Written by
LIGHT
LIGHT
Main Cast
Lee Jonghyun (CNBlue), Lee Hami as Park Hami (OC), Park Sanghyun (MBLAQ Thunder)
Lee Jonghyun (CNBlue), Lee Hami as Park Hami (OC), Park Sanghyun (MBLAQ Thunder)
Genre
Romance, Fluff, Comedy
Romance, Fluff, Comedy
Rate
General
General
Length
oneshot
oneshot
Author Note
ini ungkapan yang aneh buatku, kupu-kupu di perut.. kenapa harus kupu-kupu? kenapa nggak capung? hahahaha.. karena aku penasaran terus-terusan, terciptalah ide ini.. dan pas banget ada yang rikues.. arin, silakan ff nya! hahaha
ini ungkapan yang aneh buatku, kupu-kupu di perut.. kenapa harus kupu-kupu? kenapa nggak capung? hahahaha.. karena aku penasaran terus-terusan, terciptalah ide ini.. dan pas banget ada yang rikues.. arin, silakan ff nya! hahaha
==========
Uhh.. aku merasakannya lagi..
Hami memegangi perutnya. Sudah beberapa
hari terakhir ini perutnya selalu merasakan hal aneh. Tidak sakit, tidak
mulas seperti saat ia terkena maag atau ingin buang air. Namun ia
seperti merasakan ada sesuatu didalam sana. Sesuatu yang entah apa itu.
Apakah makanan yang masuk kedalam perutnya sedang main-main didalam?
Namun entah mengapa rasanya menyenangkan. Hami merasa ia bisa menikmati
hal aneh didalam perut ini. Tetapi karena ia belum pernah mengalami
sebelumnya, terkadang ia merasa sedikit terganggu dengannya.
“Kau kenapa?” setelah menelan butiran
anggur yang dikunyahnya, Jonghyun bertanya pada gadis itu. Ia menemukan
sedikit keanehan pada gadis itu. Ia menemukan saat yang tepat untuk
mengerjainya lagi. “Sakit perut?”
Gadis itu menggeleng. Ia melepaskan
tangannya dari perutnya, kemudian mengambil anggur dari dalam mangkuk
dan memasukannya bulat-bulat kedalam mulutnya.
“Jangan bohong! Nanti hidungmu jadi
mancung lho!” ujar Jonghyun, kemudian tertawa lepas. Menghasilkan
pukulan pelan dari Hami. Jonghyun tidak menghindar, ia malah tertawa
lebih keras setelah menerima pukulan yang tidak begitu terasa di
lengannya.
“Oppa pikir aku akan termakan
leluconmu itu? Tsk! Jangan harap ya!” jawab Hami sewot, kemudian
menyuapkan lagi sebutir anggur ke mulutnya.
Bukannya tidak ada alasan mengapa
Jonghyun melontarkan lelucon kuno seperti itu padanya. Karena hingga
sekarang gadis ini masih sering percaya dan tertipu dengan lelucon yang
ia katakan. Lelucon seperti ‘kau akan berubah menjadi pohon setelah
menelan biji’ atau ‘akan tumbuh tanduk di pantatmu jika kau tertawa
setelah menangis’ masih sangat mempan digunakan kepadanya. Padahal usia
gadis itu hanya berbeda satu tahun dengannya. Tapi gadis itu terlalu
polos hingga mau saja percaya mitos yang biasa digunakan untuk anak-anak
usia lima tahun.
Sekali lagi Hami merasakan sesuatu yang aneh didalam perutnya. Ia menekan-nekan perutnya lagi. Kenapa makanan-makanan ini tidak berhenti berputar-putar didalam perutku? Pikirnya. Meskipun tidak sakit, tapi rasanya benar-benar mengganggu.
“Kau kenapa sih? Sakit?” tanya Jonghyun lagi. Kini raut wajahnya terlihat lebih serius.
Hami menggeleng. Ia memperhatikan perutnya sejenak. Apakah aku harus menceritakannya, atau tidak?
Hami menimbang-nimbang sejenak. Iya takut jika membicarakan ini,
Jonghyun hanya akan membuat lelucon lain lagi padanya. Tapi melihat raut
wajahnya yang berbeda.. mungkin ia bisa menceritakannya sekarang.
“Umh.. aku merasakan ada yang aneh diperutku ini, oppa!
