Tuesday, June 28, 2011

You're My... [1]

Entah kenapa di tengah-tengah gw bikin KKOTMINAM, gw jadi dapet ide ini..
sebenernya bukan cerita yang jarang.. it's just an ordinary love story.. cuma disini gw bikin sedikit agak kompleks~ dan gw ambil cast yang mungkin agak aneh..hehe..
tapi entah kenapa gw menemui banyak kesulitan buat nulis jalan ceritanya.. sampe punggung gw sakit gara-gara berjamjam duduk di depan PC tanpa istirahat~ -____-
*Catatan : sori kalo alurnya mungkin agak terlalu cepat~ soalnya sebenernya ini adalah ONE SHOT.. cuma karena kayaknya kepanjangan, jadi yaa.. >_<*

You're My... [INTRO]


"Ayo! Ini rumah barumu, Ji Yong-a! Masuklah!" ujar seorang bapak-bapak muda dengan lembut sambil menuntun seorang anak laki-laki berumur tujuh tahun bernama Ji Yong itu. Namun anak kecil itu masih saja takut-takut untuk masuk meski bapak-bapak yang sepertinya adalah ayahnya itu sudah mengajaknya dengan lembut.

"Ayolah, tidak udah takut!" sambung seorang wanita yang ada di samping kirinya sambil berjongkok di sisi Ji Yong. Namun anak lelaki dengan potongan rambut batok itu tetap tidak mau dan hanya berdiri di posisinya semula sambil berpegang pada celana ayahnya.

Tiba-tiba dua orang anak kecil muncul dari dalam pintu pagar. Seorang anak lelaki berumur 10 tahun, dan gadis kecil berumur 5 tahun. Mereka berlari keluar. Si anak lelaki langsung berhenti di depan pintu pagar begitu melihat Ji Yong di hadapannya. Namun si gadis kecil yang sepertinya adiknya itu langsung berlari ke arah wanita yang sejak tadi membujuk Ji Yong untuk masuk sambil berteriak, "Eomma! Eomma pulang!!"

"Iya! Eomma pulang!" wanita itu menjawab sambil memeluk anak gadisnya itu. Namun sesaat kemudian ia melepaskan pelukannya. "Yongie-a! Kenalkan! Dia oppa mu! Ji Yong oppa!" ujar wanita itu sambil memperkenalkan anak lelaki yang berwajah takut-takut itu. Chae Yong, si gadis kecil itu, memandang ke arah Ji Yong dengan pandangan mata polos.

"Oppa?" tanya Chae Yong. Ibunya mengangguk lembut. Dan sesaat kemudian Chae Yong tersenyum lebar. "Ji Yong oppa! Perkenalkan! Choi Chae Yong imnida!" ujarnya riang, meski ia masih asing dengan anak lelaki itu.

Ayah mereka yang tengah berdiri, mengalihkan pandangannya pada anak laki-laki 10 tahun yang masih berdiri di depan pagar rumahnya dengan pandangan tajam. Ia kemudian tersenyum lembut dan memanggilnya, "Seung Hyun-a! Kemarilah! Berkenalanlah dengan adikmu!" ujarnya pada anak lelaki itu. Awalnya Seung Hyun tidak bergeming. Namun setelah Chae Yong berlari dan menariknya mendekat pada Ji Yong, akhirnya ia mau mendekat dan berkenalan dengan anak lelaki 5 tahun itu.

"Oppa! Dia Seung Hyun oppa!" ujar Chae Yong memperkenalkan kakaknya pada Ji Yong. Namun Ji Yong masih memandangi mereka dengan tatapan takut. "Jangan takut! Kata ibu, kita bersaudara kan!" ujar gadis kecil itu lagi dengan wajah riangnya. Dan sedikit demi sedikit membuat Ji Yong merasa tidak takut lagi berada di lingkungan barunya.

