Bday present to me dan Mbah Ruu yang ultahnya samaan ama gue! Yang tuaan yang traktir ya! HAHA..
cuma sebuah karya gajelas sih~ ._. nuangin ide aja..
cuma sebuah karya gajelas sih~ ._. nuangin ide aja..
Hari ini September 15. Berarti besok..
“Hari gue!”
Yoshiya berteriak keras di ruang tengah.
“Hari gue! My
Day!” Togawa berseru nggak kalah kencengnya. Dan itu yang mereka lakukan sejak
balik dari kampus ke asrama mereka, sampe temen-temen mereka udah kembali ke
habitat masing-masing dan melakukan hal yang mereka inginkan.
“Pokoknya besok
hari punya gue! Ga mau tau lo mesti ngalah!” Yoshiya berteriak lagi.
“BESOK HARI JUMAT! GA ADA HARI LO GA ADA HARI GUE! MASUK KAMAR MASING-MASING!” Fukai si ketua asrama akhirnya bertindak dan bikin keduanya segera mengkerut dan memilih balik ke kamar masing-masing.
Shinzen College,
kamu bakal bisa nemuin sekolahan sampe kampus disini, dan siswa disana (kecuali
siswa SD), tinggal di asrama yang sama, dalam satu gedung besar yang di tata
modern dan sangat anak muda. Fukai merupakan 1 dari 5 ketua asrama yang
membawahi bidang yang berbeda-beda, dan kedua anak yang baru aja bikin ribut di
ruang tengah itu termasuk anak-anak buah yang harus di pimpinnya.
“Taun ini gitu
lagi~! Pengen cepet-cepet lulus kalo gini gue! Anak buah pada kaga ada yang
bener!” keluh Fukai sambil berkacak pinggang. Matanya ngeliatin seisi ruangan
yang kosong setelah di tinggal dua berandal tadi pergi ke kamar masing-masing.
Sejurus kemudian, Fukai memilih balik ke kamarnya sendiri. Belajar? Bukan..
tapi jualan. Nge-KASKUS.
***
“Lo liat aja,
besok pasti jadi hari gue!” Yoshiya mulai lagi di tengah makan malam mereka.
Togawa yang duduk berseberangan dengannya di satu meja di ruang makan asrama
yang besar itu melirik sinis kea rah Yoshiya. “Gue bintangnya!”
“Cih! Sok idih
lo! Emang lo siapa??” Togawa sewot.
“Gue..” baru aja
Yoshiya mangap, Rukito yang tiba-tiba aja nongol langsung menempeleng kepala
soulmate (ihirr) nya itu dan membuatnya diam.
“Udah deh lo
gausah ngaku-ngaku Yoshiya Kid lagi! Pak Tarno lo tuh cocoknya!” sambarnya
kemudian duduk di sebelah Yoshiya yang tampangnya 11-11,5 sama dia itu. Tampang
mereka yang bikin temen-temennya banyak membuat spekulasi yang aneh-aneh,
seperti, mungkin mereka adalah anak cowo Pak Prabu yang di tukar tambah (eh?).
Atau waktu lahir mereka terpisah gegara pas lagi jagain anaknya sambil nyuci
baju di kali, yang satu ga sengaja nggelundung dan kebawa arus sampe ditemukan
dewi kwanim (eh.. ini mah biksu tong ya?). O.K, kembali ke topik.
Keributan ini
selalu terjadi pada tanggal 15 September, sehari sebelum ulang tahun kedua
bocah baru lulus SMA yang sekarang berguru di college yang satu tempat dengan
SMA mereka itu. Karena tanggal ulang tahun yang sama, mereka jadi bersaing
siapa yang akan lebih banyak mendapatkan ucapan selamat dan siapa yang paling
banyak dapat hadiah (udah pada tua masih aja mikirin yang begituan).
Yoshiya yang
dikenal sebagai master of phantom, demennya jadi tokoh yang mirip-mirip Kaito
Kid kalo lagi maen opera di sekolah dan di kampus, selalu membangga-banggakan
tampangnya dan Kaito-looks nya. Kadang kemana-mana pake jubah udah kayak Himejima
Senpai di Hana Kimi *ih, gue malah geli sendiri!*. Sedangkan Togawa yang punya
hobi banyak dan ke-kere aktif-annya ini selalu memanfaatkan ide-ide licik untuk
menarik teman-temannya agar ingat dengan tanggal istimewanya. Oke, persaingan
yang NGGAK PENTING BANGET sodara-sodara!!
Dan kalo udah
gini, yang dilakukan semua temannya adalah main pura-pura amnesia dan lupa
besok hari apa dan tanggal berapa. Mereka males ngurusin debat tukang becak
kayak gitu tiap tahun!
***
Tapi ternyata
dibalik itu semua..
“Gimana? Udah
siap?” tanya Kanae pada beberapa orang didalam dapur asrama.
“Kue bikinan Kyo
bantat nih! Emang harusnya kita telpon bebeb gue aja kalo masalah makanan mah!”
jawab Itsuki sambil terus neken-neken roti bantat Kyozu yang sebenernya mau
mereka jadiin kejutan ulang tahun buat dua anak semi-autis yang tiap tahun
kerjaannya berantem soal ulang tahun itu.
