Friday, March 9, 2012

BIGBANG Kiss Note [HISTORY] -KISS NOTE and its Curse-

Sebuah oneshot yang berakhir jadi twoshot karena bakal kepanjangan kalo dibikin oneshot -___- #fail
Cerita darimana KISS NOTE itu sebenarnya berasal..
Mungkin agak aneh dan (sedikit ngakak..)
Idenya didapet waktu lagi dengerin BGM nya Death Note yang "Death Note Theme" entah kenapa jadinya adalah seperti ini..
Oke.. baca aja deh~ ._.v

BIGBANG Kiss Note [HISTORY]

-KISS NOTE and its Curse-



[Guest staring: IU (Lee Jieun), Onew (Lee Jinki), Choi Minho, tuan putri (yang masih bingung mau make siapa, jadi sejauh ini masih di tulis dengan "Sang Putri")^^]

Dahulu kala, hiduplah seorang putri raja yang amat cantik meski pada masa itu belum ada yang namanya oprasi plastik, suntik vitamin c atau salon perawatan mandi lumpur dan mandi coklat, namun dengan kutukan yang menyelimutinya, membuat kecantikannya menjadi percuma karena tak satupun pria mau menikah dengannya. Kutukan itu diberikan oleh seorang mantan tabib istana yang sebenarnya adalah seorang penyihir yang sakit hati dengan Ratu istana itu, dan pada hari kelahiran sang putri, ia membacakan mantra kutukan pada bayi itu agar siapapun yang menikahinya nanti, akan mati di hari pernikahannya.

Dan itu membuatnya sangat kesal. Ia sangat ingin di cintai oleh seorang pria, tidak harus pangeran, hanya seorang pria yang mau mencintainya apa adanya. Karena beberapa kali ia sempat di jodohkan dengan banyak pangeran dari negri sebrang, semuanya selalu berakhir meninggalkannya setelah mendengar kutukan yang dimiliki putri itu. Raja dan Ratu tidak bisa berbuat banyak, mereka juga tidak mungkin memaksaseorang pangeran untuk mengorbankan dirinya demi anaknya. Hingga akhirnya Raja dan Ratu menyerah, dan tak satupun pria mau menikahi putri mereka.

Sang putri kalap. Tanpa akal sehat, ia bertemu dengan seorang penyihir terkenal di kerajaannya, memintanya untuk membuat sesuatu untuk menghilangkan kutukan yang didapatnya entah dari siapa. Ia ingin seorang pria bisa mencintainya apa adanya. Dan pada akhirnya sang penyihir pun membuat sesuatu untuk sang putri. KISS NOTE.

"Ini bisa membawa seorang pria kepadamu.." penyihir itu berkata. "Tapi ia tidak bisa membawa cinta.. dan kutukanmu tidak akan bisa hilang meski seorang pria datang kepadamu!"

Sang putri tidak peduli. Ia mengambil KISS NOTE itu dan mencoba apakah yang dikatakan penyihir itu benar. Hanya cukup menuliskan nama seseorang di buku itu, dan dia akan mencium si penulis. Sang putri pun mencobanya. Setelah menuliskan nama seorang penjaga istananya, penjaga itu datang, kemudian mengecup keningnya lembut. Itu berarti KISS NOTE itu benar-benar bekerja. Untuk lebih yakin lagi, ia mencobanya pada 2 orang lain, satu adalah seorang juru masak istana dan seorang lagi adalah guru berkuda di istana itu, yang kemudian keduanya mengecup pipi sang putri. Putri pun merasa senang, karena ia merasa sebentar lagi ia akan mendapatkan jodohnya.

