Karena dia shawoll dan terutama bias-nya si Bling-bling Jonghyun, dia jadi keseringan cerita tentang jjong. Tapi entah kenapa beberapa waktu yang lalu dia selingkuh ama bang Onew..*hayolo??* tapi beberapa saat kemudian dia bilang ke gw kalo ga bakal selingkuh dari jjong lagi. Yang tadi dia khilaf..*/swt, kayak beneran*
oke, dan darisinilah tiba-tiba mak CLING! gw dapet ide buat FF baru, dan kali ini tokohnya Shinee. Jadi ini FF shinee pertama gw. Dan gw anggap ini sebagai tantangan dari temen gw itu karena setelah gw bilangin ide gw, dia jawab "oke,bikin kalo bisa!" hohoho..
lo jual!gw beli!*halah*
oke, baca aja deh..^^
OnHyunJjong
"HyunRi-a!" Jonghyun memanggilku lagi. Tapi entah setan apa yang menutupi telingaku,aku tetap pergi tanpa menghiraukan panggilannya. Malam itu benar-benar menjadi malam yang paling pedih dalam hidupku. Setelah mencoba menahannya, kini aku menumpahkan semuanya dan pergi dari hadapan orang yang paling aku cintai.
"HyunRi-a!!" suara tegas dan merdu itu kembali terdengar, bersama suara langkah kaki yang makin mendekat. Tapi bukannya berhenti,aku malah makin mempercepat langkahku,dan akhirnya berlari hingga aku benar-benar tidak mendengar suaranya lagi.
Kim JongHyun..mianhae..
[HyunRi's scene end]
***
[Lee JinKi's Scene]
KLAK! BRAKK! BRUKK! BRAKK!!
Baru aku masuk ke dapur untuk membersihkan piring-piring bekas makan teman-temanku yang datang untuk belajar bersama, tiba-tiba terdengar suara gaduh yang membuatku keluar lagi dari dapur. Dan kulihat HyunRi yang baru datang. Kenapa lagi dengan bocah itu. Akhir-akhir ini mood-nya tidak pernah bagus. Apa dia bertengkar dengan Jjong lagi? Lagi? Tidak, sebelumnya mereka tidak akan sampai seperti ini kalaupun salah satu dari mereka sedang kesal.
"Hei! Sudah pulang?" tanyaku. Namun tidak diindahkannya sama sekali. HyunRi langsung masuk ke kamarnya begitu melepas sepatunya dengan asal dan menggantungkan baju hangatnya namun akhirnya terjatuh. Aku mengambil baju hangatnya, dan menggantungkannya, kemudian merapikan letak sepatunya.
"Hyun!!" aku memanggilnya sok tidak tahu kalau gadis itu sedang ada masalah. "Kau sudah makan?" teriakku lagi. Ia tidak menjawab.
Moodku untuk bersih-bersih jadi hilang. Aku lalu berniat cari tahu, dan segera ke kamarnya untuk bertanya. Ku ketuk pintu kamarnya yang tertempel tulisan besar KIM HYUNRI disana. "HyunRi-a! Boleh aku masuk?" tanyaku setelah mengetuk sebentar.
Tidak ada jawaban. Aku mencoba membuka kenopnya. Tidak dikunci, dan tanpa permisi aku segera masuk. Namun tiba-tiba, HAP! seseorang memelukku sangat erat dan membuatku mundur beberapa langkah. HyunRi, baru saja melingkarkan tangannya di perutku dan menempelkan kepalanya didadaku. "YAH!!!" aku kaget setengah mati. Aku pikir cicak raksasa yang baru saja melompat ke arahku.
"Oppa~" rengeknya padaku. Ahh..aku paling tidak suka dengan keadaan seperti ini. Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan pada gadis yang menangis dipelukanku.
"Waeyo?" masih setengah kaget aku bertanya padanya.
"Apa yang harus aku lakukan? Aku kesal pada Jjong, tapi aku mencintainya! Aku tidak tahu apa alasannya sebulan ini ia pergi dengan gadis itu! Aku sudah menahannya, tapi aku kesal!! Kalau saja jjong memberitahuku! AH!! pokoknya aku kesal!!!" teriak HyunRi heboh. Dan aku merasa airmatanya membasahi polo shirt biru-ku ini.
