Saturday, April 16, 2011

Oh My Friend [TWO]

Hello~hello~~
lanjut lagi ya! tapi kali ini gw ga bisa memastikan cerita ini bakalan jadi berapa part!hahaha..
baca aja deh~^^
oh ya, di episode ini (halah) HyunSeung cantik kita dari B2st datang sebagai cameo untuk memeriahkan ff ini! *yeey yeey!!* oke,ga jelas emang gw..-__-
selamat membaca!!^^

Oh My Friend (two)

(anggaplah cewe di tengah itu gw (ChaeYong)!hahaha)

Kamis Pagi.

Di salah satu sudut kota Seoul. Di atas pagar sebuah rumah tepatnya. Seseorang berjongkok dan mengamati lingkungan sekitar dengan menggunakan sebuah binocular ukuran kecil yang terkalung di lehernya, sambil mengunyah permen karet di bagian kanan mulutnya. Di jas seragamnya tertera name tag 'KWON JIYONG' dan juga sebuah pin dengan hurup G di bawahnya.

"JIYONG!!! JANGAN LAKUKAN YANG BEGITU LAGI!! MEMALUKAN!!" seseorang berteriak dari arah pintu masuk rumah. "TURUN! ATAU IBU HUKUM!" teriaknya lagi. Wanita itu ibunya, yang sebenarnya sudah kesal harus memperingatkan anak lelakinya itu setiap pagi.

"Iya! Iya! Aku turun!!" jawab JiYong dan segera melompat turun ke jalanan di depan rumahnya. Dan setelah sedikit merapihkan bajunya, ia berjalan pergi.

Sepertinya tidak ada yang menarik untuk dilakukan hari ini. Kecuali.. "Yah!! SeungRi-a!!" seru JiYong segera setelah ia melihat batang hidung SeungRi muncul tak jauh dari tempatnya berada. Bukan perumpamaan, benar-benar batang hidungnya! Bahkan JiYong bisa tahu siapa yang ada disana dari batang hidungnya saja. (?) "SeungRi-a! Berangkat sama-sama yuk!" ajak JiYong setelah berlari mendekati hoobaenya itu dan merangkulnya akrab.

SeungRi diam saja. Dan sesaat kemudian langkahnya terhenti. Ia lalu mengulurkan tangannya pada JiYong dan menatapnya serius. "Mwo?" tanya JiYong. SeungRi tetap diam. "Kau mengajaku bersalaman? Untuk apa?" SeungRi tetap tidak menjawab. Tapi gerak matanya mengisyaratkan JiYong untuk membalas salamannya. Dan dengan semangat dan senyum lebar JiYong menyalami SeungRi.

CRATTZZ!!

"Aigoo!!!" JiYong langsung melepas salamannya. Tangannya baru saja di setrum dengan sebuah alat yang SeungRi buat sendiri. "Ah!!! Sakit tau!"

"YES!! BERHASIL NGERJAIN HYEONGNIM!!!" teriak SeungRi seraya berlari menjauh penuh kemenangan. Dan JiYong yang tidak terima langsung mengejar hoobaenya itu untuk membalasnya dua kali lipat.

---

"Yah!! Awas Kau!!" sampai di lorong sekolah, JiYong baru bisa menangkap hoobaenya yang masih tertawa terbakah itu. Ia merangkulnya kemudian mengacak rambut SeungRi sampai benar-benar berantakan. Namun kegiatan mereka terhenti setelah melihat seseorang datang sambil tersenyum dan wajahnya memerah.

"He..Tabi Hyeong? Annyeong~!" sapa JiYong.

"Annyeong~~" Tabi menjawab dengan nada ngelantur.

SeungRi membenahi kacamatanya yang melorot akibat aksi pembalasan JiYong padanya. Kemudian berjalan mendekati Tabi, diikuti JiYong dibelakangnya. "Hyeong? Kau tidak apa-apa?" tanya SeungRi. Tabi malah terkekeh kecil. Dan sesaat SeungRi mencium sesuatu. "Aish..bau alkohol!" bisiknya. "Hyeong? Kau minum?"

"Ne? Kau mengatakan sesuatu?" tanya Tabi ngelantur.

SeungRi menoleh ke belakang. Ia mengisyaratkan sesuatu pada JiYong tentang Tabi. Dan JiYong yang jenius itu benar-benar mengerti. Ia segera menggandeng tangan kiri Tabi dan membantu memapahnya ke arah UKS.

***

Kelas Tabi (kelas 3-4). Pelajaran jam pertama.