***

11 tahun kemudian

"Oppa bangun!! Hari ini hari pertama musim semi! Hari pertama aku masuk SMA! Dan kau berjanji untuk mengantarku ke sekolah dengan mobil barumu itu!!" Seorang gadis berambut pendek dengan tag name di seragam sekolahnya bertuliskan Choi Chae Yong itu berteriak-teriak sambil terus menarik selimut Seung Hyun, kakak laki-lakinya yang masih tidur dengan damai di ranjangnya itu. "OPPA!!"

"AHH!! BERISIK BANGET SIH??" tiba-tiba Seung Hyun berteriak dengan binalnya dan melempar bantal boneka pisangnya ke arah Chae Yong hingga gadis itu terpental. "Lagi cape nih! Minta anter Ji Yong aja!" ujarnya, kemudian kembali tidur.

"Tapi tuan kwon cuma pake sepeda~!" protes Chae Yong dan kembali berdiri, kemudian menarik selimut Seung Hyun lagi.

"Ya kan go green! Udah sana! Jangan gangguin orang tidur!" kata Seung Hyun, dan berbalik menarik selimutnya untuk meutupi tubuhnya hingga kepala. "Kapan-kapan aja! Aku cape!"

"YA!!" teriak Chae Yong. Namun mungkin teriakannya kurang dahsyat untuk membangunkan si kerbau lumpur yang bangunnya susah ini. Putus asa, akhirnya Chae Yong keluar dari kamar setelah melemparkan sepasang sandal boneka berbentuk Tamama milik Seung Hyun itu ke arah kakaknya.

Hari ini adalah hari pertama gadis itu masuk SMA. Dan sebelumnya, kakak sulungnya itu pernah menjajikan untuk mengantarnya ke sekolah barunya dengan mobil sport yang baru ia beli seminggu yang lalu dengan uang hasil pekerjaannya. Ia adalah seorang aktor! Nggak percaya? percaya lah!^^

Tapi seperti kebiasaan kerbau lumpur yang bakal susah bangun kalau sudah tidur itu, pagi ini Seung Hyun sengaja melupakan janjinya dan masih tetap tidur tenang di atas ranjangnya tanpa peduli sekitarnya. Dan pada akhirnya, Chae Yong akan mendatangi kakak laki-lakinya yang satunya lagi dan mengatakan, "Tuan Kwon, nanti aku nebeng lagi yaa~!"

"Jadi akhirnya begitu?" tanya Ji Yong sambil memasukkan beberapa barang kedalam tas sekolahnya kemudian berjalan keluar kamar menuju dapur.

"Habisnya Seung Hyun oppa ga jadi ngaterin! Kan kita satu sekolah sekarang, Tuan Kwon!" pinta Chae Yong dengan tampang sok polos.

Ji Yong melengos, namun tidak bisa menolaknya. "Arra!" jawabnya pendek seraya duduk di meja makan dan mulai melahap sarapan yang disiapkan ibu mereka.

***

Menghirup udara awal musim semi di sekolah baru, mungkin merupakan hal yang menyenangkan bagi Chae Yong. Tapi itu sedikit berlebihan menurut Ji Yong. Karena ia segera mendorong kepala Chae Yong dan membawanya masuk kedalam gedung sekolah saat ia sedang melakukannya. Meskipun adik bungsunya itu protes berkali-kali, Ji Yong tetap tidak menggubrisnya.

Namun saat mereka hendak berjalan pergi, terdengar suara ribut dari sudut parkiran sepeda tempat mereka baru saja memarkirkan sepeda Ji Yong. Dan saat dilihat, tampak seorang anak lelaki baru saja menjatuhkan sepedanya dan membuat sederet sepeda yang diparkirkan itu berjatuhan seperti barisan domino. "AHH!! Sepedaku!!" teriak Ji Yong sambil memegangi kepalanya. Namun Chae Yong bergegas berlari ke arah bocah lelaki itu tanpa banyak bicara lagi.