Seperti di
summon, Nagisa si bebeb nya Itsuki yang sebenernya udah lulus dari Shinzen
College dan sekarang kerja jadi detektif swasta itu (WAHAHAHA) datang dengan
heroic. Meloncat masuk setelah pintu terbuka, di sertai tornado besar yang
meluluh lantakan asrama mereka. ..Krik.. Ehem.. Oke, gue salah.. cuma efek
angin yang dibikin sama Hokou pake kipas sate dari belakang buat nambah efek
dramatis.
“Aku datang
sayang~!” ujar Nagisa dengan senyum lebar dan box tart di tangan.
“Oh~ bebeb~!!”
Itsuki berlari dengan dramatis ke arah Nagisa hingga rambut panjang tergerainya
melayang-layang di udara. Sementara Nagisa membuka tangannya, bermaksud untuk
memeluk junior tersayangnya itu saat ia datang. Tapi ternyata yang lebih
menarik Itsuki adalah box kue yang di bawa Nagisa. Dan setelah mengambilnya,
Itsuki balik lagi ke meja dapur dan membuka box nya.
“Asem~!” Nagisa
mengumpat dongkol dan tetap diam di posisi semula, sementara Hokou masih
ngipasin Nagisa dari belakang. “Diem lo! Masuk angin gue ntar!” amuknya ke
Hokou, dan bikin bocah lelaki keriting itu mengkerut dan berjalan pergi.
“Oke, Kue siap!
Nasi tumpeng siap! Kembang api, lilin, balon! Hmh.. Ready to Go!” kata Kanae
lagi setelah ngecek kelengkapan pesta kejutan mereka.
“Taun ini gapake
bahan pancake yaa?” Fukai tampak kecewa.
“Lo sendiri yah
yang bersihin kalo mo pake lempar-lemparan telor ama tepung! Gue gamau di
cutiin kuliah sehari cuma buat bersihin asrama kayak tahun kemaren!” jawab
Itsuki sewot, mengingat yang di alaminya tahun lalu akibat masalah yang
ceritanya panjang (yah begitulah, males nulisnya gue. Ntar kaga kelar-kelar nih
cerita!).
“Masih satu jam
lagi jam 12!” kata Asaki yang baru kelar ngerapiin meja dan saatnya menata semuanya
di ruang makan asrama.
“Kucing-kucingnya
lagi pada dimana?” tanya Itsuki asal.
“Lagi maen
pe.es! Pertandingan memperebutkan besok itu hari siapa!” jawab Rukito yang baru
datang. Dia juga habis gabung maen pe.es sama kembar tukar-tambahnya itu.
“Oke, kita
tunggu 1 jam lagi! Ntar elo sama Kyozu yang jaga pos! Oke?” perintah Fukai.
“Kok gue?”
Rukito ga terima. Baru nongol udah di kasih tugas.
“Ini perintah
ketua asrama! Ga perlu ada alasan!” jawab Fukai. Kemutlakan seorang penguasa.
***
Setengah jam
kemudian.
Draw. Hasilnya
ga ada yang menang ga ada yang kalah. Pe.es mempermainkan mereka malam ini.
Masa maen Teken sama Kamen Rider hasilnya draw?? Cuma ada disini maen game
berantem kayak gitu hasilnya bisa draw! *Teken game jaman kapan btw?*
“Ah.. nyerah gw!
Kebelet pipis!” ujar Togawa sebel. Akhirnya dia beranjak dan bergegas pergi ke
kamar mandi. Ini udah jam 11 lewat, tapi tumben banget lampu di ruang lain
masih banyak yang nyala, dan ketua asrama entah pada pergi kemana. Jelas-jelas
dia sama Yoshiya maen pe.es sampe jam segitu kaga ada yang tiba-tiba datang bawa
rotan nyuruh mereka masuk kamar masing-masing dan tidur.
Namun niat ke
toiletnya berubah ketika dia liat Kyozu mainan kembang api di halaman belakang.
“Kyo, ngapain disitu?” tanya Togawa pada juniornya yang sekarang masih SMA itu.
“Main kembang
api tant!” jawabnya polos tanpa mengalihkan perhatian dari kembang apinya.
“Taun baru masi
lama! Lebaran juga udah lewat! Main kembang api dalam rangka apa?” tanya Togawa
lagi.
Dan Kyozu
menjawab dengan gebleknya, “Dalam ranka ulang tahun tant sama Mbah Yosh!” dan
ga cuma lidahnya yang kepleset. Kyozu bahkan menunjukkan tempat yang bakal jadi
kejutan mereka dengan jempolnya. Dan tanpa
aba-aba lagi Togawa langsung meluncur ke ruang makan asrama yang kosong.
Cuma ada tumpeng nasi kuning, kue, dan beberapa pernak-pernik ulang tahun.
“Ini hari gue~!