"Chae Min Ah!" seru sonsengnim di muka kelas sambil membaca absennya, dan memeriksa anak murid yang di panggilnya.

"Neh! Sonsengnim!"

"Cho Hyun Jae?"

"Hadir!"

"Choi Seung Hyun?"

"Demam pak!" seru seseorang dari arah bangku yang biasa ditempati oleh Tabi. Pak guru menatap kearah bangku Tabi. Lalu menuliskan keterangan di buku absennya. Namun sejenak kemudian ia kembali mengarahkan pandangannya kearah bangku tersebut.

"Kau? Kwon JiYong? Kelas 2-1?" tanya Sonsengnim padanya.

"Neh! Sonsengnim!" jawab JiYong santai.

"Kenapa kau disini?"

JiYong memutar bola matanya. "Cuma sedang jalan-jalan!" ujarnya dan tersenyum lebar. Sonsengnim hanya menggelengkan kepalanya, kemudian kembali mengabsen anak muridnya. Memang selalu ada spesialisasi untuk seorang anak jenius.

---

Sedangkan di kelas JiYong. Kelas 2-1.

"JiYong?? Ada yang lihat JiYong??" tanya Sonsengnim di muka kelas sambil mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan. Namun tidak ditemukan manusia bernama JiYong itu. "Kemana lagi anak itu??"

"Biasa pak! Keluyuran ke kelas orang!" jawab seorang murid yang duduk di bagian tepi.

"Segitu membosankannya kah pelajaranku?" tanya Sonsengnim pelan.

"Tidak pak! Hampir 80% jam pelajaran dalam sehari JiYong hobi keluyuran ke kelas orang!" jawab teman sekelas JiYong yang lain.

Sonsengnim mendengus pelan. "Jeongmal~.." gumamnya. Namun sesaat kemudian ia kembali melanjutkan pelajaran. Benarkan? Seorang anak jenius benar-benar selalu mendapat hak istimewa!

***

UKS. Jam istirahat sekolah.

Tabi akhirnya bangun setelah cukup lama tidur didalam UKS sambil sesekali mengigau menyebutkan nama-nama makanan yang baru ia makan semalam, dan terkadang ia tertawa sendiri (ini ngigo apa sedeng?). Ia mencoba bangun, tapi kepalanya terasa berat. Efek minum alkohol sampai mabuk sebelum berangkat ke sekolah. Kali ini ia benar-benar cari mati!

"Kau sudah bangun hyeong?" tanya SeungRi yang kebetulan baru masuk dan melihat seonbaenimnya sudah duduk di atas ranjang ber-sprei putih itu sambil memegangi kepalanya. "Gwaenchana??" Tabi menggeleng sedikit sambil terus memijat bagian tengkuknya. Ia benar-benar merasa pusing.

"Tabi-ya!!!" seseorang tiba-tiba menyerobot masuk. Seorang anak gadis dengan seragam yang sama dengan mereka, dan tertulis CHOI CHAEYONG pada name tag-nya. "Tabi-ya! Gwaenchana?" gadis itu langsung memeriksa suhu badan Tabi dengan menempelkan punggung tangannya di dahinya. Kemudian memegang kedua pipi Tabi dan memperhatikan sekeliling wajahnya.

"Kau ini apa-apaan sih?" Tabi melepaskan tangan ChaeYong segera sebelum wajahnya jadi berantakan.

"Hei! Aku menghawatirkanmu, Tabi-ya!" seru ChaeYong itu kesal.

"Tabi-ya.. Tabi-ya..panggil aku oppa! Aku ini kakakmu! Nggak ada hormat-hormatnya sama sekali!" protes Tabi kemudian memukul kepala ChaeYong.

"Aigoo~" jeritnya sambil menggosok bagian kepala yang baru saja dipukul. Ia lalu memandang kakaknya itu kesal. "Lagian kenapa kau bisa sampai sakit? Kau bahkan tidak pulang semalam? Kau kemana? Eomma mencarimu tau!" protesnya panjang.

"Dari mana kau tahu Hyeongnim sakit?" tanya SeungRi setelah menyadari sesuatu. Bisa gawat kalau ChaeYong tahu kakaknya mabuk tadi pagi.

"DaeSeong imnida!!!" tiba-tiba terdengar teriakan dari arah pintu masuk. Terlihat DaeSeong tengah tersenyum lebar sambil mengangkat tangannya. "Aku pikir Yongie harus tahu kalau kakaknya sakit!" lanjutnya. Tapi entah kenapa tampang SeungRi tidak begitu menyenangkan.

