mungkin yang kali ini sedikit lebih pendek. hehehe~
lagi banyak kerjaan di perkuliahan yg sebenernya sangat bikin gw malas!gw lebih suka bikin cerita dibanding kuliah!
tapi ini konsekuensi gw terperosok di lautan orang-orang pintar di kampus..aigoo~ -___- *malah curhat*
ja, selamat membaca!^^
Oh My Friend (three)
Kelas 2-2.
"Kang Dae Seong?" panggil sonsengnim mengabsen DaeSeong. Tapi tampaknya anak itu belum datang. "Kang DaeSeong? Anak itu belum datang?" tanya Sonsengnim kemudian sambil melihat ke arah bangku DaeSeong yang berada di bagian tengah kelas.
GRAAKK!
Tiba-tiba pintu kelas terbuka, tampak seseorang dengan seragam lengkap, namun mengenakan masker di wajahnya baru saja datang. "Cwesonghamnida! Saya terlambat sonsengnim!" ujarnya dengan hormat, kemudian berjalan masuk dan segera duduk dibangkunya sebelum sonsengnim menginstruksikannya.
"Kau.. DaeSeong?" tanya sonsengnim ragu.
"Ne,, sonsengnim! Kang DaeSeong imnida!" jawab DaeSeong ramah hingga terlihat dari matanya yang semakin menyipit, bahwa ia sedang tersenyum.
Sonsengnim terlihat seperti ingin menanyakan sesuatu pada anak muridnya yang baru saja datang itu, namun ia tampaknya mengurungkan niatnya. "Eer..baiklah! Bapak lanjutkan..!" katanya, kemudian melanjutkan mengabsen anak muridnya satu persatu.
***
Masih jam pelajaran sekolah, JiYong malah duduk-duduk di atap sekolah sambil terus memandangai formulir pendaftaran perguruan tinggi yang harus segera diserahkannya pada Yoon sonsengnim. "Daftar..engga..daftar..engga.." gumamnya bingung. sementara angin terus bertiup menggoyangkan sedikit rambutnya, ia mash tidak bergerak dari tempatnya.
"Kwon JiYong~!" tiba-tiba seseorang melongok dari balik kertas formulir itu sambil memanggilnya pelan, dan membuat JiYong kaget hingga melompat mundur dan terjungkal.
"Aigoo~!" teriaknya, kemudian mencoba bangun dan membersihkan baju seragamnya. "Kau ini mengagetkan!" protes JiYong sebal.
SeungRi nyengir. Namun sesaat, perhatiannya beralih pada selembar kertas di tangan JiYong. "Itu apa hyeong?" tanya SeungRi seraya hendak mengambil surat tersebut. Tapi JiYong segera menyembunyikannya di belakang punggungnya. Entah kenapa ia tidak mau seorangpun tahu tentang ini.
"Bukan apa-apa! Kau kembali saja ke kelas!" perintah JiYong pada hoobaenya itu sambil mendorongnya dengan satu tangan. Tapi bukan SeungRi kalau menyerah pada rasa penasarannya. Ia malah mengejar kertas itu, berusaha mengambilnya, bukannya pergi kembali kedalam kelasnya. Setelah cukup lama mereka berebut, akhirnya SeungRi berhasil mendapatkannya meski bentuk kertas itu sudah tidak rapi seperti awalnya.
"Formulir.. pendaftaran.. universitas.. seoul?" gumamnya membaca bagian kepala surat pada formulir tersebut. "FORMULIR PENDAFTARAN UNIVERSITAS SEOUL???" ulangnya setengah berteriak, dan membuat JiYong memukul kepalanya dan merebut kembali kertas formulir tersebut.
"Biasa aja kali!" ujarnya pelan.
"Tapi hyeong, kau kan masih kelas 2 SMA? Kenapa ingin mendaftar ke perguruan tinggi secepat ini?" tanya SeungRi heran. "Tapi..apa karena kau sudah menyadari ke jeniusanmu dan tidak mau menyia-nyiakannya?" katanya sambil sok berpikir.
"Sok tau! Yoon Sengnim yang memberikannya padaku kemarin! Aku juga tidak tahu mau menyanggupinya atau tidak!" jawab JiYong, ia lalu melipat kertas formulirnya dan mengantonginya. "Aku akan tanya orang tuaku saja!" lanjutnya. Tapi ia tahu, konsekuensi ia bertanya pada orang tuanya adalah ia akan dipaksa untuk menyanggupinya.
***
Jam 7 malam, lapangan basket indoor SMA.
Masih terdengar suara pantulan bola di dalam lapangan tersebut, meski seharusnya semua anggota tim basket sudah pulang karena latihan sudah berakhir satu jam yang lalu. YongBae masih berlatih didalam. Ia main shoot sendiri, kemudian mencoba beberapa teknik yang sudah di kuasainya untuk lebih memperdalamnya lagi.