Sampai suatu hari ia bertemu dengan seseorang saat sang putri menyamar sebagai orang biasa dan berjalan-jalan sendirian di luar istana. Seorang pria tinggi yang bekerja sebagai pembuat senjata, seorang pandai besi, dan banyak membuat senjata untuk istana. Pada pandangan pertama, ia jatuh cinta pada pria itu. Sang putri kemudian menunggunya hingga pria itu selesai bekerja, dan beranjak untuk pulang kembali ke rumahnya. Ketika keluar, ia kaget ada seorang gadis berdiri di depan pintu, tersenyum padanya saat mereka bertemu pandang. Pria itu hanya membalas dengan anggukan kecil dan senyum tipis yang membuatnya makin menawan. Sejak saat itu, sang putri pun sering datang kesana hanya untuk melihat pria itu bekerja, ia menunggu di depan tempat kerja pria itu sejak tempat itu mulai buka, hingga tutup pada sore hari.

Di suatu waktu, pria itu keluar ditengah pekerjaannya, ia menarik sang putri pergi menjauhi tempat itu, menuju ke tempat dimana kastil kerajaan itu berada. "Kamu mau kemana?" sang putri mengerang, namun tidak berusaha melepaskan tangannya.

"Tuan putri tidak boleh berada disana setiap hari!" pria itu menjawab, membuat sang putri segera berhenti dan berusaha melepaskan tangannya. Pria itu pun ikut berhenti, ia berbalik, menatap sang putri lekat. Membuat degub jantungnya semakin cepat.

"Bagaimana kau bisa tahu..?" putri bertanya lirih.

"Tidak ada seorang rakyat biasa mengunjungi pasar mengenakan sepatu sebagus itu!" pria itu menunjuk ke arah sepatu yang digunakan sang putri, yang menyembul sedikit dari balik rok nya.
"Tapi sepatu ini tak terlihat karena gaunku yang panjang.." sang putri terdiam sejenak. "Kau memperhatikanku?"

Sesaat pria itu gelagapan. Namun ia berusaha mengacuhkannya, kembali meraih pergelangan tangan sang putri dan menariknya menuju istana. Mereka sampai di gerbang istana setelah berjalan cukup lama. Pria itu melepaskan genggaman tangannya, "Jaga diri baik-baik, tuan putri.."

Sang putri hanya terdiam kesal, dengan asal ia berkata, "Siapa namamu?"

"Saya?" sang putri mengangguk dengan wajah yang masih tidak puas. "Jeoneun, Choi Minho imnida.."

"Keurae~? Akan kumasukan kau kedalam black list!" katanya kesal, namun pria bernama Choi Minho itu hanya tersenyum tipis, kemudian mengangguk hormat dan pergi dari hadapannya.

Sebelum Choi Minho itu benar-benar pergi, sang putri mengeluarkan KISS NOTE yang ia sembunyikan di balik jubahnya, menuliskan dengan cepat nama pria itu..

Choi Minho

Dan buku itu segera bekerja. Pria itu berbalik, ia menatap sang putri lekat, kemudian berjalan ke arahnya dengan pasti. Ia meraih pinggang sang putri, mendekatkan wajahnya pada wajah sang putri, hingga bibir mereka bertemu. Minho mengecup bibir sang putri lembut, kemudian melepasnya. Dan ia tersadar kemudian. Seperti ada sesuatu yang mengendalikan pikirannya, ia telah mencium sang putri di luar kesadarannya sendiri. Tapi ia tidak peduli.. karena sebenarnya ia juga mencintai sang putri, tak peduli kutukan yang menempel pada gadis cantik itu.

~Kiss Note~

Seunghyun ke kampus pagi-pagi, padahal hari ini dia tidak ada jadwal sama sekali. Mahasiswa tahun ketiga tinggal menunggu kelulusan~ [P.S: kuliah di negara lain (yang dinamain BCS) cuma 3 tahun dan lulus tanpa pake skripsi-skripsian atau penelitian segala..(sumber, Dosen Ilmu Pemuliaan Ternak)]. Ia duduk di salah satu bangku di kantin, didepannya tampak secangkir espresso yang sudah di minumnya beberapa teguk. Akhir-akhir ini ia jadi ketergantungan dengan kopi dan segala hal yang mencegah ia untuk mengantuk kemudian tertidur. Ia jadi rajin ngopi, nggak di kampus, nggak di rumah, atau bahkan lagi jalan sama temen, dia selalu membawa kopi kemana-mana. Bahkan sepertinya dia tidak tidur berhari-hari, bisa dilihat dari lingkaran hitam yang mengelilingi matanya itu, besarnya sampai ngalahin punya Seungri.

