Tuesday, October 5, 2010

a C-Dragon-Victory's Story..fanfic [STORY ONE]

Annyeong haseo!!

Sudah diputuskan..bakal nge-post karya ini sekarang..
karya ini mungkin akan di post monthly (tiap tanggal 5/ tiap senin minggu ke 2)..
tapi kalo bikinnya cepet, bisa dwi mingguan..*kayak majalah komik aja..haha*

Yah sudahlah..HERE WE GO!!!

====================================================

a C-Dragon-Victory's Story (story one : lost in Seoul)

Author : Nanba Hikari (C-Dragon)

====================

“YATTA!!!” Chae Yong melompat-lompat kegirangan setelah mendengar kabar menyenangkan dari Tetsuya, sahabat sekaligus senpainya yang mengajaknya liburan ke rumahnya di Osaka saat liburan panjang sekolah nanti. 2 minggu, pasti sudah cukup untuk berkeliling. Tetsuya tersenyum lebar melihat anak perempuan di depannya melompat-lompat kegirangan. “Sankyuu ya Bang Tet!!”

“Tapi jangan panggil Bang Tet lagi ya! Nggak enak tau! Aku kan tinggi..nggak bang-tet!” kata Tetsuya bercanda, lalu terkekeh.

“Iya deh..SENPAI!” mereka tertawa kemudian. “Trus, kapan kita berangkat?”

“Aku mau berangkat bareng sama Onnechan minggu depan! Ntar kamu nyusul sendirian ya! Kan liburanmu masih dua minggu lagi!” jelas Tetsuya sambil tersenyum. “Tenang aja, besok aku kasih tiketnya sebelum aku berangkat!”

Sesaat Chae Yong menampakkan wajah khawatir. “Kenapa?” tanya Tetsuya.

“Aku takut naek pesawat, Bang!” jawab Chae Yong jujur.

“Kalo gitu ga jadi aja ya..”

“Jangan!” pekik Chae Yong segera,

“Lhah terus? Kamu mau kesana naek kapal? Keburu tua donk!” Tetsuya mendengus. Chae Yong menampakkan wajah memelas. “Latihan ya! Biar ga takut lagi! Berdoa aja pesawatmu nggak nyasar! Hahaha..”

***

2 WEEKS LATER>>

Sudah jam 8, dan Chae Yong harus cepat-cepat berangkat ke bandara. Pesawat akan take off satu jam lagi. Ia menyeret kopernya dan menenteng ransel berisi perlengkapan yang sudah disiapkannya sejak semalam.

Sebelum keluar dari kamar, ia berhenti sebentar di depan sebuah foto dengan bingkai kayu berwarna hitam dan sedikit hiasan di pojok kanan atas bingkai itu. “Hwa Rin~ah..akhirnya kakak ke jepang nih, di ajakin Bang Tet! Kalo kamu masih idup..pasti kamu di ajak deh! Kakak berangkat dulu ya! Dah!” katanya pada foto yang di lihatnya itu. Foto adiknya, Choi Hwa Rin, yang meninggal 3 tahun yang lalu karena sakit.

Chae Yong lalu menoleh dan memandang poster besar kesayangannya yang menempel di atas ranjangnya. “Hei BIGBANG! Kalo kalian lagi di Jepang, aku harap kita bisa ketemu! Hahaha..” ia geli sendiri mendengar dirinya sendiri mengatakannya. Suatu hal yang benar-benar tidak mungkin.
“Mbak!! Udah di tunggu ayah tuh! Cepetan gih!” terdengar seseorang berseru, Choi Jin Woo, adiknya, yang sudah menunggu di depan rumah bersama ayah dan ibunya untuk mengantar Chae Yong ke bandara.

“Iya!!” Chae Yong berseru seraya berlari keluar kamar. Ia merasa, hari ini akan menjadi hari yang sangat menyenangkan.

---

“Hati-hati! Jangan sembrono ya! Kamu ada di negri orang soalnya!” pesan ibu Chae Yong. Chae yong tersenyum lebar sambil mengangguk.

“Paspor, visa, tiket pesawat?” tanya ayahnya.

“Check!” jawab Chae Yong cepat sambil menunjukkan perlengkapannya itu.