"Gwaenchana??" tanya Chae Yong pada anak lelaki itu, sambil membantunya mengembalikan sepeda-sepeda itu berdiri di tempat semula.

"Ne! Gamsahamnida!" jawab anak lelaki itu tanpa berhenti mengambalikan sepeda-sepeda yang telah di jatuhkannya itu.

---

Kelas 1-3

Kelas baru Chae Yong. Gadis itu terdaftar sebagai murid kelas ini, bersama 35 siswa yang lain. Ia tampak senang sekali, meskipun belum mengenal satu sama lain, ia merasa pasti tahun-tahunnya di SMA akan sangat menyenangkan. Tapi ia menjadi semakin yakin lagi setelah ia melihat seseorang baru masuk ke dalam kelasnya dan berjalan melewatinya untuk duduk di bangku yang berada di belakangnya.

"Neon!!" Chae Yong berteriak sedikit saat melihat anak lelaki itu duduk di belakangnya. Namun saat ia menyadari semua mata di ruangan itu memandang ke arahnya, ia segera melirihkan suaranya. "Kau, yang menjatuhkan sepeda tadi? Kau anak baru di kelas ini juga?" tanya Chae Yong tampak gembira.

"N..ne! Jang Hyun Seung imnida!" jawab anak lelaki itu.

"Jang Hyun Seung? Perkenalkan! Namaku Choi Chae Yong! Semoga kita jadi teman baik!" ujar Chae Yong sambil mengajak bocah lelaki bernama Hyung Seung itu bersalaman. Hyun Seung pun membalas jabat tangannya. Mereka yakin akan menjadi sahabat baik mulai saat ini.

***

"Jadi aku masuk klub manga dan animasi mulai sekarang! Yeah~! Akhirnya!!" Chae Yong bercerita saat ia dan kedua kakak laki-lakinya sedang berkumpul di ruang tengah. Nonton dorama sambil makan camilan yang dibuatkan ibunya.

"Manga dan animasi? Bukannya club itu sudah dibubarkan karena peminatnya sedikit?" tanya Ji Yong memastikan. Ia sudah tidak pernah dengar lagi club itu ada di sekolah mereka.

"Tapi aku menghidupkannya lagi!" jawab Chae Yong percaya diri seraya mengambil camilan di hadapannya dan memakannya. "Setelah aku lihat ruangan itu, rasanya jiwa mangaka ku terpanggil! Makanya mulai hari ini aku mendirikan club itu kembali!" lanjutnya.

"Lancang sekali! Kau masih anak baru! Meskipun sudah sebulan kau jadi siswa SMA ku, tetap saja kau tidak boleh lancang!" ujar Ji Yong berpendapat. "Jadi, kau sendirian?" tanya Ji Yong kemudian.

Chae Yong menggeleng. "Ahni! Ada satu lagi! Jang Hyun Seung!"

"Jang Hyun Seung teman sekelasmu itu?" tanya Ji Yong. Mimik wajahnya agak mulai berubah. Namun ia seperti menahannya. Chae Yong mengangguk kecil mengiyakan. "Berdua saja?"

"Memangnya kenapa?" tanya Chae Yong polos. "Awalnya sih memang berdua saja, tapi setelah kami berusaha sedikit, ada beberapa orang yang bersedia menjadi member club! Kalau dihitung sih.. sudah sekitar 6 orang anggota! Kami akan segera meminta club ini diresmikan kembali oleh sekolah!" lajut Chae Yong.

Raut wajah Ji Yong tampak tak suka. Entahlah apa sebabnya. "Apa sih asiknya manga dan animasi? Mending kamu masuk club musik!" ujar Ji Yong kemudian mengalihkan pandangannya ke arah TV yang sejak tadi di tonton oleh Seung Hyun yang duduk di sebelahnya namun terus diam di sepanjang percakapan.

