Monday, November 22, 2010

a C-Dragon-Victory's Story..fanfic [STORY THREE]

a C-Dragon-Victory's Story (story three : amnesia)

Author : Nanba Hikari (C-Dragon)

==================

Tetsuya memandangi koper milik Chae Yong yang ia letakkan di dekat meja belajarnya. Sesaat kemudian, ia menekan-nekan tombol ponselnya, ia mencari nomor di list phonebooknya. Dan berhenti pada nomor telepon milik “CHOI-FAMILY” tidak lain adalah telepon rumah keluarga Chae Yong.

“Telepon? Tidak? Telepon?” Tetsuya tidak bisa menentukan. Ia ragu.

Ia merasa penting untuk menghubungi orang tua Chae Yong. Namun ia juga takut di marahi karena sudah melakukan kesalahan. Memang sebenarnya bukan murni kesalahannya. Tapi entah kenapa ia jadi merasa bersalah sekali.

“Baiklah! Telepon! Siapkan dirimu Tet-Chan!” gumamnya pada diri sendiri.

Namun sebelum ia sempat menelpon, ponselnya malah berdering. Ada telepon, dari seseorang.

“A..aya-chan?” Tetsu kaget. Namun setelah tergugup sebentar, ia mengangkat teleponnya. “Moshi-moshi..A..Aya-chan?” sapa Tetsu gugup.

“Tetsu-kun! Genki desuka? Sepertinya kau tidak terlalu baik hari ini?” balas Ayana dari sebrang.

“A..oo..Yada! Yada! Genki na!” jawab Tetsuya. “Uhm..Aya-chan..Doushite?”

“Bisa kau ke rumahku sebentar? Aku kangen sekali padamu! Sudah lama kita tidak bertemu!” ajak Ayana riang. Tetsu diam sebentar.

“Hmh..soka! Aku akan ke rumahmu sekarang! Tunggu ya!”

“Iiyo!”

***

“Hmh..so da ne..” kata Ayana setelah mendengar cerita Tetsuya. Tetsuya mengangguk. “Sebenarnya aku sudah mendengarnya dari Natsuki-oneechan! Tapi aku ingin bertanya sendiri padamu!”

“Soka?” Tanya Tetsuya. Ayana mengangguk, kemudian mereka tertawa kecil.

“Jangan khawatir!” kata Ayana sambil menepuk Tetsuya. “Doakan saja dia baik-baik saja!”

“Itu juga yang dikatakan oneechan!” kata Tetsuya. Keduanya tersenyum. “Lalu bagaimana dengan pekerjaanmu? Kau masih jadi model?”

“Tentu saja!” jawab Ayana. “Hari ini aku sedang libur pemotretan dan shooting! Makanya akumemintamu datang! Aku senang sekali mendengar kalau kau akhirnya pulang ke Jepang, Tetsu-kun!”
Tetsuya tersenyum malu-malu. Begitu juga Ayana. Keduanya sudah pacaran sejak Tetsu di kirim ke Indonesia untuk pertukaran pelajar dua tahun yang lalu, sampai ia lulus setelah memutuskan meneruskan sekolahnya di sana, dan akhirnya sekarang ia pulang. Ia akan meneruskan sekolahnya di Universitas seni di Osaka. Sama seperti Ayana.

“Lalu bagaimana dengan band-mu? Hideto? Yuki? Ken? Mereka baik-baik saja?” tanya Ayana lagi.

“Iya, dan mereka belum pulang! Sepertinya mereka masih betah tinggal di sana sampai april nanti!” Tetsuya tersenyum. Dan sejenak ia bisa melupakan pikirannya.

***

“Aerrgghh..” erang Chae Yong pelan. Ia sudah mulai sadar, dan pelan-pelan ia membuka matanya. Langit-langit rumah berwarna putih berada di atasnya. Ini di rumah? Pikirnya. Dan akhirnya ia membuka matanya lebar-lebar.

Terdengar ribut-ribut di sekelilingnya. Chae Yong menoleh, mencoba memeriksa siapa yang ada di sana. Hanya ada beberapa orang laki-laki yang umurnya tidak terlalu jauh dengannya. Beberapa di antaranya bercakap-cakap. Yang satu membaca komik sambil memeluk ransel dengan tampang bingung. Yang satunya lagi mendengarkan musik sambil tersenyum-senyum sendiri.

“Errhh..siapa kalian?” kata Chae Yong. Sesaat ia merasakan sakit di belakang kepalanya. Ia memegangnya sebentar sambil merintih. “Aku di rumah?” tanya-nya lagi.

Sesaat semuanya kaget, kemudian menoleh. “Chae Yong-ssi?? Kau sudah bangun?” tanya salah satu di antara mereka. Anak laki-laki yang tadi mendengarkan musik. Ia langsung mendekati Chae Yong begitu gadis itu bangun.

“Aa? Nan ni ga?” tanya Chae Yong sambil mengusap bagian belakang kepalanya.