“Lain kali kalo di ajakin Bang Tetsu, aku juga di ajakin donk! Jangan seneng-seneng sendiri!” protes Jin Woo sambil memanyunkan mulutnya. Ia cemburu kakaknya bisa main ke Jepang. Sedangkan dia harus tetap di rumah liburan ini.

Chae Yong terkekeh. “Ya kamu ngomong ke Bang Tet! Udah ya, Ayah, Ibu, Jin Woo, aku berangkat! Pesawatnya udah mau take off bentar lagi!” Chae Yong bergegas.

“Berdoa aja pesawatmu nggak salah tujuan!” pekik Jin Woo penuh nafsu membunuh. Chae Yong hanya tertawa mendengarnya.

***

“Sstt..neng! Bangun! Kita udah sampe nih!” seseorang di sebelah Chae Yong sambil membangunkan gadis itu dengan mungguncangkan badannya. Chae Yong bangun pelan-pelan.

“Aa..udah sampe?” tanya Chae Yong kaget.

Orang itu mengangguk. “Tapi transit di Korea dulu, soalnya ada masalah dikit sama pesawatnya! Dan kita bakal di angkut ke Jepang setengah jam lagi!” jawab orang itu.

“Ah..iya! Makasih!” kata Chae Yong dan bergegas ikut keluar dari pesawat.

---

Chae Yong menunggu pesawat yang akan mengangkut mereka ke Jepang bersama penumpang lainnya. Ia bersyukur, meskipun ada masalah pada pesawat, mereka tetep bisa selamat karena pilot langsung menurunkan pesawat. Dan kebetulan posisi mereka berada di dekat bandara internasional di Seoul.

Tapi tiba-tiba Chae Yong merasa tidak enak. Dia kebelet buang air kecil. Sesaat ia menengok ke kanan-kiri. Mencari-cari toilet. Dan setelah menemukannya, ia mencolek orang di sebelahnya, yang tadi membangunkannya di pesawat.

“Mas..saya mau pipis sebentar! Kalo pesawatnya udah mau take off, telepon saya ya..saya kasih nomernya!” Chae Yong lalu menuliskan nomor ponselnya pada selembar kertas yang ia temukan di saku jaket baseballnya, kemudian memberikan kertas itu pada orang di depannya itu. “Atau kalau engga, bilang ke pilotnya suruh nungguin saya sebentar! Makasih!”

Chae Yong lalu bergegas ke toilet. Laki-laki yang diajak bicara tadi nyengir aneh sambil memandang Chae Yong yang berlari ke arah toilet. “Lu pikir ini terminal? Pesawat mana bisa ngetime?” bisik laki-laki itu.

---
Legaa..

Dan Chae Yong bergegas keluar dari toilet. Namun ia tersentak begitu melihat tempat dimana penumpang lainnya tadi menunggu sudah sepi. Ia segera berlari, mencoba mencari kalau masih ada yang lainnya yang masih menunggu disana.

Kosong.

Ia lalu berlari ke arah pintu masuk lapangan bandara. “Excuseme! The plane to japan?” dengan bahasa inggrisnya yang sekenanya Chae Yong bertanya pada petugas jaga yang berdiri di dekat sana.

“Oh, it’s already take off five minute ago!” jawab petugas itu. Chae Yong mematung sejenak. Namun sesaat kemudian ia menenangkan dirinya. Tidak mungkin juga kan dia bisa memanggil pesawat itu kembali??

“Thank You!” kata Chae Yong kemudian dan bergegas pergi.

Ia keluar dari ruang tunggu penumpang, duduk di salah satu kursi di ruang tunggu dan mencoba menurunkan kadar kecemasannya. “Ya Allah..matilah saya!! Bang Tet..oh ya! Bang Tet!”
Chae Yong lalu mengambil ransel di punggungnya itu dan mengambil ponsel yang ada di saku luar ransel itu. Ia membukanya.

OUT OF SERVICE.

“KUSO!!” teriaknya. Ia lalu menutup poselnya itu dan membantingnya masuk ke dalam saku ranselnya itu. Chae Yong menyandarkan punggungnya pada punggung kursi itu. Sekarang dia kesasar. Bukan kesalahan pesawatnya, tapi kesalahannya sendiri. Doa Jin Woo dan Tetsuya ternyata di kabulkan!

***

>>TO BE CONTINUE ^-^
Tolong saran dan kritiknya..ONEGAI!!^-^b

-Keep Shine Like HIKARI-

No comments:

Post a Comment