Setelah cukup lama dan lelah berlatih sendirian, ia melihat arlojinya. Sudah cukup malam untuk tetap berada di sekolah. Dan sebelum ia diperingatkan penjaga sekolah, YongBae segera mengganti pakaiannya, mengemasi barang-barangnya dan bergegas pulang.
---
Laki-laki berseragam sekolah lengkap dengan tas olah raga itu berjalan menyusuri trotoar menuju rumahnya sambil memainkan bola basketnya sekalian melatih gerak tangannya. Sesekali ia mendrible, kemudian berpura-pura shoot, dan merotasikan bolanya di ujung jarinya. Ia benar-benar ingin segera mengikuti turnamen, karena mulai tahun ini ia masuk kedalam tim inti basket sekolah.
Matanya mengawasi sekitar, memeriksa kalau-kalau ada sesuatu yang menarik. Dan tak sengaja pandangannya mengarah ke sebuah barber shop tak jauh dari tempatnya berdiri. Mulanya tidak terpikir apapun dibenaknya, namun sesaat, ia ingin mencoba memangkas rambutnya yang tidak pernah ia potong sejak kelas 1 SMA itu. "Umm..buang sial ahh~" ujarnya, kemudian masuk kedalam barber shop kecil di antara beberapa toko itu.
***
Rumah keluarga Choi. 10 pm.
"Eomma dan appa akan pulang besok siang! Jadi jangan lupa kunci pintunya sebelum kau tidur!" ujar seseorang diseberang telpon pada ChaeYong yang menerima teleponnya. Ibu dan ayahnya sedang mengunjungi neneknya di Gwangjoo, karena sudah hampir setengah tahun mereka tidak mejenguk nenek, jadi diputuskan datang sejak tadi siang hingga besok.
"Ne, eomma! Hati-hati disana!" kata ChaeYong pada ibunya.
"Hmmh..oh ya, kalau SeungHyun-a pulang, masakan sesuatu untuknya, dan bilang ia harus tidur di rumah malam ini untuk menemanimu karena ibu dan ayah ke Gwangjoo, araseo?" kata ibunya mengingatkan.
"Ne eomma! Sampai jumpa lagi, hati-hati di gwangjoo, dan salam untuk halmeoni dan haraboji!" ujar ChaeYong mengakhiri teleponnya, kemudian mengembalikan gagang telpon berwarna putih itu kembali ke tempatnya.
Ia hendak kembali ke kamarnya untuk mengerjakan PRnya yang sempat tertunda karena telepon dari orang tuanya. Namun sesaat, terdengar suara ribut dari pintu depan rumahnya. ChaeYong yang penasaran segera berlari kearah pintu dan membukanya. Tampak badan tinggi SeungHyun tengah berdiri didepan pintu. ChaeYong tampak senang karena malam ini ia tidak akan sendirian. "A..Tabi! Kau pulang~?" serunya gembira.
Tabi tersenyum aneh. "Hai~!" katanya sambil melambaikan tangan pada adiknya. ChaeYong yang tadinya merasa senang karena satu-satunya kakaknya pulang, kini berubah pikiran. Perasaannya jadi tidak enak melihat hal ini.
"Kau kenapa?" tanya ChaeYong. dan sesaat kemudian BRUKK! Tubuh Tabi jatuh menimpa ChaeYong yang kini kerepotan mengangkat tubuh kakak laki-lakinya yang jauh lebih berat darinya itu. "Aiyah~dia kenapa sih??" ujarnya sambil mencoba membangunkan kakaknya dengan sekuat tenaga. Namun sesaat ia tertegun. Bau aneh ini muncul lagi, seperti yang pernah di ciumnya di UKS sekolah waktu itu. Ia mengendusnya hingga baunya tercium sangat jelas. "Alkohol..?" gumamnya. Ia mengendusnya lagi. Benar.
ChaeYong segera memapah kakaknya masuk ke kamar anak laki-laki itu sekuat tenaga. Ia langsung menjatuhkannya di atas ranjang, melepas jas seragam dan sepatunya, kemudian keluar untuk membuat sesuatu. ChaeYong sangat yakin bau yang barusan diciumnya adalah bau alkohol. Ia tidak tahu bawa selama ini kakaknya suka minum. Dan alasan sakit yang membuat Tabi istirahat di UKS kemarin juga pasti tidak benar, ia pasti mabuk!
***
Pagi.
Tabi sudah mulai bangun. Setelah sejenak menggerak-gerakkan badannya, ia membuka mata dan melihat sekeliling. Ia mengenali tempat ini. Kamarnya yang sudah lama tidak ia tempati. Tabi beranjak dan keluar dari kamarnya. Ia lapar. Meskipun kepalanya sedikit terasa berat, tapi ia berpura-pura tidak apa-apa agar tidak dicurigai orang rumah.