"Apa sih asiknya memaksakan kehendak pada orang lain?? Hish!!" komentar Chae Yong sambil seakan hendak memukul kakak nya, namun ia mengurungkan niatnya dan kembali menyandarkan punggungnya pada punggung sofa dan ikut menonton TV.

***

"Baiklah! Kita rilis komik perdana club kita!!!" Chae Yong berseru setelah ia masuk kedalam ruang club dengan sebuah kardus besar di tangannya. Di ikuti seorang anak laki-laki dengan kacamata, anggota club manga dan animasi juga yang ikut mengambil komik mereka di percetakan.

"Waah~ sudah jadi??" tanya seorang gadis yang juga anggota club itu. Hanya ada 2 orang siswa perempuan yang bergabung. Chae Yong dan gadis berambut panjang yang kini mendekati Chae Yong untuk melihat hasil kerja mereka selama beberapa bulan ini.

"Ini jadi dibagikan secara gratis?" tanya salah satu anggota yang lain.

"Ne! Untuk promosi pertama, sekaligus untuk mendapat pengakuan dari sekolah, kita bagikan gratis!" Hyun Seung mewakili menjawab sambil menyodorkan saah satu buku setebal 70 halaman itu pada temannya tadi. "Sebenarnya rugi juga.. tapi apa boleh buat! Ini untuk mendapatkan peresmian club kita!" lanjutnya.

"Tidak sabar menunggu club kita segera di resmikan!" komentar Chae Yong, dan teman-temannya meyetujuinya. "Humh.. jhoa! Kita akan bagikan komik ini besok pagi sebelum jam masuk sekolah! Jadi untuk semua anggota club, mohon kerja samanya untuk datang se pagi mungkin dan mempersiapkan semuanya!" ujar Chae Yong sopan kepada semua anggota clubnya.

"Ne!" semunya menyetujui. Dan setelah mereka membereskan ruangan mereka, akhirnya keenam anggota pulang ke rumah. Lagi pula sudah malam. Hanya club mereka yang masih berada di sekolah itu sampai malam.

Chae Yong pulang jalan kaki dengan Hyun Seung. Hyun Seung sudah tidak lagi naik sepeda sekarang, dan Chae Yong juga sudah jarang minta antar kakak laki-lakinya. Kedua teman sekelas ini lebih sering berangkat dan pulang sama-sama sekarang. Ini pertama kalinya untuk Chae Yong memiliki teman akrab di sekolah. Sebelumnya, ia tidak pernah punya teman se akrab ini. Ia terkenal ramah pada semua orang di sekolah, bahkan banyak yang mengenalnya. Namun untuk berteman sedekat itu, ini baru pertama kali bagi Chae Yong. Sejak pertama bertemu dengan Hyung Seung, ia sudah merasa cocok dengan bocah itu, begitu juga Hyun Seung. Sampai hampir satu semester di kelas satu, mereka menjadi sangat akrab. Satu sekolah, satu kelas, dan satu club ekstrakulikuler. Bahkan kemana-manapun mereka pasti berdua. Sudah seperti partner. Di sekolah keduanya tidak bisa dipisahkan.

Chae Yong terus membaca komik buatan mereka sepanjang perjalanan pulang, dan sesekali ia tertawa saat membacanya. Sampai Hyun Seung yang terdiam sejak tadi penasaran dengan apa yang di baca temannya itu. "Wae? Kenapa kau tertawa sekeras itu??" tanya bocah lelaki itu seeraya merebut buku komik itu dan membacanya.

"Kau belum baca bagian sisipan yang di buat oleh Ah In?? Dia benar-benar konyol! Padahal ini cuma sisipan!" ujar Chae Yong, kemudian tertawa lagi.

"Haha.. aigoo~ jeongmal! Seharusnya dia membuat club komedi!" Hyun Seung menanggapi kemudian tertawa setelah membaca bagian yang sama. Namun sesaat kemudian ia meredakan tawanya dan mengembalikan komik itu pada Chae Yong. "Kenapa yang ini kau bawa pulang?" tanya Hyun Seung.