Seunghyun membenahi kacamata yang dipakainya untuk menutupi lingkaran matanya dan mata mengantuknya itu, kemudian menyesap lagi sedikit kopinya sambil memainkan ponselnya. Di kedua telinganya tersemat headset warna putih, mendengarkan beberapa lagu garapannya yang demonya akan ia kirimkan ke label nanti. Setelah lulus kuliah, ia memilih untuk menekuni hobinya di bidang musik, terutama rapp. Dan itu salah satu caranya agar ia tidak tidur juga.

Tapi.. kenapa begitu? Kenapa Seunghyun berusaha mati-matian untuk tidak tidur??

Bocah besar itu menggeliat sejenak, matanya yang kini menjadi sangat sayu itu mulai tidak kuat lagi tetap terbuka, dan akhirnya ia tertidur.. bahkan kopi pun tak bisa membuatnya terjaga.

---

Seunghyun berjalan disebuah lorong bangunan besar yang tampak seperti istana. Bangunan yang megah, indah, namun terkesan sepi dan menyeramkan, meski tempat itu cukup terang dengan lampu-lampu besar yang menempel di atap yang tinggi itu. Bangunan berdinding batu, lebih terlihat seperti istana, dengan banyak ukiran di sudut-sudut temboknya. Lampu obor banyak tertempel di dinding-dindingnya, namun tak dinyalakan, karena cahaya yang cukup terang bisa masuk dari jendela kaca besar-besar yang banyak terletak di sisi kiri lorong bangunan itu.

Seunghyun menengadah, matanya menjelajahi keseluruhan ruangan. Ia selalu merasa pernah berada di tempat ini setiap kali ia mendatanginya. Tapi ia lupa ini dimana. Seunghyun berjalan sambil terus memandangi sekitarnya. Hanya terdengar suara langkah kakinya yang menggema di seluruh ruangan, tak ada suara lain, karena hanya ia sendiri yang berada disana.

"Seunghyun-a~" sebuah suara tiba-tiba bergema, membuat Seunghyun berhenti. Bulu kuduknya merinding. Dan lagi-lagi ia merasa sudah pernah mengalaminya. Seunghyun mendongak, mencari ke asal suara, meski ia sebenarnya tidak mau tahu dari mana suara itu berasal. "Seunghyun-a.." lagi, suara itu muncul semakin jelas. Suara seorang wanita. Begitu lembut, namun mencekam.

"Nuguseyo??" Seunghyun sedikit berteriak. Tak ada jawaban. Seunghyun berbalik cepat, matanya melihat ke arah atap, ke kanan-kiri, kedepan, tak menemukan apapun.

Ia berjalan mundur, kemudian mulai berlari tak tentu arah meski sebenarnya ia tidak tahu apa yang sedang mengejarnya, di setiap tikungan yang ia temui, Seunghyun terus berlari. Ia tak peduli nafasnya habis, tak peduli keringat membasahi seluruh tubuhnya, tak peduli kakinya sudah sangat lelah, adrenalinnya memacu untuk terus berlari mengelilingi bangunan sebesar kastil itu. Menembus lorong-lorong dan ruangan-ruangan besar yang tampak seram baginya itu. Seunghyun berlari menuruni tangga, berbelok ke kiri berlari di lorong lain, hingga di ujung dan ia menemui sebuah pintu. Seunghyun meraih knopnya, ia menariknya. Sial, ia tak bisa membukanya. 