Sesaat ChaeYong mengendus sekelilingnya. Kemudian hidungnya mengarah kepada kakaknya, tapi sebelum ia sampai bisa mencium bau mencurigakan itu dengan jelas, SeungRi langsung menghadangnya. "Yongie! Aku ingin tanya sesuatu, boleh?" ujarnya tiba-tiba, dan membuat ChaeYong tersentak hingga mundur beberapa langkah.

"Ya~! Kenapa begitu tiba-tiba?" protes ChaeYong. SeungRi hanya tersenyum. "Wae?" SeungRi langsung membalik badan ChaeYong dan mendorong gadis itu keluar dari dalam UKS. "He? Kita mau kemana?" tanya ChaeYong bingung.

"Aa..aku ingin tanya PR matematika!" ujar SeungRi asal.

"Kau ngelindur? Nggak ada PR matematika! Kamu juga nggak pernah masuk kelas matematika! Sok mau tanya!" jawab ChaeYong.

"Aa..kalau begitu..trik sulap! Aku ingin menunjukannya padamu~" ujarnya tidak kehabisan akal dan membuat ChaeYong benar-benar keluar bersamanya dari UKS. Meninggalkan dua orang lain disana. DaeSeong dan Tabi.

Setelah melongok keluar pintu, DaeSeong lalu berbalik dan berjalan mendekati seonbaenya yang masih duduk diatas ranjang UKS ber-sprei putih itu. DaeSeong lalu duduk di atas sebuah kursi logam disamping tempat tidur. "Gwaenchana, Hyeong?" tanya DaeSeong segera. Tabi menggeleng kecil, dan membuat DaeSeong tampak sedikit kecewa. "Mianhamnida!" katanya kemudian.

"Mwo? Untuk apa kau meminta maaf? Bocah aneh?" ujar Tabi heran.

"Hyeong mabuk karena memikirkanku bukan?" tanya DaeSeong ge.er. Sesaat Tabi tertawa dan memukul kepala DaeSeong.

"Memangnya aku homo? Memikirkanmu sampai segitunya?? Hahaha!!" jawabnya jujur. DaeSeong yang awalnya tersenyum malu, jadi ikut tertawa.

***

PANG!!!

Tiba-tiba sebuah burung muncul dari balik sapu tangan biru muda milik SeungRi. Memang keren sepertinya. Tapi bukanlah merpati yang muncul, melainkan burung gereja kecil berwarna coklat yang kini tertegun pada dirinya sendiri, bagaimana ia bisa ada disini?

"Yah! Kenapa yang muncul bukan merpati? Kau masih amatir!" protes ChaeYong setelah baru saja melihat trik sulap yang baru dipelajari SeungRi beberapa hari itu. Kini mereka sedang berada didalam kelas 1-3, kelas dimana keduanya belajar disekolah. Mereka duduk dibangku masing-masing yang letaknya depan-belakang.

"Hei, aku kan lagi belajar! Makanya pakai burung gereja dulu!" jawab SeungRi ramah, kemudian berjalan ke arah jendela yang mengarah ke halaman sekolah yang besar, kemudian melepaskan burung itu melalui jendela. ChaeYong yang memperhatikannya lalu berjalan mendekati SeungRi dan berdiri di sisi jendela yang lain.

SeungRi melipat dan mengantongi sapu tangannya. "Benar Tabi Hyeong tidak pulang semalam?" katanya pada ChaeYong yang tengah memperhatikan siswa-siswi yang ada dihalaman sekolah.

ChaeYong mengangguk membenarkan. "Tidak hanya semalam. Oppa sudah berhari-hari tidak pulang, ia hanya akan datang untuk ganti pakaian, kemudian pergi entah kemana! Aku juga tidak bisa menghubungi ponselnya! Tapi aku senang ia masih datang ke sekolah!" jawabnya jujur.

"Ada masalah di rumah?" tanya SeungRi.

"Setahu ku sih tidak! Bahkan eomma menyambut dengan biasa saja saat oppa pulang! Seperti tidak ada apa-apa dirumah! Bahkan setelah berhari-hari ia tidak muncul dirumah. Padahal eomma selalu mencoba mencari informasi dimana oppa berada!" jawab ChaeYong panjang. "Apa ada yang berubah dari oppa pada kalian akhir-akhir ini?"