Chae Yong tersenyum kecil, kemudian memasukkan komiknya kedalam ransel sekolahnya. "Untuk diberikan pada kakakku! Dia selalu memandang sebelah mata terhadap club kita! Makanya aku ingin memperlihatkan hasil kerja keras kita padanya!" jelasnya.

"Ji Yong hyungnim?" tanya Hyun Seung. Chae Yong mengangguk lagi. "Keurae.."

"Mwo?" tanya Chae Yong pelan.

Hyun Seung langsung menggeleng menyadari ucapannya yang sedikit mengherankan. "Ahniya!" jawab Hyun Seung dengan sedikit senyum kecilnya.

Chae Yong tersenyum. "Yeppo da~!"

"Mwo?"

"Neon! Yeppo!" jawab Chae Yong dan tertawa geli sendiri mendengar jawabannya.

"YA!!" Hyun Seung berteriak. Tapi bukannya takut, tawa Chae Yong malah semakin keras.

***

PLAKK!!

"AIGOO!!" Ji Yong berteriak sambil menggosok kepalanya saat ia menyadari sesuatu baru saja menimpa kepalanya cukup keras. Dan saat menoleh, benar saja, Chae Yong yang baru saja memukulkan sebuah buku ke kepalanya. "YA!!"

"Baca ini! Kau tidak bisa meremehkan klub kami sekarang! Karena club kami akan segera di resmikan!" ujar Chae Yong seraya meyodorkan buku komik di tangannya. Masih sambil menggosok-gosok kepalanya, Ji Yong mengambil buku komik itu dan membacanya sejenak. "Otteoke?"

"Lumayan.." jawab Ji Yong. Meski hanya dibilang lumayan, tapi itu sudah cukup membuat adik perempuannya senang dan tersenyum penuh kemenangan. "Hyung udah baca?" tanya Ji Yong lagi.

Chae Yong mengangguk. "Sudah! Katanya juga lumayan! Kalau di perdalam lagi, mungkin kami bisa membuat perusahaan komik profesional!" jawab Chae Yong.

"Jangan percaya Seung Hyun hyung! Dia hanya memanjakanmu!" ujar Ji Yong menyangkal. Ia melanjutkan bacaannya lagi.

"Biarin! Lagi pula, Seung Hyun oppa selalu memberikan spirit padaku! Tidak seperti kau! Aku jadi tidak yakin kalau kau ini kakakku!" ujar Chae Yong asal. Namun Ji Yong tidak merespon. "Sudah ah, aku mau tidur! Besok harus bangun pagi!"

"Kau berangkat denganku lagi?" tanya Ji Yong sebelum Chae Yong keluar kamarnya.

"Ahni! Aku berangkat dengan Hyun Seung!" jawab Chae Yong kemudian berlari keluar sambil meneriakkan "Selamat malam!"

"Hyun Seung ya.."

***

"Selesai~! Sudah di bagikan semua?" ujar Hyun Seung pada teman-temannya setelah ia membereskan kardus wadah komik-komik yang baru saja mereka bagikan. Semua temannya mengiyakan. Hyun Seung tersenyum kecil sambil sesekali mengawasi teman-temannya. Namun sebelum ia kembali ke ruang club dengan smua bawaannya itu, ia tampak melihat sekeliling. "Umh.. kalian lihat Yongie?" katanya kemudian.

"Yongie? Setelah membereskan semuanya ia langsung berlari pergi!" jawab salah satu temannya yang kini sedang mengangkat kardus dan beberapa barang lain dan membawanya ke ruang club.

"K..keurae..?" kata Hyun Seung sambil sesekali masih melihat sekeliling. Namun sesaat kemudian ia segera kembali ke ruang club.