Seperti ada yang berputar-putar didalamnya! Mungkinkah makanannya
berputar-putar didalam sini?” Hami mengusap perutnya sejenak, sementara
Jonghyun memperhatikan perutnya yang tertutup kaos berpola garis-garis
itu.
“Sejak kapan kau merasakannya?” tanya
Jonghyun terlihat serius. Tidak sedikitpun terlihat senyum jahil
tersungging dibibirnya. Membuat Hami bertambah yakin Jonghyun tidak
sedang membuat lelucon tentangnya.
Gadis itu mengarahkan pandangannya ke langit-langit rumah, tampak berpikir. “Umh.. tidak tahu ya.. tapi sepertinya sebelum oppa datang, aku belum merasakannya!” jawab Hami terus terang.
Jonghyun mengangguk-angguk, seperti sudah
mengerti apa yang sedang di alami Hami. Namun sekali lagi ia bertanya
dengan serius pada gadis itu. Seperti seorang dokter yang sedang
berdialog dengan pasiennya. “Kau sering mengalaminya ya? Apa ada hal
lain yang terjadi di tubuhmu saat kau merasakannya? Mungkin pusing? Atau
berdebar?” katanya seperti seorang dokter professional.
“Cukup sering.. akhir-akhir ini!
Sepertinya aku merasakan hal lain..” Hami terlihat diam mencoba
merasakan ‘hal lain’ yang terjadi didalam tubuhnya itu. “Jantungku
sedikit berdebar!”
Mereka terdiam. Jonghyun tampak berpikir,
sementara Hami seperti menunggu hasil diagnosis amatir yang akan segera
diungkapkan Jonghyun padanya. Namun entah, sesaat sesuatu terlintas
dikepalanya. Membuat Hami mengungkapkan satu kalimat lagi dengan raut
wajah polosnya.
“Aku paling sering merasakannya saat oppa berada disini! Apa ini bersangkutan dengan itu?”
TINK!
Seperti ada sesuatu yang masuk kedalam
kepala Jonghyun setelah mendengar Hami mengucapkan satu kalimat itu. Ia
menegakkan badannya, menatap Hami yakin. “Ahh.. rupanya kita mengalami
gejala yang sama!” katanya.
“Huh?”
“Aku juga sering mengalaminya!” Jonghyun
menepuk perutnya sendiri. “Perut mulas, seperti ada sesuatu yang
berputar didalamnya! Lalu jantung akan berdebar-debar! Aku juga
merasakannya jika aku bertemu denganmu! Sekarang aku yakin.. itu karena
kutukan!” katanya sambil mengacungkan jari didepan wajahnya, seperti
memberitahukan bahwa apa yang ia katakan itu benar. Untuk meyakinkan
Hami bahwa ia tidak berbohong.
“Kutukan?”
Jonghyun mengangguk. “Karena aku sering
mengerjaimu, jadi kita akan mengalami gejala yang sama seperti ini!
Mungkin sampai aku benar-benar berhenti membuat lelucon untuk
mengerjaimu!” jawabnya panjang. Sementara Hami hanya terbengong
mendengarkan apa yang diucapkan pria itu. “Uhh.. jadi aku harus
menghentikan lelucon-lelucon itu! Padahal asik sekali membuat lelucon
seperti itu!” Jonghyun terlihat kecewa. Namun Hami lebih kesal lagi
karena Jonghyun ternyata menikmati sekali saat menjahili dirinya.
Meskipun Hami benar-benar tidak yakin
dengan apa yang dikatakan Jonghyun. Tentang apa yang terjadi pada
tubuhnya dan kutukan itu, entah kenapa ia tidak menyanggahnya. Ia hanya
diam dan meresapi perkataan pria yang duduk dimeja yang sama dengannya
itu. Mau percaya atau tidak, ia juga tidak tahu. Tapi wajah dan nada
bicara pria itu membuatnya yakin kalau apa yang dikatakannya itu benar.
~나비~
“Tadi Jonghyun kesini?” tanya Sanghyun
seraya duduk disebelah Hami didepan TV di ruang tengah mereka. Hami
mengangguk pelan tanpa mengalihkan pandangannya dari layar yang sedang
menampilkan acara musik, dimana band kesukaannya sedang tampil sekarang.