SeungRi menggeleng. "Ahniyo!" jawabnya pendek. Ia lalu ikut memandangi halaman sekolah hingga jam istirahat usai dan mereka kembali dengan pelajaran di kelas.

***

"Tawaran kuliah?" tanya JiYong setelah mendengar penjelasan wali kelasnya di kantor guru. Yoon Sonsengnim mengangguk membenarkan. "Tapi kan saya baru kelas 2 SMA, Yoon Seng?"

"Tapi kau hanya menyia-nyiakan waktu disini!" ujar Yoon Sonsengnim. "Sebaiknya kau lulus bersama siswa kelas 3, tahun ini! Dari pada kau cuma menghabiskan waktu di sekolah seperti itu? Iq mu bahkan lebih tinggi dari seorang mahasiswa kau tahu?" jelasnya lagi.

"Tapi Yoon Sengnim?"

"Pikirkan saja dulu! Kalau kau bersedia, segera isi formulir ini dan berikan padaku! Oke? Jangan berlama-lama! kesempatan emas tidak akan datang dua kali!" jelas Yoon Sonsengnim sambil menyodorkan selembar kertas putih. Kertas formulir pendaftaran perguruan tinggi terbaik di Korea Selatan yang di rekomendasikan langsung dari kepala sekolah, melalui wali kelasnya.

JiYong memandangi kertas formulir itu sejenak. Namun sesaat kemudian ia beranjak dan pergi setelah terlebih dahulu pamit pada gurunya.

***

Ruang bekas club berita, jam 4 sore.

JiYong masih terus mempertimbangkan kata-kata Yoon Sonsengnim sambil terus membaca kertas formulir yang diberikan padanya tadi berulang-ulang. Namun tiba-tiba seseorang datang dan membuatnya menyembunyikan kertas formulir itu dengan asal.

"Eh..JiYong hyeong disini?" kata orang yang baru masuk tadi. Kang DaeSeong. Dengan wajah cerahnya ia masuk dan menyapa seonbaenya itu, kemudian mengeluarkan beberapa buku dari dalam tas ranselnya. Kemudian duduk di bangku tersebut dan mulai mengerjakan soal-soal dalam buku itu.

"Kau tidak ada kegiatan club?" tanya JiYong pada DaeSeong. DaeSeong menggeleng cepat.

"Hari ini club matematika berakhir cepat! Jadi aku belajar sendiri saja!" ujarnya tanpa mengalihkan perhatiannya dari pekerjaannya. Ia mengerjakannya tanpa ragu. Tapi beberapa detik kemudian, ia tampak kesulitan. "Hyeong, bisa tanya yang ini? Aku masih tidak jelas!" katanya kemudian sambil memperlihatkan soal yang di maksud.

JiYong membacanya sebentar. "Umm.." gumamnya, kemudian merebut pensil DaeSeong dan mencoba mengerjakan di sebelah soal tersebut. "Ini sih menurutku! Tapi coba saja dulu dengan cara yang biasa! Seperti ini!" ujar JiYong, kemudian menuliskan lagi beberapa rumus dibawahnya. "Kalau sama, lebih baik pakai yang di atas saja! Soalnya yang ini terlalu lama!" jelasnya seraya mengembalikan pensil milik DaeSeong.

DaeSeong tersenyum kagum. "Wah!! Hyeong hebat! Seharusnya sekarang hyeong sudah jadi mahasiswa dengan kemampuan yang sehebat ini!" puji DaeSeong. "Tidak mencoba akselerasi sepertiku hyeong?"

"A..tidak!" jawab JiYong pendek.

"Sayang sekali!" kata DaeSeong kemudian setelah menarik kembali bukunya. "Aku saja yang harus berjuang seperti ini, memilih untuk akselerasi. Dan aku akan lulus tahun ini bersama dengan Tabi hyeong! Aku ingin cepat-cepat lulus dan menjadi guru matematika!" jelasnya jujur. "Kalau Hyeong yang jenius seperti ini, seharusnya lebih mudah kan?"

JiYong tersenyum kecil. Namun kata-kata DaeSeong membuatnya semakin berat mempertimbangkan tawaran dari Yoon Sonsengnim untuknya.

***

"Turnamen akan berlangsung 3 minggu lagi! Dan bapak harap, kalian semua sudah mempersiapkan mental dan fisik!" seru pelatih pada seluruh anggota tim basket, termasuk YongBae yang tergabung dalam tim inti. "Jangan memaksa latihan saat kalian kelelahan! Banyak istirahat dan makan dengan teratur! Jaga kondisi fisik, latihan secukupnya! Oke?"