Ia hendak berbalik dan berlari lagi, namun tiba-tiba ia merasa seseorang menepuknya, otot-otot Seunghyun menegang, matanya terbelalak lebar, bulu kuduknya merinding. Ia rasakan hembusan angin dingin menyentuh tengkuknya. Jantungnya berpacu, ia ketakutan.

Ia rasakan sesuatu yang dingin mengelilingi pergelangan tangannya. Seunghyun melirik takut-takut, sesosok tangan yang begitu pucat, dengan cincin di jari manisnya. Ia seperti merasa di tarik, hingga akhirnya Seunghyun berbalik dan mendapati sesosok wanita di hadapannya. Sangat cantik, namun wajahnya begitu pucat, tatapan matanya menyaratkan kepiluan yang ia rasakan. Rambutnya yang panjang tergerai berantakan, gaun putihnya terbercak noda darah dimana-mana. Tampak luka sayatan yang masih segar di pergelangan tangan wanita itu, dan bekas maskara yang meleleh tampak mengering di sekitar pipinya. Wanita itu tersenyum, matanya memandangi kedua mata Seunghyun lekat, seakan hendak menghipnotisnya, namun semakin wanita itu tersenyum, kadar ketakutan Seunghyun semakin membesar.

Nafas Seunghyun tercekat, ia berusaha melepaskan tangannya, namun wanita itu menggenggamnya semakin erat. Seunghyun berjalan mundur selangkah, wanita itu menariknya lagi. Seunghyun hendak melarikan diri, namun wanita itu mencegahnya. Ia makin mendekat, mendekat, dan semakin dekat, hingga wajah mereka hanya tinggal beberapa inchi saja.

"Andwe.." gumam Seunghyun.

Wanita itu tak menghiraukannya.

"Andwe.." Seunghyun semakin keras, seluruh badannya bergetar, ia ingin melepaskan diri. "ANDWEYO!!!!"

---

"Hyeong?? Neon gwaenchanayo???" sebuah suara terdengar. Seseorang menggoncangkan tubuh Seunghyun setelah kahwatir karena mendengar bocah itu berteriak-teriak ketakutan di meja itu, dan bersamaan dengan itu Seunghyun terjaga. Matanya terbuka lebar, keringat bercucuran, nafasnya terengah-engah, jantungnya berdetak begitu cepat dan tubuhnya bergetar hebat. "Hyeong??"

"Lagi.." gumam Seunghyun.

"M..mwo?"

"Mimpi itu.." Seunghyun memandang tegang ke orang yang membangunkannya tadi. "Hantu.."

"H..ha?"

Seunghyun terdiam, namun sesaat kemudian ia memeluk lengan orang itu dan merengek, "YONGBAE TOLONGIN DONK~! AKU DIKEJAR SETAN CEWE~!!" teriaknya membahana membuat seisi kantin mengalihkan pandangan ke arah mereka berdua. Yongbae bingung antara mau takut atau malu karena seonbaenya tiba-tiba merajuk seperti itu. Akhirnya Yongbae hanya bisa menarik Seunghyun pergi dari tempatnya sekarang menuju ke tempat lain yang lebih sepi. Emh.. nggak macem-macem, cuma biar dia ga malu waktu Seunghyun curhat membabi buta.

~Kiss Note~

"Setan cewe?" Yongbae dan Seungri mengulang apa yang dikatakan Seunghyun, sedangkan Daesung masih agak trauma dengan kejadian di cafe beberapa waktu yang lalu yang sempat hampir merenggut keorisinilitas bibirnya, tapi untung saja semua itu bisa di cegah karena akhirnya Seunghyun menciumi bantal sofa yang di ikat ke kepala Daesung. Jadi Daesung duduk agak jauh dari Seunghyun. 

Seunghyun mengangguk lemah sambil menggosok-gosok mata karena mengantuk, tapi dia tidak mau jatuh tertidur lagi. "Setiap aku tidur, setan itu dateng! Cantik sih.. tapi setan tetep aja setan!" katanya sok sedih, tapi lebih terdengar ketakutan.