"A..sudah bangun?" sapa seseorang yang kini sedang membuat sesuatu didapur. Adiknya, sudah berseragam lengkap, dan sedang memasak sesuatu. Ia tidak tahu bahwa ChaeYong bisa memasak. Sudah berapa lama sejak ia tidak pulang ke rumah ya?
"Ne!" jawabnya pendek, kemudian mengambil sekotak susu di kulkas, menuangkannya dalam gelas, kemudian meminumnya habis. "Kok sepi? Eomma dan appa mana?" tanya Tabi sambil melihat sekeliling.
"Ke Gwangjoo! Mereka marah padamu! Masih untung aku tidak ikut pergi!" jawab ChaeYong asal, sambil menuang masakannya kedalam wadah kecil, kemudian meletakannya ditengah meja makan.
"Marah? Padaku?" tanya Tabi memastikan. ChaeYong mengangguk kecil. "Apa sebabnya??"
"Karena semalam!" jawab ChaeYong lagi.
Tapi mencoba mengingat sesuatu. Semalam, ia tidak melakukan apa-apa. Setelah pulang sekolah, ia ke kedai langganannya seperti biasa, kemudian pulang. Pulang, ya! Tapi ia pulang dalam keadaan mabuk! "AAAAA????" Tabi berteriak keras hingga mengagetkan ChaeYong yang tengah mengambil mangkuk nasi didalam rak. "Eomma dan appa tahu aku mabuk???" teriaknya lagi. ChaeYong batal mengambil mangkuk nasinya. Ia berkacak pinggang sambil menatap tajam kearah kakaknya. "Mwo?" tanya Tabi pada adiknya.
"Terlalu mudah membohongimu, Choi SeungHyun!" jawab ChaeYong dengan nada bicara seperti aktor-aktor drama action.
"Eh?"
"Jadi kau benar mabuk?" tanya ChaeYong memastikan. Tabi memandang adiknya itu bingung. "Eomma dan apa pergi ke Gwangjoo sejak siang! Jadi mereka tidak tahu kalau kau mabuk! Tapi semalam kau pulang dengan bau alkohol di seluruh badanmu! Apa kau juga mandi minuman keras?"
"Eh..jadi??" Tabi merasa terperangkap. Bocah ini pintar sekali bermain trik.
"Kalau kau mengaku, aku tidak akan mengadukannya pada eomma dan appa!" ujar ChaeYong menawarkan pilihan. "Tapi kau harus berhenti minum! Arachi?"
"Eh? Umm..aku..tidak bisa janji.." jawab Tabi ragu.
"Kalau begitu aku juga tidak bisa janji untuk tidak mengadukanmu pada eomma!" kata ChaeYong, dan membuat Tabi memikirkan lagi tawaran adiknya itu. lebih baik berhenti, atau mati saja sekalian?
***
ChaeYong jadi seperti pelayan pribadi Tabi sekarang. Setiap istirahat sekolah, ia terus mengikuti kemana kakaknya pergi. Kalau kakaknya di kelas, ia akan terus berdiri di pintu kelas kakaknya itu tanpa bergerak sedikitpun. Kemana Tabi pergi, ia pasti mengikuti dibelakangnya. Saat jam pelajaran mulai, ia akan meminta salah seorang teman sekelas Tabi merekam aktifitas kakaknya selama dikelas untuknya. Dan hal itu membuat Tabi agak risih sebenarnya.
Jam istirahat makan siang. ChaeYong datang lagi ke kelas kakaknya dengan berlari-lari dari kelasnya yang berada dilantai paling bawah. Namun sebelum ia sampai dipintu masuk, Tabi menyeretnya pergi dari sana segera. Ia ingin memperingatkan adiknya untuk tidak mengikutinya lagi.
"Kau, berhenti jadi bayanganku hari ini! Kau ini kenapa sih??" keluh Tabi kesal setelah mereka berhenti diatap sekolah yang cukup sepi. Tabi melihat ke sekeliling dengan tampang sebal, kemudian mengembalikan perhatiannya pada ChaeYong yang berdiri didepannya. "Aku hanya mabuk! Aku tidak mencuri ataupun membuat kerusuhan! Aku tetap ke sekolah meski tidak belajar dengan baik! Jadi kau tidak usah jadi orang kolot seperti itu!"
"Tapi Tabi-ya!"
"Berhenti memanggilku Tabi-ya! Aku ini kakakmu! Oppa! Dengar?? Oppa!!!" teriak Tabi marah pada adiknya. Namun kemarahannya berhenti sejenak saat merasakan ponsel disakunya bergetar. Ia segera mengambilnya dan membua ponselnya. Seseorang baru menelponnya.