Semuanya tertegun. Chae Yong sepertinya masih tertukar antara Jepang dan Korea. Mereka saling memandang. “Chae Yong-ssi, are you alright?”

“Chae Yong? Who?” tanya Chae Yong bingung.

Lima orang lainnya saling berpandangan. Mereka lalu melihat paspor yang di ambil saah satu dari mereka yang tadi membaca komik, dari dalam ransel yang di peluknya. “Benarkan!” gumam mereka setelah mengamati dengan betul paspor itu. Dengan identitas milik Chae Yong, juga fotonya.

“Mungkinkah..amnesia?” gumam laki-laki yang paling tinggi denga suaranya yang agak berat.

“Bisa jadi..” jawab yang lain, kemudian memandang Chae Yong. Dan yang di pandangi malah bingung. Tidak tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi.

>>3 HOURS AGO

Mobil van Big Bang melaju dengan santai di jalanan kota Seoul. Mereka baru pulang dari job menjadi bintang tamu di sebuah stasiun radio terkenal di Seoul. Beberapa dari mereka mengobrol di dalam. Namun si maknae (anggota paling muda), Seung Ri, memilih untuk mendengarkan lagu sambil memandang ke luar kaca mobil.

Namun saat mereka melewati lapangan bola, Seung Ri melihat seseorang yang di kenalinya pingsan di sebelah tiang listrik. Dan tidak ada seorangpun memperdulikannya. “STOP!!” Seung Ri berteriak. Mobil van mereka berhenti mendadak. Semua yang di dalam kaget.

“AIGOO!!” Dae Sung berteriak.

“Kau ini kenapa Seung Ri~ah?? Kepalaku sakit tau!!” keluh Ji Yong. Leader mereka sambil mengusap keningnya. Ia lalu mendorong kepala Seung Ri ke depan.

Tapi tanpa menjawab, Seung Ri langsung keluar dari mobil van-nya. Ia berlari ke arah orang yang pingsan itu. Dan untuk yang kedua kali..”AIGOO!! Seung Ri~ah!! Kau menginjak kakiku!!” Dae Sung berteriak.

Seung Ri berjongkok di sebelah orang pingsan itu. Ia tampak bingung. “Chae Yong-ssi!! Chae Yong-ssi!!” panggilnya sambil menampar-nampar pipi Chae Yong pelan. “Big Bang! Bantu aku membawanya ke dalam van!”

Yang lainnya segera keluar mengikuti Seung Ri. Mereka ikut berlari mendekati Seung Ri dan Chae Yong. “Siapa dia? Kenalanmu?” tanya Yong Bae. Ia segera mengeluarkan sapu tangan dari sakunya, mengelap mulut dan pipi Chae Yong yang terkena muntahan makanan yang di kunyahnya tadi.

“Baru ketemu kemarin!” jawab Seung Ri. “Lebih baik kita bawa ke asrama! Kasihan dia pingsan di sini!”

“Kau yakin, maknae?” tanya Seung Hyun. Seung RI mengangguk. Seung Hyun langsung menggendong gadis itu di punggungnya. Sedangkan Seung Ri membawakan ransel milik Chae Yong. Mereka segera membawa gadis itu pulang ke asrama mereka.

>>>

“Kau yakin dia orang yang sama dengan yang kau temui kemarin? Kau yakin ia bukan VIP yang pura-pura pingsan saat kita lewat?” selidik Ji Yong pada Seung Ri.

“Sangat yakin hyung!” jawab Seung Ri mantap. “Tapi aku yakin kalau dia juga VIP..tapi..tapi..aku rasa ia benar-benar pingsan!! Coba saja cek dia dengan tester kebohongan!”

“Baiklah kalau begitu, aku percaya padamu!” kata Ji Yong lagi.

“Apa kalian yakin kita akan menampungnya di sini? Klau Presiden Yang atau manager Hyung tahu, kita bisa mati! Membawa orang asing masuk tanpa ijin!” tanya Yong Bae.

“Tapi kasihan juga kalau dia dibiarkan keluar sendirian!” kata Dae Sung. “Dia sedang tersesat sekarang! Di tambah dengan penyakit barunya! Sama saja dengan membunuh orang kalau kita biarkan dia keluar dari rumah ini!”

“Dae Sung~ah benar!” kata Seung Hyun. “Sebaiknya kita pikirkan cara yang bagus untuk menyembunyikannya di rumah ini! Dan untuk mengembalikan ingatannya!” Big Bang lalu memandang ke arah Chae Yong yang duduk tenang di sofa sambil melihat sekelilingnya. Dan pandangannya berhenti pada Big Bang yang memandangnya dari arah dapur.

“Doushite?” tanya Chae Yong polos.

***

>>TO BE CONTINUE ^-^

Tolong saran dan kritiknya..ONEGAI!!^-^b

-Keep Shine Like HIKARI!-

No comments:

Post a Comment