Mereka hanya diam setelahnya, tak satupun
dari mereka mengatakan apapun. Sampai Hami akhirnya menoleh dan
menemukan kakak laki-lakinya sedang membaca novel yang entah ia dapat
dari mana. Sejak kapan kakaknya itu jadi suka membaca novel, ia juga
tidak mengerti. Setahu Hami, kakaknya lebih tertarik dengan One Piece
dari pada novel manapun.
“Itu apa?” tanya Hami datar.
“Novel!” jawab Sanghyun tak kalah datarnya. 4D.
“Iya aku tahu! Tapi novel apa? Novel kan ada judulnya!” Hami merebut novel itu dari tangan Sanghyun. Membaca judulnya. “Butterfly in My Tummy? Tentang apa ini? Manusia pemakan kupu-kupu?” tanya Hami asal sambil membalik-balik halaman novel itu dengan cepat.
Sanghyun merebut kembali novel itu dari
tangan Hami. “Ngawur! Ini novel milik kakak iparmu tahu! Dia menyuruhku
membacanya! Katanya semua perasaannya padaku tersalurkan lewat buku
ini!” jawabnya dengan senyum tipis tersungging di wajahnya.
Hami mendengus. Jadi itulah kenapa kakaknya ini membaca novel.
“Tapi, oppa! Apa itu kupu-kupu didalam perut?” tanya Hami penasaran. Ia belum pernah mendengar tentang ini sama sekali.
Sanghyun masih meneruskan bacaannya. “Itu
perasaan ketika kamu sedang jatuh cinta dengan seseorang!” Sanghyun
menegakkan kepalanya, kemudian menoleh ke arah Hami dengan senyum tipis
yang sama dengan sebelumnya. “Ketika kau merasakan ada sesuatu yang aneh
didalam perutmu, sesuatu yang membahagiakan. Menyenangkan. Saat kau
bertemu atau memikirkan orang yang kau sukai!” jawab Sanghyun panjang.
Sesaat Hami menyadari, ia baru saja
dibohongi oleh Jonghyun. Ia bilang itu kutukan, padahal sebenarnya bukan
itu. Jadi itu adalah perasaan ketika ia jatuh cinta. Sesuatu yang aneh
didalam perutnya, juga debaran yang ada di hatinya. Jadi ia sedang
menyukai seseorang..
Aku paling sering merasakannya saat oppa berada disini..
Ia baru menyadari apa yang sudah ia
katakan. Jadi.. sekarang ia tahu kepada siapa perasaan aneh itu
ditujukan. Debaran dan sesuatu yang aneh didalam perutnya itu.. karena
Jonghyun. Jadi aku baru saja melakukan pernyataan cinta? Apakah
mungkin Jonghyun oppa tahu tentang ini? Jadi sekarang ia tahu apa yang
aku rasakan padanya..?
Wajah Hami seketika memerah. Degub
jantungnya begitu cepat, dan rasa aneh dalam perut itu kembali muncul
begitu saja. Kupu-kupu didalam perut itu kembali mengepakkan sayapnya
dan terbang berputar-putar mengelilingi perutnya. Dia baru saja
menyadari, bahwa dia menyukai Lee Jonghyun.
“Kau kenapa? Hah?” Sanghyun mencoba
menyadarkan adik perempuannya itu. Namun sepertinya Hami tak mendengar
Sanghyun sama sekali. Ia masih sibuk dengan pikirannya. “Hami-a? Kau
sedang jatuh cinta?” Tanya Sanghyun lagi, namun tetap tak ada respon
apapun dari Hami.
Aku juga merasakannya jika aku bertemu denganmu..
Untuk kedua kalinya Hami menyadari sesuatu hari ini.
Jadi.. Lee Jonghyun oppa juga..
Hami tidak tahu bagaimana ia akan menemui
pria itu nantinya. Setelah ia tahu bagaimana perasaan mereka
masing-masing. Menyadari dengan cara yang sedikit bodoh. Dan sekali
lagi, ribuan kupu-kupu beterbangan mengelilingi perutnya.
-END-
:D
comments are loved!!
-Keep Shine Like HIKARI-
ung~ apa yah.. Ceritany simple, cuma kbnykan d monologny.. Flufy ny agak kurang jg..
ReplyDeletegud job
Titanium Wood Stoves | Titanium Wood Stoves
ReplyDeleteBuy TINNATIONAL STOVES online at titanium muzzle brake the best online prices at Tinned aluminum vs titanium Wood Stoves. Shop Tinned titanium properties Wood Stoves and titanium white dominus price collectible titanium edc collectibles, items, and more!