oppa is your bias. I can't use an idol name here.. just use your imagination!^^] 

Oppa..
tidakkah kau tahu aku sangat bingung disini..
mungkin teman-teman menganggapku gila! Karena meski tak sekalipun aku bertemu denganmu, tapi perasaanku terhadap oppa terlalu dalam..
hampir seluruh hari-hari yang aku lalui aku isi dengan oppa..
aku selalu membawa ipod yang kuisi dengan lagu-lagu oppa, dan saat aku sedang sendirian aku akan mendengarkan lagu oppa..
rasanya, seperti oppa sedang berada di sampingku, jadi aku tidak merasa kesepian..
saat aku berada dikamar, poster oppa selalu menyambutku dengan senyum cerah yang membuatku bahagisa melihatnya..
aku pikir oppa juga bahagia saat melihatku pulang.
saat aku menyalakan TV, hanya oppa yang aku lihat..
begitu juga saat aku menyalakan komputerku. Foto oppa terpampang sebagai wallpaper.
makanya aku merasa oppa selalu berada di sampingku, walaupun sebenarnya aku tahu itu khayalanku semata.

Tapi sekarang, entah kenapa aku merasa sedikit berjarak dengan oppa..
oppa tampak lelah dan sedih.. namun sedikitpun aku tidak bisa menghiburmu..
nyanyianmu pun terdengar menyayat hati meski sebenarnya lagu itu Up Beat..
poster oppa pun tidak tampak begitu bahagia saat menyambutku pulang..

Oppa.., hatiku sakit melihatmu seperti ini..

Jika aku memiliki satu kesempatan, aku ingin mengatakan sesuatu pada oppa..
Apapun yang terjadi, aku akan selalu berada di sisi oppa.. meskipun suatu hari nanti semua orang akan melupakanmu, aku akan menjadi satu-satunya yang mengingatmu dan mendoakanmu..

***

Ini kelima kalinya aku menulis surat dan memasukannya kedalam kotak surat didepan asrama oppa. Meskipun oppa tidak sekalipun membalasnya, aku tetap menulis surat untuk memberikan suport untuknya. Karena akhir-akhir ini oppa selalu melewati hari-hari yang berat. Banyak rumor yang tidak bertanggung jawab bertebaran dimana-mana. Jika aku menjadi oppa, aku akan sangat sedih.

Kadang aku juga membuat sesuatu untuknya dan meninggalkannya di meja resepsionis. Aku harap sih barang-barang pemberianku itu sampai padanya. Jika tidak aku akan sangat kecewa.

Setelah aku mengawasi sedikit jendela asrama tempat oppa tinggal, aku pun bergegas berangkat ke sekolah. Temanku sudah menungguku beberapa meter dari tempatku berdiri sekarang. Di halte bus. Ia takut kami akan ketinggalan bus jika ia tidak menunggu disana.

***

Aku mengikuti berita dan acara TV oppa melalui mobile TV. Aku ingin tahu perkembangan rumor oppa. Aku berdo'a semoga saja hal buruk tidak terjadi pada oppa. Aku terus berdoa saat menonton oppa melalui mobile TV. Meskipun oppa tampak tertawa bahagia di TV, tapi wajah lelah oppa tidak dapat membohongiku jika kau sedang merasa tertekan.

"Gwaenchanayo?" temanku bertanya padaku saat ia kembali duduk di bangkunya.

"Gwaenchana~" jawabku dengan senyum kecil di wajahku. Aku senang ia tidak menganggapku gila.

***

Hari ini sepulang sekolah, aku membawakan surat dan beberapa makanan lagi untuk oppa. Aku ingin oppa tidak begitu merasa sedih meski banyak sekali masalah menimpanya di awal tahun ini. Aku ingin ia merasa ada orang yang mendukungnya, meskipun hanya aku.

Namun saat aku sedang memasukan surat kedalam kotak surat di depan gedung asrama itu, seseorang tiba-tiba muncul dari dalam gedung asrama itu dan memandang ke arahku setelah ia menghentikan langkahnya didepan pintu. Seseorang yang aku kenal. Ia oppa.

Rasanya aku tidak bisa bernafas. Jantungku berdebar hebat. Dan surat yang hendak aku masukkan malah aku jatuhkan. Aku hanya bisa memandang oppa dengan wajah takjub. Aku harap aku tidak sedang bermimpi.

