Dapet inspirasi waktu maen ke gramed dan nemu buku dengan judul "*blah blah (lupa)*.. Food for Good Mood"
Best Food for Good Mood
Pict Credit to : google.com |
Cast : Yang Yoseob (BEAST), Lee Jieun (IU), Lee Jinki ('SHINee' ONEW)
Rate
: 13
Genre
: Romance
Length
: ONESHOT==========================================
“Aku nggak ngerti sama cowo mu itu! Tiga hari terakhir ini ketemu dia sensi banget perasaan? Dikit-dikit ngamuk, aku nggak ngapa-ngapain aja kena marah. Dia ngamuk sampe jaketku sobek nih!” Jinki menunjukkan lengan jaketnya yang berlubang akibat ulah teman satu klub nya, kemudian kembali meneguk iced mocha latte-nya dengan kesal, sementara Jieun yang duduk di hadapannya cuma senyam-senyum sambil terus mengaduk orange juice-nya dengan sedotan.
Jinki menghela nafas pendek. “Cowo mu lagi PMS ya?”
“Ngawur!” Jieun menyipratkan sedikit orange juice yang ada di pangkal sedotannya ke arah Jinki, kemudian tersenyum seperti semula. “Aku juga ngerasa Yoseobie lagi capek akhir-akhir ini.. mood nya jelek terus!” timpal Jieun, namun tak terlihat begitu terganggu dengan kenyataan bahwa dia juga sering kena marah pacarnya karena suatu hal yang sebenarnya sepele. Tapi dia hanya mencoba untuk mengerti.
Jinki menghela nafas pendek. “Cowo mu lagi PMS ya?”
“Ngawur!” Jieun menyipratkan sedikit orange juice yang ada di pangkal sedotannya ke arah Jinki, kemudian tersenyum seperti semula. “Aku juga ngerasa Yoseobie lagi capek akhir-akhir ini.. mood nya jelek terus!” timpal Jieun, namun tak terlihat begitu terganggu dengan kenyataan bahwa dia juga sering kena marah pacarnya karena suatu hal yang sebenarnya sepele. Tapi dia hanya mencoba untuk mengerti.
“Kamu nggak ada niatan putus.. kan?” Jinki sadar pertanyaannya agak ngawur sesaat setelah ia mengucapkannya. Cepat-cepat ia tutup mulutnya dengan tangan kanannya yang semua memegang gelas iced mocha latte-nya, walaupun sebenarnya nggak ada gunanya juga. Jieun pasti sudah mendengar apa yang dikatakannya.
“Ya engga lah! Oppa apa-apaan sih!” Jinki cuma bias nyengir mendengar jawaban Jieun. Tentu saja itu yang akan dikatakan Jieun, Jinki juga sudah tahu sebenarnya.
Jinki berdehem, melegakan tenggorokannya yang terasa kasar sejenak, kemudian kembali membuka suara. “Di mood up donk! Kalo nggak, bisa abis nih aku kalo ketemu dia lama-lama, sakit tau kupingku di teriak-teriakin mulu sama dia!” Jinki menggosok daun telinga kanannya keras-keras dengan wajah sebal. Rasanya teriakan Yoseob masih membuat kupingnya berdenging sampai sekarang.
Jieun tersenyum lebar. “Arraseo!” katanya, kemudian meneguk orange juice nya.
*
Jieun berjalan mengelilingi rak-rak buku didalam sebuah toko buku dan alat tulis yang ia lewati dalam perjalanan pulang dari kampus ke rumahnya. Mencari buku referensi untuk tugas yang harus dikerjakannya dan dikumpulkan pada akhir semester ini. Ditengah-tengah pencariannya, sebuah buku menarik mata Jieun. Sebuah buku diantara banyak tumpukan buku-buku lain di bagian Food and Health membuatnya berhenti sejenak untuk menyempatkan diri memeriksa buku itu.
“Best Food for Good Mood..?” bisik Jieun. Ia bolak-balik sejenak buku itu, dan tanpa berpikir lagi ia letakkan buku itu diatas beberapa tumpuk buku di tangannya.
*
Yoseob duduk di meja makan dengan setumpuk pekerjaannya. Wajah dan rambut yang kusut, kaos dengan bekas tekukan yang berantakan, dark circle di bawah matanya, dan helaan nafas berulang kali ia keluarkan. Sesaat ia berhenti berkonsentrasi dengan pekerjaannya, meletakkan pensilnya diatas berlembar-lembar kertas not balok itu dan memandang lurus ke depan. “Sebenernya kamu kesini mau ngapain sih?” ujarnya sensi pada gadis polos yang kini duduk di hadapannya itu.