Hari Gue~!” gumam Togawa girang seraya berlari masuk ke dalam ruang makan. Tapi
ternyata didalam ada Yoshiya yang kayaknya juga baru masuk. “Eh, ngapain lo
disini! Hari gue nih~..”
“Hari kita!”
Yoshiya membenarkan. “Mereka bikin buat kita, ga cuma elo, atau gue doank!”
Togawa membaca
tulisan yang ada di kue. “Ahh.. iya~! Berarti pe.es ga bo’onk!” gumam Togawa
asal.
Sementara itu
Rukito yang baru balik dari toilet tiba-tiba berteriak kaget mendapati dua
bocah semi-autis yang kini terbengong-bengong di depan kejutan ulang tahun
mereka. “AHH~!!! KYOZU~!!” Rukito teriak, bikin Togawa yang lagi nyolek-in krim
kue dan Yoshiya yang nyemilin abon lauk nasi tumpeng itu menoleh. Dengan itu,
gagal lah rencana kejutan mereka.
---
Namun acara
tetap bisa menyenangkan tanpa harus dengan kejutan, karena di jejelin makanan
aja smuanya sudah merasa bahagia! HAHAHA..
Tapi sesaat
tampang Togawa tampak sedikit agak tidak menyenangkan. Yang lain senang-senang
di tengah ruangan, tapi dia malah ke pinggir jendela dan memandangi daun pohon
maple yang lagi pada berguguran di halaman belakang itu. Ya kala itu musim
gugur. Sesekali dia mendengus, tampak seperti sedang menyesali sesuatu.
“Ngapain lo
ngejogrog disini? Bukannya tadi siang rebutan ama gue? Sekarang malah kyak ga
seneng gitu?” tanya Yoshiya sambil terus nyemilin abon dan kacang tolo item di
tangannya.
“Engga, cuman..
rasanya gue nyesel gue udah 20 taun aja!” jawab Togawa nampak serius. “Kayak 20
tahun gue sebenernya bukan hal yang pantas buat di rayain! Gue masih nothing,
dan kenapa gue pestain ke nothing-an gue ini! Hufh..”
Yoshiya mengunyah
abon terakhirnya, kemudian menepuk pundah Togawa pelan. “Kalo gitu, kita rayain
ini titik balik dari ke-nothing-an elo! Karna 20 tahun kemaren elo ngerasa elo
itu nothing! Mulai sekarang, lo harus bertekad melakukan sesuatu biar lo ga
nothing! Gimana?” usul Yoshiya. Tampaknya dua bocah ini lagi bener sekarang.
Lagi ga konslet. Mungkin barusan mereka abis nelen obat pel. ._.
Togawa tersenyum
lebar dan balik menepuk pundak Yoshiya. “Pinter lo mbah!” katanya dan mereka
segera bergabung dengan yang lain. Merayakan hari dimana mereka muncul ke dunia
ini, dan merayakan titik balik dimana mereka merasa harus melakukan perubahan.
berasanya ga penting banget ya ini cerita apa juga ga jelas *kabur kabur kaburrr*
ReplyDeletetapi teteplah buatan pandaku , yeobo apa sih yang engga aku suka #eaaaa jempolan deh bahasanya enak , renyah banget kayak krupuk baru digoreng ... ~
=D
wah aku bukan seller kaskus. wkwkwk..
ReplyDeletebagus ceritanya. ingat hidup ada 2 tahap. sepertiga pertama adalah masa senang2 dan pembelajaran. sepertiga kedua masa dmn semua usaha dan sumberdaya dikerahkan sebaik2nya demi hidup. dan sepertiga terakhir adlh masa istirahat dan menikmati hasil jerih payah kita. welcome to the jungle aja deh. (petuah yang ngawur)up ada 2 tahap. sepertiga pertama adalah masa senang2 dan pembelajaran. sepertiga kedua masa dmn semua usaha dan sumberdaya dikerahkan sebaik2nya demi hidup. dan sepertiga terakhir adlh masa istirahat dan menikmati hasil jerih payah kita. welcome to the jungle aja deh. (petuah yang ngawur)wah aku bukan seller kaskus. wkwkwk..
bagus ceritanya. ingat hidup ada 2 tahap. sepertiga pertama adalah masa senang2 dan pembelajaran. sepertiga kedua masa dmn semua usaha dan sumberdaya dikerahkan sebaik2nya demi hidup. dan sepertiga terakhir adlh masa istirahat dan menikmati hasil jerih payah kita. welcome to the jungle aja deh. (petuah yang ngawur)up ada 2 tahap. sepertiga pertama adalah masa senang2 dan pembelaj
wah sori opmin error jadi dobel2 gt... hapus aja
ReplyDeletewah sori opmin error jadi dobel2 gt... hapus aja
@ravla : wahahhaha.. makasih aja dah dah mau baca~
ReplyDelete@techan yaa?? hahaha.. ya di dunia maya mah jadi apapun bisa~ HAHAHA.. kalo ga seller kaskus, toko bagus? *eh~ iklan* haha.. makasi petuah ngawurnya dan makasi juga udah mau baca~ :D