"YongBae-a Yeoboseyo?" sapa Tabi segera sesaat setelah mengangkat teleponnya. "He???"
***
Tabi berlari kearah ruang guru di lantai dua cepat-cepat, diikuti ChaeYong yang juga penasaran dibelakangnya. Terlihat banyak siswa tengah melongok kedalam ruang guru. Sepertinya kabar ini sudah menyebar ke seantero sekolah. Tabi mencoba mencari orang yang baru menghubunginya dan dua orang lainnya lagi. Dan sesaat kemudian, seseorang menarik lengannya keluar dari kerumunan.
"Eh..YongBae? Umm..sebentar, ada apa dengan rambutmu?" perhatian Tabi malah beralih pada rambut YongBae yang kini tinggal beberapa centi itu. Ditambah beberapa guratan motf dibagian samping kepalanya. Rambut baru setelah potong rambut semalam.
"Aish! Tidak penting!" protes YongBae. "DaeSeong akan disidang sepulang sekolah nanti!" ujar YongBae cepat tanpa berpikir lagi.
"Eh?? Jeongmalayo?? Kok bisa??" Tabi berteriak kaget.
"Dia ketahuan menghabisi orang kemarin saat dalam perjalanan kesekolah! Dan seorang saksi yang tidak disebutkan melaporkannya pada kepala sekolah!" jawab YongBae jujur. "Aku tidak tahu bagaimana ini bisa terjadi, yang jelas ini berita yang aku dapat dari teman sekelas DaeSeong!"
Tak lama kemudian dua orang yang lain datang dengan nafas terengah setelah cukup jauh berlari. "Ahh..hyeong sudah disini? Kami mencarimu kemana-mana!" ujar SeungRi dengan nafas tersengal. "DaeSeong hyeong.."
"Iya, aku tahu!" jawab Tabi. Ia menoleh ke arah pintu ruang guru. Terlihat DaeSeong sedang berdiri dan menunduk didepan guru wali kelasnya dengan wajah ketakutan. Sedangkan gurunya terus berbicara, namun wajahnya seperti tidak rela kalau DaeSeong akan dihukum sepulang sekolah nanti. Sekalipun anak itu belum pernah tertulis dalam catatan kriminal di sekolah, tapi tahu-tahu ia sudah akan disidang untuk menentukan hidup dan matinya disini.
***To Be Continue***
Yeah!! doakan gw semakin produkrif setiap harinya ya~jadi gw bisa bikin lebih banyak fict yang semoga saja bermanfaat buat teman-teman!^^
Ok, thanks for reading and don;t forget to leave a coment!^^ SANKYUUH!!-Keep Shine Like HIKARI-
lanjooottt!
ReplyDeleteXDD
itu si jidi sama riri berdua mulu saya curiga ini -3- (?)
Daecungie aaaaa *jewer*
kenapa sih dia itu -3-
aku mau ditindih tabiii aaa (?)
sidi curang ih dapet yang bagus2 (???)
gapapa lah~kamu curiga tapi seneng juga toh??hayo~hayo~ hha
ReplyDeletedia itu..tunggu kelanjutannya~
kkk~kan aku yg bikin..ya maunya dapet yang enak2 donk~*tp dtindih badan segede gaban gitu berat juga~~-__-
woh... Tabi apik e...pas ketemu Chae Yong, bukane berat e Tabi i 2 kali lipat e ?
ReplyDeleteDaesung mesti durung di isi ulang kipas Doraemone dadine panas
haha..lumayan abot..*krenggosan*
ReplyDeleteolah raga angkat berat..tambah kuat ak..tp yo dadi tambah pendek~ -__-
wahaha..maksude py wi?
ceneeeennngg~ XDD
ReplyDeletetambah fanservice nya~ (?) muahahaha
segede gaban tapi kan... tabi.. bahaha XD ditindih eunhyuk yang walo ceking juga gamau kan? (?)
whahaha..lebih tepatnya deca service deh kyaknya~ >_<a
ReplyDeleteiya ya??hahaha..asal jangan ketimpa Tabi jaman kapan itu..sumpah..beratnya 4 kali lipat~ #PLAKK ..*di lempar cobek*
wehe~ fanservice khusus buat saya~ (??)
ReplyDeletetabi jaman kapan lol XDD
itu sih biar saya aja yang nindihin lah wong empuk~ XDDD enak nggo bobok~ nyehehe *ditindih tempo* (?)
tabi jaman 'buckwild! nanananana..BUCKWILD!' *ga apal lyricnya*
ReplyDeletewahaha..ditindih dia langsung ringsek~ *dipoles pake cincin yg segedhe akik*