Jieun, gadis itu, hanya tersenyum sebelum ia mengatakan sesuatu, “Pantes Jinki oppa ngamuk-ngamuk tadi siang!” Yoseob mengernyitkan keningnya. “Jamkanmanyo!” ujar Jieun. Ia menunduk sedikit, mengambil sesuatu disamping kursi kayu yang ia duduki. Sebuah tas plastik yang tak terlalu besar. Ia mengeluarkan sesuatu dari dalamnya. Satu kemasan tahu, sebungkus kuaci, sarden kaleng, ayam dan pisang. “Igeo!” katanya dengan senyum lebar mengembang di bibirnya.
“I-igeo mwoya?” Yoseob memandangi bahan-bahan makanan di hadapannya itu. Ia tak tahu apa maksud Jieun membawa sebegitu banyak makanan ke hadapannya. Hari ini bukan hari ulang tahunnya, bukan juga ulang tahun Jieun ataupun peringatan anniversary mereka. Apakah ada sesuatu yang special hari ini? Yoseob mengembalikan pandangannya ke arah Jieun dengan wajah cukup bingung untuk mengerti apa yang dimaksud oleh gadis itu.
“Aku lihat mood mu lagi nggak baik! Jinki oppa complain terus soal kamu, jadi aku kesini bawa ini..” jawab Jieun jujur.
Yoseob masih sedikit bingung. “Buat apa?”
“Ya di makan lah, masa di pajang!?” jawab Jieun sama sekali nggak member kejelasan.
“Ya iya, tapi kenapa?” Yoseob malah tambah sensi.
Jieun menyadari sesuatu kemudian, dirinya yang tadinya ikut emosi kini kembali mengembangkan senyumnya untuk menjelaskan kenapa dia membawa semua makanan di hadapan Yoseob ini. “Aku baca dari buku, katanya semua makanan ini bagus buat naikin mood!” Jieun mengaduk ranselnya, kemudian mengeluarkan sebuah buku dengan sampul warna biru muda dengan gambar beberapa makanan. “Best Food for Good Mood! Mungkin dengan makanan ini kamu jadi nggak sensi lagi dan asal marah-marah sama orang! Aku juga nggak suka liat mood kamu jelek terus gitu! Yang Yoseob yang full smile mana? Aku udah lama nggak liat lho!” jelasnya panjang.
Yoseob mengambil sarden kaleng yang ada di hadapannya, memperhatikannya, dan sejenak kemudian sebuah senyum mulai terkembang di bibirnya. “Bawain makanan yang gengsi dikit donk, coklat kek! Masa ngasih cowonya sarden, tahu, ayam..!” Yoseob terkekeh.
Ia letakkan lagi kaleng sardennya, kemudian memandang kea rah Jieun. “Makasih udah mengkhawatirkanku! Sebenernya kamu nggak usah bawa makanan sebanyak ini cuma buat naikin mood ku! Cukup kamu datang aja mood ku udah jadi baik kok! Tapi.. ini semua bener-bener udah cukup berhasil bikin mood ku naik! Gomapda!” Yoseob mengacak lembut rambut Jieun.
Jieun tersenyum makin lebar, sambil merapikan rambutnya ia menjawab, “Tapi kayaknya tadi waktu aku datang masih ada yang mukanya suram di tekuk-tekuk! Masa iya aku datang moodnya langsung jadi baik!”
Yoseob kehilangan kata-kata seketika. Apa yang dikatakan Jieun benar, tapi ia tahu Jieun hanya bercanda. Dengan cepat Yoseob kembali mengacak rambut Jieun, dan kini lebih keras, membuat rambut panjang gadis itu berantakan dan menyisakan protes keras dari Jieun yang berulang kali berusaha membenahi rambutnya.
Yoseob terkekeh. Ia kembali duduk dengan tenang di kursi kayunya. “Gomawoyo, Jieun-a!” katanya, karena mood nya benar-benar baik sekarang.
*END*
Thx for reading~!^^
-Keep Shine Like HIKARI-
aaahhh akhirnya baca cerita briliant setelah engkau hiatus beberapa saat :))
ReplyDeleteihh singkat, padat, jelas! kan meringding gw..oke lain kali jangan lupa gw di tag ya!
hahaha.. makasih betewe~
Deletesebenernya ide bikin ficlet tuh udah banyak banget.. cuma abis hiatus, rasanya masih males-malesan..kkk
oke, gw tag deh nanti2~^^