The Beginning
Written by
LIGHT
Cast
Lee Jinki (SHINee Onew) as Me, You as the Girl
Genre
Romance, Fantasy, Angst
Rate
15
Lenght
ONESHOT
Author Note
Sebuah karya yang isinya terlalu mengkhayal! Kalau kalian suka sama yang aneh bin unik kayak gini, mungkin kalian bisa menerimanya. Tapi mungkin juga ada yang engga.
Cuma entah kenapa aku lagi pengen bikin yang sedikit membingungkan kayak gini ㅍ_ㅍ hehe
Terinspirasi dari PV nya ONE OK ROCK - The Beginning.
Mungkin kalian bisa melihat banyak kesamaannya dengan drabble ini. Tapi ini mungkin adalah versi penjabaran PVnya menurut versiku.. haha
==========
Aku ingin bertemu dengannya..
Aku mengerang sepanjang hari. Aku benar-benar ingin bertemu dengannya. Tidak hanya hiasan dibibir saja, aku mengatakan ini. Aku benar-benar ingin bertemu dengan orang itu, kemudian memberikan bongkahan kristal jiwa ini padanya. Aku ingin ia membawanya, kemudian mempercayaiku bahwa aku masih mencintainya. Dan aku bisa memulai untuk menjalani hidupku sendiri di alam yang berbeda dengannya. Memulai awal yang baru tanpanya.
Aku akan mati. Aku tahu itu. Temanku juga tahu. Orang-orang yang ada disekelilingku tahu, aku akan segera mati. Makanya aku harus menyerahkan bongkahan jiwaku ini padanya. Aku tidak mau benda ini jatuh ke tangan orang lain selain dirinya. Aku tidak mau.
Maka dengan tegas, kuseret kakiku yang telah melemah selama duapuluh empat jam ini, berjalan dengan terseok-seok untuk mencarinya. Dimana kau? Aku mencarimu sekarang. Aku bergumam sendiri dan tak ada siapapun yang mendengarnya. Aku hanya ingin kau yang mendengarnya.
Dalam keadaan dunia yang krisis ini, kematianku adalah yang paling mereka tunggu. Memoriku yang kusimpan dengan rapi didalam bongkahan jiwaku ini adalah yang akan mereka ambil setelah aku mati. Mereka berhasil meracuniku, membuatku sakit. Membuatku sekarat. Orang-orang yang aku percaya, ternyata mereka semua sampah. Mereka mencoba membunuhku sejak awal. Bukan. Mereka mencoba membunuhnya, orang yang aku lindungi. Dan menggunakanku sebagai senjatanya.
Tapi aku tak bisa melakukannya. Aku masih mencintainya meski ia sudah melepaskan tanganku. Meski ia sudah tidak memandang ke arahku. Meski ia sudah menghapus sebagian memorinya dari bongkahan jiwanya sendiri. Namun aku masih menyimpan milikku dengan rapi. Aku tak pernah menghapusnya. Lalu aku akan menyerahkannya padanya. Pada wanita itu, untuk menyelamatkannya, dan untuk membuktikan bahwa aku tak pernah mengkhianatinya seperti apa yang dituduhkannya padaku.
Aku sudah sangat dekat. Waktuku hampir habis.
Tuhan, tambahkan sedikit waktu saja sampai aku bertemu dengannya. Aku memohon dengan lemah. Melihat keadaanku yang seperti ini, aku tahu Tuhan mengasihaniku. Karena sebenarnya aku sudah merasakan jantungku hampir berhenti, namun kembali berdetak setelah aku berdoa. Tuhan, terima kasih banyak.
Aku memegang apa saja yang ada disekitarku sebagai pegangan, karena aku bisa saja terjatuh kapan saja. Sedang tanganku yang lain memegang dadaku yang terasa sesak. Aku berjalan sepanjang rute dengan menyeret kakiku yang terasa begitu berat. Aku dikejar oleh waktu. Aku di kejar oleh orang-orang yang menginginkan kematianku. Dan menginginkan kematiannya. Aku tidak mau itu terjadi, biar aku saja yang mati.
Ku genggam erat bongkahan jiwaku saat aku merasa hendak menjatuhkannya. Saat aku melihat sosoknya berdiri memunggungiku. Aku bertemu dengannya.
Aku memanggilnya. Memanggil namanya. Membuatnya menoleh, menatapku dengan kedua matanya yang bersinar. Mata yang selalu bisa kupercayai. Mata yang membuat orang-orang itu mengejarnya dan hendak membunuhnya. Mata yang melihat kejadian yang membuatnya menjadi buronan semua orang. Namun aku menyukai keduanya. Aku menyukai pancaran hangatnya.
Dan aku tersenyum.
Aku mendekatinya dengan langkah terseok. Sangat sulit untuk berjalan, tapi aku bisa sampai tepat di hadapannya.
"Aku akan mati.." ujarku.
Ia tidak bergerak. Ia hanya memandangku datar. Tapi aku tahu ia terkejut. Aku mengerti dia.
"Aku tidak mau kau ikut denganku!" nafasku tersengal. Tuhan sudah ingin mengambil janjinya dariku. Karena aku sudah berhasil bertemu dengannya. Tuhan, kumohon sedikit waktu lagi. Aku meminta dengan tamak.
"Terima ini, untuk menyelamatkanmu! Dan aku bisa memulai kehidupanku di tempat lain dengan tenang!" ia tidak menjawabku, namun aku terus bicara padanya.
Aku mengulurkan tangan kiriku yang membawa bongkahan jiwaku. Aku ingin diam mengambilnya. Namun ia malah menatapku tanpa mengatakan apapun.