Aku mendorong bahunya pelan. "Oke..oke..tapi lepaskan dulu pelukanmu! Kau membuat kaosku basah!" pintaku, dan masih terisak, HyunRi melepaskan pelukannya. Aku ambil saputangan dari kantong poloshirt-ku dan menghapus airmata yang membasahi hampir seluruh wajahnya.
"Oppa.." rengeknya lagi.
"Hmhh..memangnya ada apa dengan Jjong?" tanya ku lagi. "Dia menyakitimu?"
"Aku tidak tahu.."
"Lhah??" aku menggaruk kepalaku. "Oke, kau sudah mencoba mendengar penjelasannya?" HyunRi menggeleng pelan sambil masih sedikit terisak. "Kenapa kau tidak mendengar penjelasannya? Mungkin saja gadis itu temannya atau mlah saudaranya."
"Aku tidak tahu! Pokoknya aku sebal!!" teriak HyunRi lagi. Aku kehabisan kata-kata, mungkin aku akan membantunya menyelesaikan masalahnya, tapi tidak sekarang. Dan dengan bodohnya aku malah memeluk gadis itu dan membiarkannya menangis di pelukanku. AKu pikir, ini yang dilakukan semua pria jika ada seorang gadis yang ia kenal sedang menangis. Namun aku tahu mereka tidak akan melakukannya di depan pacar si gadis itu. Tapi kali ini aku melakukannya.
"HyunRi!" tiba-tiba seseorang berteriak setelah terdengar suara pintu masuk terbuka, dan kini orang itu sudah berada di hadapan kami. JongHyun, dengan nafas terengah-engah dan tatapan tidak percaya memandang kami berdua. "K..kalian?"
[Lee JinKi's Scene end]
***
[JongHyun's scene]
Aku tak percaya melihat mereka berdua. Ternyata apa yang selama ini dibicarakan Key yang merupakan sepupu HyunRi itu benar. Kalau mereka sepertinya ada hubungan dibalik keakraban mereka yang seperti adik kakak selama ini. Key selalu menyuruhku untuk berhati-hati, tapi sepertinya aku terlalu percaya pada HyunRi. Tapi tadi baru saja aku membuktikannya.
Aku pulang dengan langkah gontai ke rumah. Menyusuri sepanjang jalan yang sepi dan hanya diterangi lampu jalan berwarna oranye, dan membuat suasana hatiku semakin suram. Didalam hatiku, aku terus menyalahkan HyunRi setelah melihat kejadian tadi, dan tanpa meminta konfirmasi dari mereka, aku langsung berlari pulang karena takut apa yang aku pikirkan saat itu benar. Bahwa HyunRi dan Onew Hyung pacaran di belakangku.
Namun saat aku ingat kejadian sebelumnya, mungkin aku juga bersalah padanya. Sebulan ini aku lebih sering mengurusi urusanku sendiri dibandingkan untuk bertemu secara rutin dengan HyunRi. Mungkin itu yang membuat HyunRi meledakkan emosinya malam ini. Apa karena itu juga lalu HyunRi selingkuh dengan Onew Hyung?
Dan malam itu berakhir tanpa satu pertanyaanpun terjawab. Aku tidak menghubungi HyunRi, dan ia juga tidak menghubungiku. Aku memandang ke langit, dan sampai pagi aku tidak bisa memejamkan mataku sedetikpun.
[JongHyun's scene end]
***
[Lee JinKi's Scene]
Entah kenapa, suasana pagi ini menjadi sangat canggung. Setelah bangun dan sarapan dengan HyunRi dan Key, aku duduk di ruang TV bersama mereka berdua, namun tidak bergabung dengan keduanya. Aku memilih membaca koran pagi yang baru aku ambil dari kotak surat sebelum aku membuat sarapan.
Namun sesaat kemudian, Key beranjak dari duduknya setelah melihat arloji di tangannya. "Aku mau pergi dulu ya!" katanya padaku.
"Mau kemana?" tanyaku padanya, yang kini sedang merenggangkan badannya dengan sedikit senam.
"Ada latihan di club sepakbola!" jawabnya jujur. "Club memang selalu merusak hari liburku!" katanya lagi. Aku hanya tersenyum menanggapinya. "Oke, aku berangkat! Oh ya, Hyung! Jangan macam-macam dengan HyunRi, atau kau akan kena akibatnya!" katanya kemudian tertawa dan bergegas pergi.