"Ya pak!"

Pelatih tersenyum. "Baiklah! Latihan hari ini, cukup sekian! YongBae dan HyunSeung, giliran kalian yang membereskan bola! Dan jangan lupa kunci gudang olah raga dan gym!" jelas pelatih pada dua orang yang ada dalam kerumunan anggota tim tersebut.

"Baik pak!" jawab keduanya serentak. Dan setelah barisan bubar jalan, dua orang itu bergegas memasukkan bola basket yang bertebaran itu kedalam keranjang besi besar di sudut lapangan, dan memasukkannya kedalam gudang olah raga.

"Kau semangat sekali hyeong?" tanya HyunSeung sambil memunguti bola dan melemparkannya ke keranjang besi besar itu. YongBae hanya tersenyum. "Kau suka sekali main basket ya?" katanya lagi.

YongBae menghentikan kegiatannya, kemudian berkata dengan sok dramatis, "Basket is my life! Seperti itulah! Hahaha.." katanya, kemudian tertawa sendiri. HyunSeung  ikut tertawa mendengar pernyataan YongBae.

"Semangat ya hyeong untuk turnamen!" kata HyunSeung memberi semangat.

"Kau juga, hwaitting!" balasnya pada HyunSeung yang merupakan anggota baru tim inti basket sekolah. Dan ia hanya bisa tersenyum membalasnya.

*** To be Continue***

Just wait for the next part!^^
Thanks for reading and don't forget to leave coment!^^
karena saran dan kritik teman-teman sangat dibutuhkan demi kemajuan karya saya!!^^
hontou ni SANKYUUH!!^0^

-Keep Shine Like HIKARI-

12 comments:

  1. wahaha sebenere wis di baca pas bengi kae
    ceritane apik, kowe dadi cameo yo ? atau pemain pendukung ? hahaha

    ReplyDelete
  2. ahaha..sankyuh^^
    iyo,cameo~metu kadang2 wae..hhho..

    ReplyDelete
  3. ada G-Ri Todae lagi~~
    *digampar*

    . . .

    LANJUT! -3-

    ReplyDelete
  4. ahaha..gri todae shiper nih~YBOSS aja ah~ (?)

    sipp!!makasih dah baca~ ditunggu jg ffnya~!! *siapin matras buat gegulingan* *dikalungi sabit*

    ReplyDelete
  5. apdeeettt apdeeettt

    -3-

    jangan tunggu FF sayaa jangaaann jangaaannn fic jelek jangan ditungguuu~

    ReplyDelete
  6. kkk~udah apdet..

    aku tunggu!tunggu!tunggu! *gegulingan di dorm,lindes GaHo,dibakar leader*

    ReplyDelete
  7. gaho ku cuyungs kugh dilindes ciiyy??!?! :'( sidi jahat aaaa (?)

    apdet lagi! mumpung saya besok hari terakhir UNAS bahahahahahah (??)

    ReplyDelete
  8. maap..maap..*guyur air ke badan buat matiin api*

    iya nih lagi bertapa *jongkok* ..doain idenya ngalir kyak pipis shinchan (?) ..

    ff mu???*nagih* *dikalungi sabit*

    ReplyDelete
  9. jangan ditagih aaaaa (suka nagih gamau ditagih lol)

    saya belom ada ide Sidi.. ;___;

    iya saya doain ide ngalir kayak pipisnya gaho (??)

    ReplyDelete
  10. tagih! *bawa debt kolektor (nyulik se7en sma Tabi)* waaa..debt kolektonya~ *pingsan*

    ff yang lama aja..*maksa*

    eh..GaHo kalo pipis suruh jalan ke toilet sendiri biar ga ngotorin karpet (?)

    ReplyDelete
  11. eh kykny ada yg aneh ato guw yg klewat dong2 yah.. Daesung ma tabi d sini th jd kakak ade kan? Trus knpa daesung manggil tabi seonbae? Jd bingung guw.. Biasany kalo ade kk 1skolah ya ttp manggil hyung.. 1 lg pas adegan seungri n chae yong ith aturan jwban seungri ith eobseoyo (tidak ada) bknny ahniyo (tidak).. Ini aj sih koreksi dri guw.. Hoho

    ReplyDelete
    Replies
    1. gaada yang bilang mreka kk ade.. cuma tabi paling care ama dae~
      okedeh.. ini nulisnya udah jaman dulu banget~ jadi belom ngerti2 banget ama hangugi..
      thx btw^^

      Delete