***

Istirahat sekolah. Hyun Seung keluar dari kelas dan pergi menuju ke ruang club nya untuk mengambil sesuatu. Ruang club itu sangat sepi. Tidak seorang anggotapun berada disana. Hyun Seung langsung menghampiri meja kerjanya sendiri, kemudian mengambil sesuatu didalam lacinya. Sebuah buku novel yang akan digunakannya sebagai tugas resensi pada pelajaran bahasa inggris nanti. Namun sebelum ia sempat pergi, seseorang tiba-tiba datang dengan gaduh dan membuatnya kaget.

"Y..Yongie-a?? Ada apa???" tanya Hyun Seung dengan wajah kagetnya. Namun melihat gadis didepannya itu tersenyum lebar, raut wajahnya jadi berubah penasaran. "Waeyo?"

"RESPONNYA POSITIF! Kepala sekolah akan segera meresmikan club kita!!" teriak Chae Yong, kemudian melompat-lompat senang. "Yay!! Yay!! Banzai!!!" teriaknya.

"Jeongmalyo?? Hah?? Assa~!!! Assa! Assa! Assa!!!" Hyun Seung ikut berteriak-teriak dan mengepakan kedua tangannya seakan berkata 'YES! AKU BERHASIL!' dengan wajah sangat gembira. Dan sesaat kemudian mereka berpelukan saking senangnya. Namun mereka segera melepaskannya dan melompat-lompat lagi. Bagaikan dunia jadi milik mereka sekarang.

***

"Chukae~!" ujar Seung Hyun sambil menepuk kepala Chae Yong kemudian duduk di sebelahnya. "Ini untukmu! Cuma hadiah kecil, tapi kata ibu kau pasti akan suka!" katanya lagi seraya menyodorkan kotak hadiah kecil pada adiknya itu.

"Gomawo oppa!" balas Chae Yong dan segera membuka kotaknya. Sebuah i pod berada didalamnya. "OMO~! Ini sih bukan hadiah kecil! Omo.. gomapda oppa! Gomapda!!" teriaknya. Seung Hyun tersenyum kecil, kemudian mengacak rambut adiknya itu.

Tak lama seseorang muncul setelah terdengar suara pintu rumah mereka terbuka. "Aku dengar club mu akan segera di resmikan?" tanya orang yang baru masuk itu sambil berlari ke arah Chae Yong, kemudian melompati punggung sofa dan duduk di sebelahnya. Dia Ji Yong.

"Benar sekali!" jawab Chae Yong senang. "Makanya aku dapat hadiah ini dari oppa!" lanjutnya sambil menujukan ipod yang baru saja diberikan kepadanya.

Ji Yong memandang ipod itu dengan tatapan takjub, kemudian segera merebut ipod itu dari tangan Chae Yong. "Ige.. mwo? Hyung! Bahkan sekalipun kau belum pernah memberiku yang seperti ini! Kenapa kau memberikannya?? Aish.. aku juga mau!" komentar Ji Yong, kemudian mengembalikan ipod itu lagi.

"Lalu kau, juga mau memberikan hadiah untukku?" tanya Chae Yong pada kakak lelakinya itu. Namun reaksinya tidak seperti yang di bayangkan. Biasanya ia akan menolak dan mengatakan, 'Ngapain? mending beli sesuatu buat diriku sendiri!' tapi kali ini ia malah menoleh ke arah lain dan bilang, "Ahni! Ahnimida!"

"Jincha?" ujar Chae Yong memastikan.

"Wae?" Ji Yong malah bertanya.

"Ahniyo! Tuan Kwon kan memang selalu begitu!" jawab Chae Yong sambil mengoprasikan ipodnya. "Lagi pula aku tidak mengharapkan apapun! Sepanjang pencapaianku bisa memuaskanku.." tambahnya dengan senyum puas. Namun raut wajah Ji Yong nampak tidak puas.

