ga kreatip seumpama tiap ada yang ultah gw cuma bikin SAENGIL CHUKHAHAEYO doank.. jadilah gw dapet ide bikin drabble yang sedikit terinspirasi ama suatu kejadian.. kkk.. moga aja ga terlalu mengecewakan..^^
*betewe disini ada yang namanya GwiBoon, buat yang gatau GwiBoon, itu versi cewenya Key di School of Rock!^^*
Saengil Chukhahae KiBum-ah..~ (Drabble)
Credit pict by : fanpop
“SHUT UP!” untuk
kesekian kalinya terdengar suara teriakan dari salah satu ruangan di sebuah
rumah di tengah kota Seoul. KiBum memandang tajam kearah GwiBoon dengan wajah
sebal dan marah setelah ia berteriak dan membuat gadis di hadapannya itu
gemetar hingga menjatuhkan bungkusan yang semula berada di tangannya.
Keadaan hening
setelahnya. KiBum membuang mukanya. Ia sedang sangat kesal sekarang.
Teman-temannya berjanji padanya untuk datang merayakan ulang tahunnya setelah
show berakhir, tapi hingga 2 jam KiBum menunggu, mereka tak datang juga.
Sedangkan gadis berambut panjang yang ikal di bagian bawahnya itu sudah mulai
terlihat menahan tangisnya. Ia terisak sedikit, namun mencoba menahannya agar
KiBum tidak semakin kesal padanya.
Sebenarnya hal
seperti ini sudah biasa di antara mereka berdua. KiBum memang sedikit rewel apa
lagi dengan urusan yang menyangkut dirinya sendiri, dan GwiBoon bisa
memakluminya. Namun hari ini KiBum tampak lebih marah dari biasanya. Baginya
ini harinya, tidak seorangpun bisa mangkir dari apa yang diinginkannya. Hingga
membuat GwiBoon tidak kuat menahan perasaannya.
Sedetik.. dua
detik.. tiga detik..
Air mata mulai
meleleh di pipi GwiBoon. Ia menutupi bibirnya dengan kedua tangannya, namun
isakan sedikit demi sedikit mulai terdengar. Ia masih berusaha menahannya meski
rasanya tidak mungkin. Hingga akhirnya tangis pun pecah dan GwiBoon berlari
keluar rumah itu.
“Y..ya! Kau mau
kemana?” KiBum berteriak bersamaan dengan perginya GwiBoon. “Sekarang apa?
Mereka tidak muncul, dan GwiBoon-i pergi! Hehh.. menyenangkan sekali hari ulang
tahunku!” katanya dengan tampang sinis dan nada bicara yang sangat kesal.
Ia membanting
tubuhnya di atas sofa, dan menjadikan kedua lengannya sebagai bantal. Ia
memandang ke langit-langit rumah. Sebentar, ia bosan dan kembali bangun. Tak
sengaja kakinya menginjak sesuatu hingga penyok sebagian. Yah, bungkusan yang
dibawa GwiBoon tadi. Sesaat ia penasaran, dan tanpa sadar tangannya mengambil
bungkusan itu dan membukanya perlahan.
Sebuah cake yang
sudah hancur separuh karena terinjak, teronggok diam diatas piring kertas
didalam kotak. Cake dengan tulisan ‘Happy Bday Kim Kibum’ dan lilin berbentuk
angka 21 yang belum terpasang. Di sampingnya terdapat secarik kertas, dan ia
segera membacanya.
Uri Key,Kami menunggumu di suatu tempat dimana kau bertemu GwiBoon pertama kali.
---
KiBum berlari
tanpa berhenti. Sepertinya ia salah untuk mengikuti kemauannya sendiri hari
ini. Ia salah untuk tidak mendengarkan gadisnya yang datang untuk membawanya
kepada teman-temannya yang sudah menyiapkan sesuatu untuknya. Ia salah untuk
membuat teman-temannya menunggu, dan membuat gadis yang dicintainya itu pergi
dengan isak tangis yang disebabkan olehnya.
Hingga ia
berhenti di sebuah tempat yang sepi dan remang. Hanya disinari beberapa lampu
taman dan sinar bulan yang tidak begitu terang. Tampak seorang gadis tengah
duduk di ayunan yang sedikit bergoyang, seorang lagi tengah menenangkannya dan duduk
di ayunan di sebelahnya. Dan tiga orang lagi duduk dengan wajah lelah di
beberapa tempat yang berbeda.
KiBum tahu betul
siapa mereka. Makanya ia yang sedikit merasa bersalah tidak berani untuk
mendekat.
Namun ketika ia
hendak memilih untuk pergi, seseorang yang ternyata melihatnya memanggilnya.
“KiBum-ah!” teriaknya. Suara leadernya. Mampu membuatnya berhenti melangkah
pergi. “KiBum-ah! Kau mau kemana?” teriaknya lagi.
KiBum tak
bergeming, bahkan tidak juga berbalik.
“KiBum-ah..”
kini MinHo yang memanggilnya, setelah berdiri dari ayunan yang ia duduki.
“Setidaknya minta maaf pada GwiBoon sebelum pergi!” katanya dengan wajah
tenang.
KiBum menegakkan
tubuhnya, sejenak ia berbalik dan memandang beberapa orang yang sudah berdiri.
Keempat temannya yang sudah beberapa tahun hidup bersamanya. Namun gadis diatas
ayunan itu tetap tidak beranjak dari duduknya. Ia masih menunduk dengan sedikit
terisak.
MinHo mundur,
dan berdiri dengan ketiga orang yang lain, memberi kesempatan KiBum untuk
mendekati GwiBoon. Untuk meminta maaf.
KiBum berjalan
pelan dihadapan GwiBoon, hingga mereka sangat dekat. Dan tanpa aba KiBum
memeluk GwiBoon yang masih duduk di ayunan dengan erat. Sama seperti saat ia
menyatakan bahwa ia mencintai gadis itu. “Gomaweo.. do, mianhae~” bisiknya
pelan. “Jeongmal mianhaeyo~” katanya lagi. Ia merasa tidak ingin mengulanginya
lagi. Kesalahan terbesar yang selama ini pernah dilakukan pada gadisnya itu.
GwiBoon
tersenyum kecil, ia mengangguk, dan membalas pelukan KiBum. “Saengil Chukhahae,
KiBum-ah~” bisiknya pelan, membuat senyum kecil terkembang di wajah KiBum yang
mulai di basahi airmata.
***END***
eotthe?
aneh ya? yasudahlah~ ._.
btw, HAPPY BDAY KIBUM AH~! nyusul gue jadi anak 20 taun ya? kkk..*tp kalo di korea udah 21 sih~* ._.v
-Keep Shine Like HIKARI-
siapa bilang ini aneh ? dapet banget malah feel emosinya ^o^~
ReplyDeleteaku suka , aku suka semuanya ....
hahaha.. gomawo^^
ReplyDeletehuaaa, aku jelas banget bayangin key disini...
ReplyDeletesuka suka,
gomawo cyong-aaaaaa :D
kkk~ nado gomawoyo hyunri-a~ kutunggu FF mu juga^^ kkk
ReplyDelete