Aku tahu dia hanya bercanda, tapi kata-katanya itu membuat suasanaku dan HyunRi semakin canggung saja. Jadi teringat kejadian semalam. AH!!! aku jadi merasa begitu bodoh, memeluk pacar orang lain. Pacar sahabatku sendiri! Apa yang sebaiknya aku lakukan???
"Oppa, keluar yuk??" baru aku berpikir tentang sesuatu yang mengerikan, tahu-tahu HyunRi berbalik badan dan mengajakku pergi keluar.
"Eh..?"
"Ayo, kita pergi keluar! Mumpung weekend!" katanya lagi. Aku yang masih heboh dan ketakutan dengan fantasi yang kubuat sendiri, menyanggupi ajakannya tanpa berpikir.
[Lee JinKi's Scene end]
***
[HyunRi's scene]
Pergi keluar dengan Onew Oppa adalah pilihan yang bodoh menurutku, tapi setelah cukup lama berpikir, akhirnya aku pergi juga dengannya. Kami tidak punya tujuan sebenarnya, hanya berjalan-jalan berkeliling kota, menyusuri jalanan disepanjang pertokoan dan di kakilima banyak dijajakan makanan. Tapi kami berjalan dalam diam. Tidak satu patah katapun kami keluarkan untuk mengobrol, sampai akhirnya, aku berniat mengatakan sesuatu.
"Oppa.." namun pada saat yang sama ia juga mengatakan sesuatu padaku. Kami diam lagi. "Anu.." dan kami bicara bersamaan lagi. Yah, seperti di serial drama. Sampai berkali-kali kami bicara secara bersamaan, dan akhirnya kami tertawa. "Bodoh sekali.." kataku sambil tertawa. "Oppa dulu saja!"
Onew oppa menggeleng. "Ladies First!" katanya sambil tersenyum. Aku mengangguk kecil dan meredakan tawaku.
"Tidak ada sesuatu! Hehe..hanya ingin melumerkan suasana yang beku!" aku menjulurkan lidah. Onew oppa terkekeh, kemudian mengacak rambutku. "Apa yang ingin oppa katakan?"
"Hmh..kau kedinginan?" tanya Onew oppa. Aku mengangguk.
"Sedikit!" kataku sambil meniup telapak tanganku dan menggosokkannya beberapa kali. Aku lupa bawa sarung tangan. Dan kini tanganku sudah merah sekali. Onew oppa tersenyum. Ia membuka sarung tangan kanannya dan memakaikannya di tangan kananku, kemudian menggenggam tangan kiriku dan memasukkannya ke saku jaketnya bersama tangannya juga.
Wajahku langsung memerah begitu ia melakukannya. Dan tanganku benar-benar terasa hangat sekarang.
"Kita cari yang hangat-hangat ya! Tanganmu dingin sekali.." katanya sambil menoleh kesana-kemari mencari kedai makanan yang cukup hangat di hari sedingin itu. Ia juga sepertinya kedinginan. "Mau makan dimana?"
"Terserah.." jawabku. Aku tidak bisa berpikir, jantungku berdetak kencang, dan mataku tidak bisa beralih dari saku kiri jaket Onew Oppa. Ia menggenggam tanganku erat sekali.
"Ayo!" ajaknya kemudian, dan kami pergi dari sana.
---
Merasa bahagia, seseorang menggenggam tanganku begitu erat sekarang. Namun didalam hatiku, aku benar-benar merasa bersalah pada JongHyun. Aku memang marah kemarin, tapi biar begitu aku masih mencintainya. Tpi sejak semalam, JongHyun belum menghubungiku lagi.
Kami masuk kedalam sebuah kedai kecil yang menjual kopi dan kudapan hangat. Tempat makan yang cocok di musim dingin begini. Dan tempat ini merupakan salah satu tempat makan yang sering aku kunjungi dengan JongHyun jika pergi dimusim dingin. Hatiku jadi terasa sakit sesaat, namun aku berusaha menahannya. Aku tidak apa-apa.
Dan suasanan memanas kemudian. Bukan karena kami memesan makanan yang ada api di atasnya, namun kami berpapasan dengan JongHyun sebelum masuk kesana. Rupanya ia juga berniat menghangatkan diri, ditempat dimana kami biasa datang. Dan sekilas kemudian, aku melihat pandangan matanya berada pada saku jaket Onew oppa. Serentak, kami segera melepasnya, dan aku memasukkan tangan kiriku ke saku jaketku sendiri. Aku tahu, ia pasti sangat cemburu sekarang. Tampangnya benar-benar marah. Ia kemudian berbalik dan pergi.