"Sejak kapan hyeong mimpi begituan?" tanya Seungri penasaran.

Seunghyun mencoba mengingat-ingat. "Lupa.. sejak.." Seunghyun menggaruk-garuk belakang kepalanya. "Kayaknya sejak Showcase itu deh.. tapi nggak inget denk.." Seunghyun nggak yakin.

"Apa mungkin itu hantu cewe demen sama Mark, jadi dia jeles dan menghantui Seunghyun hyeong~!" Daesung akhirnya angkat bicara.

"Yang kolaborasi sama Seunghyun hyeong itu namanya TOP! Lagian ngapain jeles, orang sama-sama laki! Dae hyeong aneh-aneh aja deh.." tutur Seungri sambil mendorong Daesung.

"Emang ciri-ciri cewenya gimana?" tanya Yongbae, mencoba sok detektif. Siapa tahu cewe itu adalah cewe di masalalu Seunghyun yang menuntut tanggung jawab atas sesuatu yang dilakukan Seunghyun di masa lalu.

"Cantik.."

"Cantik doank?" Yongbae mendengus.

"Dia pake gaun warna putih kayak gaun pengantin gitu tapi engga terlalu mewah, terkesan kuno.. rambutnya panjang tapi berantakan, di wajahnya ada item-itemnya, kayak bekas nangis kalau pake make-up. Di gaunnya ada noda darah banyak, merah-merah gitu, dan di tangannya ada luka sayatan.. ugh.. ngeri deh liatnya! Dan cewe itu pucet banget mukanya! Nakutin pokoknya! Padahal cantik!" terang Seunghyun panjang sambil sesekali memperagakan apa yang dibicarakannya.

"Cantik-cantik mulu di ulang-ulang! Jangan-jangan hyeong naksir lagi.." komentar Seungri, membuat gulungan buku terbang ke kepalanya cukup keras.

"Tapi anehnya lagi, aku bisa ngerasain tangannya yang dingin, dan bau anyir darah dari cewe itu! Semuanya berasa amat sangat nyata sampai aku nggak bisa lupa sama mimpi itu!" Seunghyun menambahkan, membuat suasana di ruangan itu makin mencekam. Ruang klub kecil di sudut kampus yang sudah tak terpakai, dan entah dulu digunakan sebagai apa. "Jadi aku takut tidur lagi.."

"Kok sama sih?" tiba-tiba Seungri menyela dengan tengan masih menggosok-gosok kepalanya yang habis di timpuk bukunya Yongbae.

"Mwo?"

"Kwon-saem juga cerita hal yang sama ke aku!" terang Seungri. Mendengar nama Kwon-saem, semuanya langsung mengarahkan pandangan pada Seungri, Yongbae yang sempat membaca tulisan di Kiss Note itu nyengir lebar pada Seungri, entah apa maksudnya. Melihat itu, Seungri langsung gelagapan, "M..mwoya?? Waktu itu aku lagi konsultasi soal materi kuliah, dan dia cerita waktu aku liat kayaknya sonsaengnim kecapekan banget itu.." tapi Yongbae masih nyengir, menggoda hoobae-nya itu.

"Dia di hantuin juga?" Seunghyun yang tidak tahu apa-apa soal KISS NOTE  yang bahkan membuatnya lari-lari keliling cafe sampai hampir di pecat itu dan kisah Seungri sama Kwon-saem, tak menghiraukan Yongbae dan bertanya pada Seungri.

"Iya, katanya tiap malem dia ngga bisa tidur tenang karena setiap tidur dia pasti didatengin cewe di dalem mimpinya.." Seungri memenggal kalimatnya. "Cewe itu minta.. kissu~"

"MWORAGO??"

Seungri hanya mengangguk mengiyakan mendengar teriakan ketiga seonbaenya. "Apa dia minta cium juga sama hyeong??" Daesung angkat bicara lagi, kaget.