Tiba-tiba ponsel di saku hoodie Chae Yong berdering, dan ia segera membuka sms nya. Dan setelah mengetik sesuatu, ia menutupnya dan memasukannya kembali kedalam hoodienya. "Ibu! Aku mau keluar dengan Hyun Seung hari ini! Tidak usah sisakan makan malam untukku karena hari ini kami akan makan besar!" serunya seraya berjalan ke dapur, dimana ibunya berada sekarang. "Aku pergi sekarang!"

"Ya! Hati-hati! Dan jangan pulang terlalu malam!" seru ibunya.

"Ne!"

Sementara itu, entah kenapa sejak tadi Ji Yong terus saja memandang ke arah saku jas seragamnya. Namun sesaat kemudian ia menyadari Seung Hyun tengah memandang ke arahnya. Ia mendongak dan memandang balik. "Wae?"

Seung Hyun tampak ingin mengatakan sesuatu. Namun ia merasa ingin mengurungkannya, kemudian menggeleng. "Ahniya! Ganti baju dulu sana! Kau bau!" jawabnya kemudian terkekeh kecil.

"Aish! Jincha!!"

***

"Iya.. iya.. ! Memangnya CD nya ada dimana?" tanya Chae Yong pada Ji Yong melalui ponselnya. Ia ada didalam kamar Ji Yong kini, sedang mencari CD yang dibutuhkan Ji Yong tapi tidak terbawa saat ia pergi.

"Coba cari di tumpukan buku di meja belajarku! Seingatku aku menaruhnya disana!" jawab Ji Yong melalui ponsel. Chae Yong pun bergegas mencarinya di tumpukan buku Ji Yong yang berantakan di atas meja. Semuanya buku untuk menulis lyric. Jadi setiap hari kakaknya bekerja sekeras ini untuk membuat lagu? "Ketemu?" tanya Ji Yong lagi.

"Kau membuat lagu banyak sekali Tuan Kwon? Kenapa aku tidak pernah mendengarmu menyanyikannya?" ujar Chae Yong sambil membuka-buka buku catatan Ji Yong.

"Ya! Jangan buka-buka buku orang sembarangan! Cepat antarkan CD itu ke studio! Penting!" teriak Ji Yong dan membuat Chae Yong menjauhkan ponselnya dari telinganya.

"Ne! Arra!" jawab gadis itu kemudian menutup ponselnya dan mengantonginya. Namun ia tidak berhenti membuka-buka buku kakaknya sampai ia membaca sesuatu di selembar halaman tengah buku catatan Ji Yong yang baru saja dibukanya. Awalnya ia biasa saja, sampai ia membaca keseluruhan tulisannya, kemudian melanjutkan mambaca halaman selanjutnya hingga ia tidak mampu membaca lagi. Ia kemudian berlari keluar kamar dengan CD di tangannya. Namun ia tidak berpikir bisa memberikan itu pada kakaknya sekarang.

"Yongie-a? Waeyo? Kau sakit?" tanya Seung Hyun saat berpapasan dengan adik perempuannya yang tampak pucat itu.

Chae Yong diam saja awalnya, namun sesaat kemudian ia mendongakan kepalanya dan memandang kakaknya untuk mengatakan sesuatu.

*** To Be Continue***

Thanks for reading and don't forget to leave a coment~!^^

-Keep Shine Like HIKARI-

4 comments:

  1. kerempeng mau kasih hadiah lagu pasti buat sidi -_- kan kan kan? :D

    kkk

    jangan bilang kerempeng suka ente ya (sok ngatur) kkk lupakan~

    ppali apdet aja hohoho

    ReplyDelete
  2. ada deh bang~ ngasih apa ntar liat aja~ xp
    ah emh..
    oke deh~ ^^

    ReplyDelete
  3. kesian, minta di antarin malah di suruh naik sepeda hoho tapi saya bisa bayangin tabi malas beranjak dari kasur kapuknya lol

    ok, go to the next part!!

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahaha.. biasa, anak terakhir pake di bully2 dikit~

      thx btw^^

      Delete