"Kenapa kau melakukannya?" ia bertanya padaku. Ia berusaha membuat suaranya sedatar mungkin. Aku mengetahui ia berusaha mengeraskan hatinya di hadapanku.
Aku menarik nafas yang sudah sangat berat ini. "Aku ingin kau percaya padaku! Aku tidak ingin kau mati! Aku ingin melindungimu.. karena aku mencintaimu!"
Aku menatap dalam ke matanya, begitu juga dirinya. Aku merasakan suatu getaran yang segera menghantar ke hatinya. Aku tahu getaran perasaanku itu sampai kehatinya. Karena kemudian, tanpa bertanya lagi ia tangkupkan tangan kanannya di atas tangan kiriku. Kami menggenggam bongkahan jiwaku bersama-sama.
Sesaat kurasakan kepalaku berputar-putar. Memoriku, semuanya tersedot masuk kedalam bongkahan jiwa miliknya. Hingga hal-hal kecil yang pernah kuingat, semuanya tertarik dengan cepat keluar dari bongkahan jiwa di tanganku.
BRUKK!
Dan aku terjatuh setelah semuanya selesai. Aku mati. Tuhan telah benar-benar mengambil janjinya. Aku sudah tidak bisa berbuat tamak lagi.
Aku merasakan ia memelukku. Aku merasakan ia mengecup keningku, dan meneteskan bulir air ke pipiku. Apakah dia menyesal telah melepaskan genggaman tangannya dariku? Memalingkan wajahnya ke arah lain, bukan kearahku? Menganggapku tidak mencintainya. Tapi sekarang aku membuktikannya.
Tapi aku tak bisa bicara padanya lagi. Aku tak bisa tersenyum dan mengatakan bahwa aku tidak pernah mengkhianatinya. Kini aku yang harus melepaskan tanganku dan berpaling darinya. Memunggunginya. Dan menapaki jalan yang berbeda dengannya diduniaku yang baru.
Aku harus memulai awal yang baru tanpanya..
-END-
Comment Juseyo~ng~ ^o^
-Keep Shine Like HIKARI-
Pasti dah, kalau baca FF eonni, aku.a jadi senyam-senyum sendiri. Soal.a ini yang aku tunggu2 :)
ReplyDeleteSusah banget cari tulisan yang penulisan.a kayak tulisan eonni. Rapi n nggak buat bosen pmbca.a..
Tetep pertahanin gaya tulisan eonni yg kayak gini yaa.. Aku bakal jdi pmbca setia tulisan eonni..
Ngomong2, makasih info.a d'FB .. Kkekeke~
hahaha.. gomawo~^^
Deleteiya sama-sama.. tadi pagi lagi iseng, jadi aplod covernya di FB sekalian promo :p
hi you !
ReplyDeletekeliatan banget di balik apa yang sudah dijabarkan terdapat masalah yang begitu komplikasi...yah udah kayak penyakit aja. anyway guw suka cerita2 ngga jelas macam begini !
tapi itu posternya, ada permata gede ditangan kan yah~ seharusnya bisa di kasi warna lain, awalnya gw liat kosong lho,setelah gw liat lagi ternyata ada bongkahannya.
iya.. gw sendiri sampe pusing juga..haha
Deleteitu gw bikin semalem sebelom tidur, jadi detailnya ga di perhatiin..
ntar kalo bikin lagi ak bakal perhatiin.. tp yang ini males ngulangin deh.. biarin aja :p
gomapda^^
Ahhh, ini ceritanya keren, tapi ada beberapa poin yg ga ngerti...
ReplyDeletejadi si cowok ini itu Jinki ya? terus dia mau nyelametin si cewek itu kan?
Dan bongkahan jiwa disini maksudnya apa? kenapa si Jinkinya mau mati??
Aaaa kenapa Jinki harus matiii?? TT^TT
emang sepertinya ff ku yang ini terlalu absurd karena cuma berdasarkan sama MV sih~ hahaha
Deletejadi ceritanya begini..
ini tentang manusia yang hidup di masa depan entah gatau kapan itu, dan mereka itu hidup masing-masing bawa semacem batu kristal yang namanya bongkahan jiwa itu. Disana semua memori mereka kesimpen.
nah, si cewe ini pernah menjadi saksi dari satu kejahatan masa, dan dia jadi buronan..
dan mereka nyari si cewe itu yg ternyata punya hubungan sama jinki..
nah, jinki di racun sampe mau mati. karena jinki itu nyimpen sesuatu didalam kristalnya itu, tentang sesuatu yang bisa menjaga cewe itu tetap hidup atau malah bisa ngebunuh cewe itu. makanya sebelum mati dia harus ngasih itu ke cewenya..
kenapa jinki harus mati? karena ak lagi galau waktu nulis ini, jadi aku tega-tegain bikin dia mati ._.
MIANHAE~!! >< hhh
kok aku malah jadi nerusin ff nya disini yaa? kkk :p
btw sangkyuu sudah datang kaka~ :DD
kykny ada lag yg guw tangkep d cerita ini.. D part tanganny berpegang pada sesuatu karna kakiny sudah lemah dan bisa saja ia terjatuh.. Dan tangan yg lainnya memegang dadany yg mulai terasa sesak.. Nah pertanyaanny tanganny kan 22ny udh penuh tuh.. Trus dmana kristalny d taro? Se-penangkapan ku.. Di sini jinki ga pernah mau ngelepas kristal ini sblm dy ngasih ke ceweny.. Mudah2an paham.. Nice one
ReplyDeleteemang kalo udah megang kristal gabisa megang dada ya? kyk klo km megang hape, trus pegang dada masih bisa kan? anggep aja begitu~
Deletesangkyuu~