"Kamu jeles?" Yongbae malah ngelawak -___-.

Seunghyun bengong. "Molla.. cuma setiap dateng, dia megang tanganku erat, trus deketin wajahnya ke wajahku.. tapi abis itu aku kebangun.." jawabnya dengan tampang polos khas Seunghyun.

"Bisa jadi sama!" Seungri berkata yakin.

"Apa jangan-jangan anjingnya Jieun sakit gara-gara itu yaa?" gumam Yongbae (meski nggak diceritakan, tapi sebelum menemui Seunghyun, Yongbae terlebih dulu menemani Jieun ke dokter hewan untuk memeriksakan Angel yang sakit mendadak dan setiap malem saat tidur anjing itu selalu mengerang sampai Jieun kewalahan buat menenangkannya). Sesaat ruangan itupun di selimuti sepi, dan suasana mencekam mulai muncul. Aura-aura gelap mulai menyelimuti, membuat keempat mahasiswa di ruangan itu mulai merinding dan merapat satu sama lain.

"Hantu Kiss Note.." tiba-tiba terdengar sebuah suara. Suara yang cukup dalam, dan membuat keempat mahasiswa itu makin merinding. Seunghyun mulai mewek saking ketakutannya.

"Nuguseyo?" Seungri berteriak.

TEP! TEP! TEP!

Terdengar suara tapak kaki dari ruang lain didalam ruang club itu, dan pintu ruang lain itupun terbuka. Sesosok laki-laki dengan kemeja dan celana hitam juga sneaker hitam-putih muncul dari sana. Ia memakai kalung tasbih, membawa buku kecil yang cukup tebal, kacamata dan jubah yang tudungnya menutup di kepalanya, namun bagian bawah jubahnya tidak ia biarkan menutupi seluruh badannya. "Kalian belum pernah mendengarnya? Hantu Kiss Note?" laki-laki itu bicara lagi dengan suara yang dalam dan mencekam. Di visualisasi Seunghyun, terdapat roh roh terbang mengitarinya dan aura gelap mengelilinginya.

"N..nuguseyo~?" Seungri mengulangi lagi.

"Eh.. J..Jinki?" Daesung bergumam, ia mengenali pria itu.

Laki-laki serba hitam itu tersenyum lebar, salah satu tangannya yang tidak memegang buku, dikibaskannya untuk menyapa Daesung. "Annyeong, Daesungie!"

"Kamu kenal dia?" Yongbae bertanya.

"Dia teman satu angkatanku.. cenayang paling terkenal di angkatan.. Lee Jinki!" jawab Daesung. Jinki tersenyum lebar, mengangguk hormat memperkenalkan diri, meninggalkan kebekuan di ruangan itu. Semua serba menyeramkan sekarang.

~Kiss Note~

Keempat mahasiswa itu, Jieun, dan Kwon-saem terbengong didepan Jinki setelah mendengar cerita panjangnya tentang kisah KISS NOTE itu. Tapi Jieun dan Kwon-saem masih bingung kenapa mereka ikut-ikutan dibawa kesana. Padahal mereka tidak tahu-menahu soal benda bernama KISS NOTE itu.

"Terus? Apa sangkutannya sama mimpi hyeong dan Kwon-saem?" tanya Daesung penasaran karena Jinki menghentikan ceritanya di tengah jalan.

Jinki mengambil bola kristalnya, menimangnya, dengan senyum kecil tersungging di salah satu sudut bibirnya. "Mereka menikah.. dan kutukan itupun terjadi!" katanya misterius. Ia meletakkan bola kristalnya di atas meja, kemudian menempelkan pantatnya di tepi meja sambil memandang ke semua orang yang berada di depannya. "Di hari pernikahan itu.."