Ia datang ke arahku, kemudian memungut surat yang baru saja aku jatuhkan. "Jadi kau ya yang setiap hari mengirimkan surat dan memberiku makanan-makanan itu?" ujarnya. Ia tersenyum dan memandang ke arahku dengan tatapan yang bisa melelehkan gadis manapun. "Gomawo.." Satu katanya itu, membuat jantungku serasa berhenti.

***

Tidak disangka oppa membawaku ke sebuah tempat. Kami duduk di atas tanah berumput di tepi sungai yang airnya sangat jernih sehingga kami bisa melihat dasar sungai itu. Setelah duduk, oppa tidak mengatakan apapun padaku. Ia hanya membaca isi suratku dengan senyum kecil tersungging di bibirnya. Apa oppa senang membaca surat dariku?

"Terima kasih surat-surat dan makananmu ya!" ujarnya tanpa melihatku. Oppa masih memandangi surat itu, meski aku tidak yakin ia masih membacanya. Ia kemudian memasukkan kertas surat itu kedalam amplopnya dan mengantonginya di saku kemejanya. Oppa kemudian memandang ke arahku dengan senyumnya yang otomatis melelehkan hatiku. "Jeongmal gomapda!" katanya lagi.

"B..bagaimana oppa bisa tahu aku mengirim surat setiap hari? Padahal aku tidak menuliskan namaku.." tanyaku malu-malu.

"Karena suratmu satu-satunya surat untukku yang datang setiap hari!" jawab oppa jujur padaku. "Tidak kusangka aku akan bertemu penulisnya hari ini!"

Aku tersenyum malu. Tersipu. Aku juga tidak menyangka bisa berada sedekat ini dengan oppa. Biasanya aku hanya bisa melihatnya dari layar TV atau dari bangku penonton pada saat konsernya. Dan kali ini, aku bisa mendengar suara oppa sangat dekat denganku.

"Gwaenchanayo!" ujarnya tiba-tiba dan membuatku kembali menoleh kearah oppa. "Nan gwaenchana! Jadi jangan khawatir yang berlebihan tentangku! Aku jadi merasa berhutang banyak padamu!" Oppa mengela nafasnya pendek. Namun senyumnya itu tidak pudar dari wajahnya. "Kau menginginkan sesuatu? Aku ingin membalasbudi untukmu!"

"Ah.. ahniyo~!" jawabku cepat sambil mendadahkan tanganku pertanda tidak. Kenapa oppa berkata seperti ini? Apa ia menganggapku menginginkan sesuatu darinya dengan mengirimnya support setiap hari? "Aku.. hanya ingin oppa tidak tampak sedih! Itu saja! Karena oppa banyak masalah akhir-akhir ini dan wajah oppa tampak benar-benar lelah! Aku tidak ingin ada senyum palsu di wajah oppa~!" jawabku jujur. Aku tidak ingin oppa salah paham.

Oppa tersenyum padaku. "Keurae?" katanya. Aku mengangguk memastikan. Ia kemudian merangkulkan tangan kanannya ke pundakku. Sesaat jantungku rasanya ingin berhenti dan aku merasa butuh tambahan oksigen. Oppa merangkulku. Apa ini mimpi?? Ingin rasanya aku menampar diriku sendiri, tapi aku tidak ingin terlihat bodoh di hadapan Oppa. "Kalau begitu, besok jangan lewatkan penampilanku ya! Kau sudah tahu jadwal kami?" Aku mengangguk. Karena aku sudah tidak mampu mengatakan apapun pada oppa. "Aku tidak akan mengecewakanmu! Aku janji!" kata oppa padaku dan menepuk pundakku pelan beberapa kali.

***

Jam istirahat. Saatnya untuk menyalakan mobile TV. Hari ini oppa dan grupnya akan tampil di sebuah acara talkshow. Mereka akan menyanyi disana, juga mengobrolkan banyak hal tentang diri mereka dan band mereka. Tepat saat aku menyalakan mobile TV ku, acaranya dimulai. Dan beberapa saat kemudian oppa bersama teman-teman satu grupnya muncul.