"Oppa!!!" aku memanggilnya dan berusaha meraih tangannya. Namun ia terus berlari tanpa menghiraukanku. Tapi aku tetap berusaha mengejarnya. "Oppa!!"
[HyunRi's scene end]
***
[JongHyun's scene]
Seseorang meraih tanganku dan menarikku sehingga aku berhenti dan berbalik. Lee JinKi. Onew Hyung, ternyata ia mengejarku untuk HyunRi dan menghentikanku agar pacarku itu bisa bicara denganku. Aku berontak dan berusaha melepaskan tanganku. Tapi cengekraman tangan Onew hyung benar-benar kuat hingga tanganku sakit dibuatnya.
"Jangan membuat wanita mengejarmu sambil menangis, Jjong!" katanya tegas padaku. Aku tidak menjawab, hanya masih berusaha untuk melepaskan cengkraman tangannya.
"Oppa!" sekali lagi aku dengar suara itu. Dan tak lama HyunRi sampai didepanku. Ia tertunduk dan mengatur nafasnya setelah cukup jauh berlari mengejarku. Kami berada di dekat taman bermain saat itu, dan tampaknya beberapa orang memperhatikan kami bertiga. "Oppa..mianhae.." kata HyunRi akhirnya. Apakah ini maksudnya ketakutanku benar terbukti?
"Apa maksudmu?" tanyaku memastikan setelah akhirnya Onew hyung benar-benar yakin aku tidak akan lari dan melepaskan tanganku.
"Kami membuatmu salah paham!" jawab HyunRi. "Baru saja aku menyadari, mungkin inilah yang membuat Oppa jadi tidak bersamaku sebulan ini. Apakah Oppa ingin balas dendam denganku yang selalu lebih akrab dengan Onew Oppa daripada denganmu?"
"Eh..?" sepertinya ada yang salah disini.
"Gadis yang sebulan ini selalu bersama oppa..apa dia pacar barumu?" tanya HyunRi. Aku diam, gadis? Yang mana? Terlalu banyak gadis di sekelilingku yang bisa saja dicemburui HyunRi. Dan aku tidak tahu siapa yang ia maksud.
"Gadis?"
HyunRi mengangguk. "Maaf, kalau kami membuatmu melakukannya untuk membuatku cemburu. Dan jika itu benar, oppa benar-benar berhasil. Berkali-kali aku melihat oppa berdua dengan gadis itu, dan aku benar-benar cemburu." HyunRi menjelaskan. "Aku berusaha menahannya, namun kemarin malam aku tidak bisa menahannya lagi oppa. Aku marah sekali denganmu!!"
"HyunRi-a.."
Dan air mata HyunRi mulai meleleh di pipinya. "Aku berusaha untuk benar-benar marah dan membencimu semalam! Tapi aku tidak bisa oppa! Sampai aku memeluk onew oppa begitu erat, tapi hatiku tetap terisi Jjong Oppa! Tidak bisa yang lain! Aku terlalu mencintai oppa! Aku sakit sekali!" katanya mulai terisak. Beberapa kali ia menghapus air matanya, tapi pada akhirnya air matanya sudah tidak tertampung lagi. "Maafkan aku, oppa. Mianhaeyo.."
DEG!
Sesuatu seperti mencambukku barusan. Melihat gadis didepanku ini menangis, hatiku jadi ikut sakit. Dan tanpa berpikir lagi, aku memeluknya dengan erat. Erat sekali, sampai aku bisa merasakan kesedihan yang sama dengannya.
Beberapa saat kemudian aku melepas pelukanku. Dan menatap wajahnya yang penuh air mata. "Jangan menangis!" kataku sambil menghapus airmatanya dengan tanganku. "Jangan tangisi aku jika aku melakukan kesalahan padamu HyunRi-a..aku merasa tidak pantas ditangisi! Aku juga akan sedih melihatmu seperti ini! Jadi berhentilah menangis dan minta maaf. Kau tidak salah, jagi.."