---

Kutukan yang di mitoskan pun terjadi. Jika sang putri menikah, pria di nikahinya akan mati begitu mereka berciuman di depan mimbar setelah keduanya mengucap janji. Setelah berciuman, tiba-tiba saja Minho terjatuh di lantai, membuat semua yang ada di ruangan itu berdiri, dan beberapa menghampiri Minho untuk mengangkatnya dan membawanya masuk untuk mendapatkan pengobatan. Beberapa berteriak-teriak, yakin bahwa itu terjadi karena kutukan sang putri. Dan mereka yakin, Minho akan mati karenanya.

Benar saja. Minho sekarat, di sebuah kamar besar setelah mendapatkan pengobatan, Minho dibiarkan terbaring disana, ditemani sang putri yang masih mengenakan gaunnya. Ia terus menangis dengan tangan menggenggam salah satu tangan Minho. Nafas pria itu lemah, juga detak jantungnya. Wajahnya pucat dan ia seperti tidak punya harapan hidup lagi. Hingga sang putri merasakan tangan yang digenggamnya bergerak pelan, memberikan tanda-tanda kehidupan.

"M..Minho-ya~" sang putri memanggilnya lembut.

"T..tuan putri~"

"Minho-ya~"

Minho tersenyum tipis, tangan kirinya meraih rambut sang putri yang berantakan dan merapikannya sedikit. "Mianhae~ ternyata meski aku mencintaimu sepenuh hati, kutukan itu tetap tidak berubah.."

"Kenapa kau minta maaf?" sang putri masih terus menitikan air mata.

"Mianhae.."

Dingin. Itu yang tiba-tiba dirasakan dalam genggaman sang putri. Ia memandang Minho lekat, matanya telah tertutup, wajahnya sangat pucat, namun senyum yang semula berada di bibirnya masih terbias begitu tampan. Sang putri kalap, menangis lebih keras, ia berteriak-teriak memanggil nama pria yang sangat ia cintai itu. Tapi tetap saja tak ada jawaban, pria itu telah meninggalkannya untuk selamanya, karena kutukan itu.

Sang putri berlari, mengambil sebilah pisau buah di meja. Dengan cepat ia menghunuskannya pada saluran nadi di pergelangan tangan kanannya. Darah mengucur deras, membasahi gaun putihnya. Ia mengambil KISS NOTE nya, memeluknya, memeluk Minho dengan meletakkan kepalanya diatas dada pria itu. "Saranghae.." katanya. Dan ia pun mati mengikuti Minho, meninggalkan kutukan lain pada KISS NOTE miliknya itu.

---

"Siapapun yang namanya tertulis disana, ia harus mencium sang putri.." Jinki menjelaskan panjang. Ia menarik nafas, kemudian melepaskannya dan memandang semuanya dengan tatapan tajam. "Namun mereka akan mati.."

"MWO???" keenam orang di hadapannya berteriak kencang.

"Apa nggak ada cara lain?" Yongbae menyela kekhawatiran mereka.

Jinki menggeleng kecil. "Sejauh yang aku tahu begitu.."

"Tapi kan ini hanya ciuman, mereka ngga menikah! Yang mati kan kalau mereka ciuman waktu nikah!" Seungri ngeyel.

"Tapi ini kan kutukan! Ngerti ngga sih?" Jinki ngotot.

"Iyain aja deh, ntar kamu di santet lho!" Daesung menenangkan Seungri, dan akhirnya Seungri mengalah.

"Trus, kenapa kalian ngajak saya?" Kwon-saem masih bingung dengan kedudukannya disini. Jieun juga, dan dia hanya mengangguk-angguk sambil menunggu jawaban mereka.

"Kemarin aku nulis nama Seunghyun hyeong di Kiss Note itu, Yongbae hyeong nulis nama Angel, dan .." Daesung menatap Seungri, Seungri pura-pura mati. "Seungri nulis nama Kwon Jiyong sonsaengnim.." Seungri jadi ga pengen pura-pura mati lagi, dia pengen benar-benar mati.