Mereka mengobrolkan banyak hal, kemudian bernyanyi satu lagu yang merupakan lagu baru yang sedang mereka promokan bulan ini. Dan setelah jeda iklan sebentar, acara dimulai lagi. Di awal acara tadi, oppa sudah menampakkan tawa dan senyum tulusnya di hadapan kamera, namun di tengah acara, host mulai menanyakan lagi tentang masalahnya. Dan wajah oppa mulai tampak tidak menyenangkan lagi. Ia memang dengan tenang menceritakan beberapa tentang masalahnya dan tentang perasaannya, meski ia berusaha tersenyum, tapi wajahnya tetap tidak bisa membohongiku bahwa dia merasa sedih. Rasanya ingin menangis.

Namun sesaat di jeda pembicaraan mereka, oppa memanggil salah satu host dan mengatakan sesuatu. "Bolehkah aku membuat video message sekarang?" ujarnya. Sesisi studio sejenak tertawa karena menganggap oppa lucu. Namun akhirnya host mengijinkannya.

"Silakan, kau ingin membuat video message untuk ibumu?" ujar salah satu host. Namun oppa hanya tersenyum kecil, kemudian melihat ke arah kamera dengan senyum tipis tersungging di bibirnya.

"Annyeong~! Aku yakin hari ini kau sedang menonton acara ini! Terima kasih untuk surat dan minuman vitamin yang kau kirimkan tadi pagi! Tapi jangan terlalu khawatir tentangku, aku baik-baik saja!" ujarnya dengan wajah tampak tulus. "Aku bilang di tepi sungai kemarin, aku tidak akan mengecewakanmu hari ini. Bukan hanya hari ini. Tapi mulai hari ini! Aku tidak ingin membuatmu terlalu khawatir lagi tentangku! Aku tidak akan memperlihatkan senyum palsu padamu. Semua yang kau berikan telah menyadarkanku bahwa aku tidak sendiri! Masih banyak yang berada di sampingku. Yang menemaniku tertawa, dan akan menarikku bangun saat aku jatuh. Gomawo. Jeongmal gomawo!"

Aku menutup bibirku dengan salah satu tanganku yang tidak memegang ponsel. Aku tidak bisa berkata apa-apa lagi. Oppa membuat video message di sebuah acara TV untukku? Meskipun oppa tidak menyebutkan namaku, tapi aku sangat tahu orang yang dimaksud adalah aku.

"Aku ingin berterima kasih padamu. Tapi kau bilang kau tidak menginginkan apapun dariku. Kau benar-benar orang paling baik yang pernah aku kenal!" katanya. Ia menarik nafas sejenak. "Semalam aku baru saja menyelesaikan lirik lagu baru yang terinspirasi dari semua suratmu, juga semua hal yang kau kirimkan padaku setiap hari. Aku harap kau senang. Tunggu beberapa bulan lagi! Arraseo? Gomapseumnida!" ujarnya, kemudian menunduk hormat di depan kamera. Dan sesaat kemudian ia berbalik dan kembali ke tempat duduknya. Teman satu grup nya langsung melemparkan banyak pertanyaan untuknya, bahkan beberapa mengejeknya. Bahkan host juga sampai bertanya banyak hal yang mungkin tidak ada di daftar pertanyaan mereka. Karena mungkin kejadian ini tidak mereka perkirakan. Aku hanya bisa tersenyum lebar sambil terus menonton mobile TV di tanganku ini.

Oppa benar-benar tidak mengecewakanku. Oppa tidak pernah mengecewakanku. Dan aku yakin oppa juga tidak ingin mengecewakanku. Mungkin tidak hanya aku, tapi juga fansnya yang lain. Makanya, aku juga tidak akan mengecewakan oppa. Oppa, gomapda~!

***END***

Thanks for reading and don't forget to leave a coment!^^
(kayaknya FF ini jadi FF paling alay yang pernah gw buat~ -___-a)

-Keep Shine Like HIKARI-

3 comments:

  1. bagus bagus :D baru baca o_O?
    tapi tokohnya si *oppa* nggak terlalu menonjol :(

    ReplyDelete
  2. muahahaha.. alay bgt nda~~
    bnr2 galau sangat!!!
    pengen ngakak, bayangin kalo ni cewe = nanda.=p

    ReplyDelete
  3. @karisha : yoo kan tokoh utamanya si fans girl~ bukan 'oppa' nya~

    @mb dee : wahahaha.. lha kemaren2 temenku lagi pada menggalaui idolanya~ langsung mak 'CLING' dapet ide~ yaudah bikin aja biar alay~ xp
    ak gamungkin gitu (kyaknya sih~) xO

    makasi udah baca~!!^^

    ReplyDelete