HyunRi akhirnya tersenyum. Aku senang melihatnya, meskipun tangisnya masih belum benar-benar reda, setidaknya hubungan kami kembali membaik. Kami saling tersenyum, dan sebentar-sebentar terkekeh sendiri. Aromanya seperti baru saja jadian.
"Jjong Hyung!!" tiba-tiba seseorang memanggilku dari arah taman. Seseorang dengan rambut oranye lurus, jaket ungu, celana denim dan sepatu putih, juga membawa sekop plastik melambai kearahku.
"YAH!!!" tiba-tiba HyunRi berteriak dan mencengkeram lenganku kuat-kuat sambil menunjuk ke arah orang yang barusan memanggilku.
"Ada apa?" aku dan Onew Hyung bertanya bersamaan. Kami sama-sama kagetnya. Sedangkan yang dimaksud malah melongo kebingungan.
"DIA! GADIS YANG AKU LIHAT BERSAMA OPPA SEBULAN INI!!" serunya masih sambil menunjuk manusia yang dimaksudkannya. "KENAPA DIA MEMANGGILMU HYUNG??"
Aku terdiam. Benar-benar disini ada yang salah. Ada kesalah pahaman lain selain pada HyunRi dan Onew Hyung. Tapi juga padaku dan LEE TAEMIN. Anak laki-laki yang kini terbengong sambil membawa sekop plastik itu. "Tapi dia laki-laki HyunRi-a! Namja!" kataku kemudian tertawa terbahak-bahak. "Dia rekanku dalam pekerjaan baruku di club musik HyunRi-a, namanya Lee Taemin!"
"Eh??"
Aku tidak bisa menahan tawa. Jadi Taemin orang yang ia maksud? Aku mencubit pipi HyunRi, gadisku ini lucu sekali. Aku memeluknya lagi, dan melepaskannya lagi. Kemudian bertekad, setelah ini tidak akan aku biarkan satu kesalah-pahaman pun datang dan membuat gadisku ini menangis. Terakhir, aku mencium keningnya, dan memeluknya lagi.
[JongHyun's scene end]
***
[Lee JinKi's Scene]
Permasalahan sepasang kekasih ini sudah usai, dan kini dihadapanku, keduanya saling berpelukan. Sangat mesra. Mereka benar-benar saling mencintai. Namun entah mengapa, melihat keduanya berpelukan, tiba-tiba ada sesuatu yang aneh pada diriku.
Disini, di dadaku rasanya seperti tercabik sedikit. Aku tidak tahu, dan aku memikirkan kabar terburuknya. Bukan, bukan aku akan terkena serangan jantung. Tapi, apakah aku cemburu pada mereka? Aku harap tidak. Tapi tetap saja, aku menehan sakit dengan memegangi dadaku sekarang. It's really hurt!
[Lee JinKi's Scene end]
***
_END_
Oke, bagaimana teman-teman?cukup aneh??
gw jarang sekali bisa puas dan pe.de dengan hasil karya gw sendiri..ah..gw ga pe.de-an~=.=a
tapi ya..cuma segini gw bisa menjawab tantangan KIM HYUNRI..hohoho..jadi, apakah anda puas cingu? =p
*kok ambu2ne nantang yo?* =p
-Keep Shine Like HIKARI!-
wawawawwahaaa....like this,,aku suka bagian sing pas ngejar jjong seko kedai...
ReplyDeletetapi yang dicemburuni kok taemin,,seperti agak tidak cocok soalnya cerita awal agak romantis tp akhirnya TAEMIN??hahahaha
tapi LUCU, aku suka
yaa kan nek romantis terus ki agak gak seru *nek versiku* hehe..dadi terakhir di beri sentuhan si adek yg cantik wae..hehe
ReplyDeletehaik!haik!gomaweo!!^^
ok..tapi aku suka
ReplyDeletegomawo....
mesti kowe masukkin adekku karna km terpesona akan kecantikannya to?hehe
haha..padahal maune taemin ra ono neng ide..malah mak jegagik,metu dewe~hoho
ReplyDeleteehm apa ya..? Hrus comment apa yah? Hehe.. Ceritany enteng sih.. Cuma kykny sempit bgt.. Gt.. *mdh2an ngerti mksud aye*.. Klimaksny kurang greget.. Mungkin ith aj.. Hoho
ReplyDeletehahaha.. okedeh..^^
Deletemakasi ya yang beginian juga di baca~HAHA :p