"J..jadi~" tiba-tiba flashback mulai muncul di ingatan Kwon-saem, tentang apa yang terjadi di kelas saat ia merasa pikirannya dikendalikan.

"Udah saem, jangan diinget~" Seungri nangis di pundak Yongbae. Yongbae menenangkannya dengan menepuk punggung Seungri pelan.

"Jadi gimana?" Seunghyun udah mulai ngga nyantai. Ia jujur merinding, belum siap untuk mati muda. Belum pernah merasakan cinta dan kesuksesan. Demo albumnya bahkan belum sempat di kirim ke label, dan dia belum wisuda kelulusan juga. Masa depannya masih panjang, dan ia tidak mau termakan kutukan.

Jinki kembali ke tempat duduknya. "Satu-satunya cara adalah kalian harus menciumnya.."

"Tapi gue belom mau mati bego! Calon istri gue gimana nih??" Kwon-saem tiba-tiba berteriak.

"Calon istri??" Seungri tiba-tiba menghentikan tangisnya.

"Kenapa? Jeles?" Daesung membalas. Sebuah buku tebal mendarat di kepalanya.
"Angel~" Jieun hendak menangis.

Jinki tampak berpikir. "Mungkin kita bisa pakai cara lain!" katanya, membuat semuanya mengalihkan pandangan padanya. "Kita temui dia.."

"Hahh??"

"Kalian tahu dimana istana itu berada?" Jinki bertanya sok misterius lagi. Semuanya menggeleng. "Tepat dibawah kaki kalian! Bahkan tempat ini tak banyak berubah.." Jinki menyeringai, membuat suasana yang sudah mencekam itu menjadi lebih seram lagi. Sesaat Seunghyun ingat, ternyata pemandangan lorong yang sering di lihatnya itu tak lain adalah lorong kampusnya sendiri. Memang sedikit berbeda karena ornamen yang terpasang, namun jika diingat, bangunan ini tidak banyak berubah. Itulah mengapa mintos tentang KISS NOTE itu bergitu terkenal di kampus ini, dan kenapa KISS NOTE itu mereka temukan di tempat ini. Itu karena dari tempat inilah semuanya berasal. KISS NOTE dan kisah misteriusnya itu..

***TBC***

Masi nyari cast yang pas buat jadi putri raja dengan kutukan itu..
ada ide??
kirimkan ke alamat dibawah ini~ *ngintip kolong meja*
oke.. COMMENT NO JUTSU!!!

-Keep Shine Like HIKARI-

8 comments:

  1. AHH SUNBAE MERINDING ABISSSS GW SUKA AYO AYO LANJUTIN LAGI POKOKNYA GW MO BACA KELANJUTANNYA !!!!!!!!! GAK NYANTE NIH GW

    ReplyDelete
    Replies
    1. merinding kenapa lo? hhhh..
      ntar deh sabar.. ini satu juga baru aja jadinya, gw nulis dari tadi siang~
      caps nya neng~ caps~

      Delete
  2. sumpah ini keren...mimpi seunghyun?aaa deg-degan, dan seungri?LMAO
    aku juga suka banget sama jinki disini XD

    LANJUT BURUAN *MAKSA*

    ReplyDelete
    Replies
    1. aku juga suka banget onyu~ #eh.. disini maksudnya..
      tampilannya ke inspirasi dari nekozawa di dorama ouran highschool host club, tapi disini ak bkin lebih keren~ xp
      tunggu yaa.. hehehe..^^

      Delete
  3. kyahaha ngakak2 guw bc neh.. Haha.. Tumben bikin ff yg rada horror? Like it..

    reiy_pop

    ReplyDelete
    Replies
    1. lagi ada ide aja sih.. gegara lagi mikir cerita keempat buat kiss note ini sambil denger OST nya death note.. malah dapet ide beginian :p
      makasih dah baca^^

      Delete
  4. ngbayangin jinki bercerita sama Big Bang jadi senyum2 sendiri =="

    ReplyDelete